Manah/Agus
7 Hari lalu, Dibaca : 79 kali
SERANG BARU, Medikomonline.com - Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 tahun anggaran 2025 yang dilaksanakan di Desa Nagacipta, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, menjadi bukti nyata sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan seluruh pemangku kepentingan dalam upaya mewujudkan pembangunan yang merata, inklusif, dan berkelanjutan. Kegiatan TMMD tersebut bertemakan “Dengan Semangat TMMD Mewujudkan Pemerataan Pembangunan dan Ketahanan Nasional di Wilayah” dan dibuka langsung oleh Bupati Bekasi, pada Rabu (8/10/2025).
Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan TMMD yang dinilai sangat membantu Pemerintah Kabupaten Bekasi. Program ini tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga mencakup aspek sosial dan pemberdayaan masyarakat, antara lain :
- Pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur, Program penanaman pohon, Dukungan terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Berbagai kegiatan sosial lainnya yang bersifat kolaboratif.
"Membangun Kabupaten Bekasi tidak bisa hanya dilakukan oleh bupati dan wakil bupati saja, tetapi harus melibatkan seluruh stakeholder, termasuk masyarakat, Forkopimda, dan para kepala desa," tegas Bupati Ade.
Kabupaten Bekasi merupakan wilayah dengan karakteristik pedesaan yang kuat. Oleh karena itu, pendekatan pembangunan dari desa dinilai sebagai strategi paling tepat untuk menjangkau dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
Bupati juga menyoroti tantangan besar yang masih dihadapi, khususnya dalam pembangunan infrastruktur jalan dan sarana umum lainnya, yang saat ini masih menjadi pekerjaan rumah (PR) penting bagi Pemkab Bekasi.
Untuk itu, visi pembangunan daerah dituangkan melalui tagline :
"Bangkit, Maju, Sejahtera"
Bangkit : Menggali dan mengoptimalkan potensi daerah, termasuk Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Maju : Membangun infrastruktur dan meningkatkan pelayanan publik.
Sejahtera : Mengembalikan hasil pajak kepada masyarakat dalam bentuk layanan pendidikan, kesehatan, dan pembangunan fisik.
Namun demikian, Pemerintah Kabupaten Bekasi saat ini juga menghadapi tantangan fiskal akibat pemotongan transfer dana dari pemerintah pusat, sebesar total hampir Rp 2,1 triliun. Hal ini mendorong upaya peningkatan PAD melalui sektor seperti BPHTB, PBB, dan retribusi daerah.
Pemkab Bekasi tetap berkomitmen terhadap Ketahanan Pangan dan Perlindungan Lahan Pertanian.
Meski berada di tengah kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara, Kabupaten Bekasi tetap berkomitmen menjaga keseimbangan antara pembangunan industri dan ketahanan pangan.
"Kami telah menetapkan 36 ribu hektare sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B), sebagai upaya mempertahankan profesi petani dan menjaga ketahanan pangan," ungkap Bupati.
Kebijakan ini juga sejalan dengan arahan pemerintah pusat dalam menjaga dan memperkuat ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan.
Komandan Kodim (Dandim) 0509/Kabupaten Bekasi Letkol Arh Sabdho Aji Wibowo menjelaskan bahwa TMMD ke-126 mencakup berbagai kegiatan pembangunan fisik dan non-fisik yang difokuskan di Desa Nagacipta, antara lain :
Kegiatan Fisik :
- Pembangunan jalan lingkungan di 8 titik,
- Pembangunan tanggul penahan tanah (1 titik),
- Pembangunan saluran air (2 titik),
- Pembangunan posyandu, MCK, sumur air, dan rumah ibadah,
- Program penanaman pohon.
Kegiatan Non-Fisik:
- Penyuluhan Pancasila dan bela negara,
- Penyuluhan kesehatan masyarakat dan gizi,
- Edukasi terkait kenakalan remaja dan ketahanan sosial masyarakat.
Adapun total personel yang terlibat dalam program TMMD ini berjumlah 170 orang, terdiri dari :
110 personel TNI, Personel dari unsur Polri dan Pemerintah Daerah.
Dandim menegaskan bahwa Desa Nagacipta dipilih sebagai lokasi karena posisinya yang strategis dan dekat dengan pusat pemerintahan, namun masih memiliki infrastruktur yang tertinggal. Kondisi ini menunjukkan pentingnya intervensi pembangunan yang cepat dan terukur melalui TMMD.
Program TMMD Ke-126 Tahun Anggaran 2025 menjadi wujud sinergi antara TNI dan pemerintah daerah dalam upaya membangun desa sebagai fondasi utama pembangunan nasional. Di tengah tantangan fiskal dan tekanan urbanisasi, kegiatan ini menunjukkan bahwa kolaborasi antar-lembaga mampu mempercepat pemerataan pembangunan, meningkatkan ketahanan nasional, dan menyejahterakan masyarakat secara nyata dan berkelanjutan. (Manah/Agus)
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Indramayu Diguncang Gempa Magnitudo 4.4, Kedalaman 280 Kilometer
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back