Loading

PELEPASAN SISWA BARU DAN ALUMNI BERANGKAT BEKERJA KE JEPANG


Reporter: Soni Johari
8 Hari lalu, Dibaca : 90 kali


Pelepasan

SUKABUMI, MedikomonlinePemerintah Kota Sukabumi bekerja sama dengan Internasional Profesional Institut (IPI) memberangkatkan siswa terbaik untuk bekerja ke Jepang. Acara pelepasan yang dihadiri Walikota Sukabumi dan Wakil Walikota, Kadis Pendidikan, Kadis Disnakertran dan Direktur IPI bertempat di Gedung Yuang 45 Jalan Veteran Kota Sukabumi, Senin (14/7/2025).

Walikota Sukabumi Ayep Zaki menegaskan Sukabumi harus punya keinginan yang lebih besar dan panjang. Menurutnya, membangun kota Sukabumi engga bisa 5 tahun 10 tahun. Akan tetapi harus berkelanjutan.

Dikatakan, ada dua konsep membangun Sukabumi. Pertama pembangunan jiwa diri kita yang berkelanjutan mulai dari pembangunan Pendidikan, keagamaan, ekonomi, sosial dan budaya serta hukum, lingkungan. Semuanya harus berkelanjutan jangka panjang. Kedua pembangunan yang berkelanjutan infratruktur.

“Jangan sampai seperti ini, kalian tahu kapan dibangunnya, belum juga 20 tahun pada akhirnya sudah rusak. Ada contoh infrastruktur di atas 100 tahun masih bisa kokoh di kota Sukabumi. Artinya kita akan membangun berkelanjutan kenapa yang bisa digunakan oleh generasi kita” tuturnya.

Jadi, bukan hanya oleh kita, akan tetapi oleh anak anak cucu kita yang terus menerus membangun satu karakter manusia di kota Sukabumi sesuai agamanya, adatnya, sosial, budaya. Itu wilayah dunia pendidikan mulai TPA, TK, SD, SMA khusus kota Sukabumi, sampai SMP kita bangun karakter berkelanjutan dan kita bangun insfratuktur berkelanjutan.

Kepala Dinaskertran Kota Sukabumi Abdul Rahman menyampaikan salah satu program pemerintah daerah untuk mengurangi tingkat pengangguran terbuka yang masih cukup tinggi.

“Mudah-mudahan kehadiran IPI di sini memberikan kontribusi positif bagi pemerintah daerah khususnya untuk mengurangi tingkat pengangguran dan bagaimana mempersiapkan putranya agar bisa bekerja ke luar negeri dengan kompetensi yang diterima di sana,” ujar Abdul Rahman.

Menurutnya, keberadaan IPI legal di bawah pengawasan Disnaker di bawah BP2MI, di bawah pengawasan luar negeri. Jadi, mana kala ada sesuatu di sana sudah tertata dengan baik. Beda dengan yang illegal, pulang tidak diundang. Contoh seperti kasus di Kamboja sudah terindikasi tempatnya di situ dan itu juga kompleks permasalahannya. Itu sudah sindikat jual beli, sindikat internasional.

Direktur IPI Eko Pranajaya menyampaikan Kita sebetulnya tiap bulan ada lima orang, 10 orang yang diberangkatkan. Akan tetapi biasanya puncaknya di bulan Juli dan Desember. Untuk bulan Juni memberangkatkan 53 orang ke Jepang, bekerja di sektor kaijo. Mereka gajinya Rp16 juta minimal, maksimalnya Rp25 juta.

“Sama seperti di kita, jadi di Jepang itu ada UMR dan ada UMK. Pada setiap daerah berbeda-beda. Yang paling kecil Rp16 juta yang paling besar Rp25 juta,” ujarnya.

Dikatakan, selama ini sebelum diberangkatkan diadakan latihan tercepat 6 sampai 9 bulan. Kemudian latihan skill untuk bisa mendapatkan sertifikasi kompetensi.

“Untuk menjamin aman dan legal, setiap perjanjian kontrak kerja magang diketahui oleh BP2MI. Jadi bisa mengecek semuanya. Karena itu semua orang tua siswa tahu, kontrak kerjanya itu di-upload di sistem perlindungan alokasi yang dibuat B2MU. Nama sisko PMI untuk kerjanya 5 tahun tapi setiap tahun ada evaluasi untuk magang 3 tahun. Kami pada pola pendidikan sistem pola asrama selama 3 tahun, setiap pagi dibangunkan mandi, sholat subuh, kemudian olah raga dan apel pagi, baru masuk ke kelas. Selama satu minggu 5 har. Jadi setiap Sabtu Minggu hari libur,” ungkapnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Sukabumi Punjul Saeful Hayat menyampaikan pihaknya harus memastikan tidak ada anak yang tidak sekolah. Tidak ada lagi sekolah favorit dan non favorit. Pemerintah kota harus menyediakan pendidikan yang berkualitas untuk semua sekolah.

“Yang pertama adalah kualitas gurunya, kedua kualitas prasarananya, tiga pembelajarannya terus kita genjot, bagaimana aksesibilitasnya, bagaimana pamerataannya, bagaimana kopetensinya kita upayakan untuk ditingkatkan,” ujar Punjul Saeful Hayat. (Soni Johari)


Tag : No Tag

Berita Terkait