Loading

Program Pembelajaran Co-Class dan D-LEAPS bagi ASN Resmi Ditutup


Penulis: Nanang
4 Bulan lalu, Dibaca : 130 kali


Pj. Bupati Sumedang Herman Suryatman saat menghadiri penutupan Program Pembelajaran Co Class dan D Leaps bagi ASN.

SUMEDANG, Medikomonline.com - Setelah satu setengah bulan mengikuti pelatihan Co Class yang digelar oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang bersama United In Diversity (UID), 40 ASN  yang terdiri dari Administrator, Pengawas  dan para Pejabat Fungsional selanjutnya mengikuti pembelajaran intensif selama dua hari,19-20 Desember 2023, di Gedung Negara. 

Kegiatan yang bertajuk Digital Leadership Acceleration Program For Sustainability (D-LEAPS) resmi ditutup dengan acara Perayaan Pembelajaran, Rabu (20/12). 

Pj. Bupati Sumedang Herman Suryatman saat menghadiri penutupan mengatakan,  D-LEAPS diarahkan untuk meningkatkan kapasitas para ASN di Kabupaten Sumedang agar memiliki kemampuan menghadapi kompleksitas tugas. 

"Kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan kemampuan inisiatif, menghasilkan berbagai inovasi sosial yang ujungnya adalah untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat serta meningkatkan kualitas pelayanan publik," ujarnya. 

Menurutnya, Perayaan Pembelajaran sebagai penutup kegiatan menjadi momentum penyemangat bagi para ASN untuk mengimplementasikan ilmu yang sudah didapat selama satu bulan setengah. 

"Kegiatan ini sangat baik dan lebih baik lagi bisa diimplementasikan di lapangan," ujarnya 

Ia  berharap ASN Kabupaten Sumedang pelayanan publiknya menjadi lebih baik setelah mengikuti pelatihan D-LEAPS. 

"Mudah mudahan setelah mengikuti  D-LEAPS ini para ASN Sumedang dan pelayanan publiknya menjadi kebih baik," kata Herman. 

Sementara itu, Kanselir UID Suyoto mengatakan, D-LEAPS adalah manifestasi dari kalimat "mencuci sendiri" karena untuk pertama kali UID mendampingi proses pelatihan yang para pesertanya mampu memfasilitasi sendiri 

"Biasanya UID menyelenggarakan sendiri, mendesain, dan memfasilitasi seluruh prosesnya. Ini pertama kali UID (hanya) mendampingi prosesnya," tuturnya. 

Dikatakan Yoto, peran sentral ASN begitu strategis, namun tidak semua ASN mampu melakukan transformasi menempatkan pemerintah menjadi bagian solusi atas problem rakyat. 

"Tidak semua ASN. Ini adalah ASN yang berkesadaran ekosistem. ASN seperti ini mampu mentranformasikan dari Ego Awarness menjadi Ekosistem Awarnes," ujarnya. 

Lebih lanjut, kata Yoto, kata melayani tidak berhenti pada produk dan pelayanan, tetapi menyangkut cara berfikir, mengelola hubungan dan cara baru menggunakan sumber daya untuk menjadi solusi atas problem masyarakat. 

"Pembelajaran melalui Co Class dan D-LEAPS ini adalah bagian dari seluruh prosesnya. Sebuah pembelajaran yang tidak downloading tapi proses yang sangat generatif, menyadari apa yang harus dilakukan secara kolektif," pungkasnya. (Nanang)

Tag : No Tag

Berita Terkait