Loading

Wabup Sumedang Apresiasi Kesiapan Sekolah Menjalankan PTM Terbatas


Penulis: Nanang/Editor: Mbayak Ginting
2 Tahun lalu, Dibaca : 635 kali


Wakil Bupati H Erwan Setiawan memonitor kegiatan belajar mengajar di empat sekolah pada hari ke-4 pelaksanaan PTM Terbatas.

SUMEDANG, Medikomonline.com - Wakil Bupati (Wabup) H Erwan Setiawan mengapresiasi kesiapan pihak sekolah dalam melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas sehingga dapat berjalan dengan baik.

Hal itu disampaikan Wabup usai memonitor kegiatan belajar mengajar di empat sekolah pada hari ke-4 pelaksanaan PTM, Kamis (2/9/2021).  Keempat sekolah tersebut yakni MTs dan MA As-Sa'adah Sukasari, SDN 2 Tanjungsari, SMPN 2 Tanjungsari dan SMPN 1 Tanjungsari.

"Atas nama pemerintah daerah saya ucapkan terima kasih kepada kepala sekolah, bapak dan ibu guru serta semua pihak yang telah mempersiapkan PTM Terbatas dengan baik di sekolahnya masing-masing meski waktunya mepet," ujar Erwan.

Berdasarkan hasil pemantauan Wabup, pelaksanaan PTM Terbatas di empat sekolah tersebut berlangsung lancar tanpa kendala berarti. "Berkat kebersamaan kepala sekolah beserta para guru dalam mempersiapkan PTM Terbatas, semua bisa berjalan dengan lancar, termasuk penerapan Protokol Kesehatannya," katanya.

Ia pun mencontohkan SOP di salah satu sekolah yakni SMPN 2 Tanjungsari, di antaranya sudah disiapkan ruangan khusus untuk siswa atau guru yang terindikasi terpapar Covid-19.

"Ada empat bed, ditambah dua bed di UKS. Jadi enam. Puskesmas juga siap dihubungi pihak sekolah kalau terjadi apa-apa. Peringatan tentang Prokes juga disampaikan melalui pengeras suara saat mulai belajar, setiap pergantian pelajaran maupun menjelang pulang sekolah," katanya.

Wabup berharap keadaan seperti itu dipertahankan bahkan ditingkatkan sehingga ke depan semua sekolah bisa secepatnya menggelar PTM tanpa jeda.

"Yang sudah berjalan dengan baik bisa terus dipertahankan, bahkan ditingkatkan. Dengan penerapan protokol kesehatan seperti ini, insyaallah dalam waktu dekat semua sekolah bisa mengikuti (PTM) sehingga tidak menimbulkan kecemburuan sesama sekolah," tuturnya.

Ia juga meminta pihak sekolah mengevaluasi dan melaporkan apa yang menjadi kendala selama berlangsungnya PTM kepada Satgas Covid-19 setempat.

"Kita anggap saja ini simulasi. Kalau dalam satu bulan ini berjalan dengan baik, kita bisa lanjutkan PTM ke tingkatan yang frekuensinya lebih tinggi," ujarnya.

Wabup bersyukur karena Pembelajaran Tatap Muka bisa digelar kembali meskipun masih terbatas yang tentunya sangat dinantikan oleh para siswa, orang tua, maupun pihak sekolah.

"Semua sudah rindu sekolah lagi. Sebaik apapun pembelajaran Daring, hasilnya tidak akan seperti tatap muka secara langsung seperti ini. Alhamdulillah sekarang bisa sekolah lagi," ujarnya.

Sementara itu, Sofwan Gozali selaku Plt. Kepala Sekolah SMPN 2 Tanjungsari mengatakan, salah satu upaya untuk menghindari kerumunan di sekolahnya ialah dengan mengatur pintu keluar masuk siswa yang dibagi di empat gerbang.

"Selain diperiksa suhu dan mencuci tangan saat masuk dan pulang sekolah, para siswa juga tidak bertumpuk di satu titik keluar masuk, tetapi dipecah di empat gerbang," katanya.

Ia menambahkan, setiap kelas yang awalnya diisi oleh 32 orang siswa kini dibagi 2 menjadi 16 orang per kelas dan dibagi ke dalam dua shift. Penggunaan kelas pun diatur antara kelas yang digunakan KBM dengan kelaa yang kosong. Jadi tidak ada kelas yang melakukan KBM berdampingan langsung posisinya

"Kegiatan tatap muka hanya berlangsung 2 jam dalam setiap shiftnya. Dari jam 7.30 sampai 9.30 dan dari 10.30 sampai 12.30. Jadi ada jeda 1 jam untuk menghindari anak-anak berkerumun antara yang shift pertama dan kedua," terangnya.

Tag : No Tag

Berita Terkait