Loading

Komite Vokasi Daerah Solusi Peningkatkan Mutu SDM


Penulis: Dadan Supardan
4 Tahun lalu, Dibaca : 1550 kali


Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dewi Sartika (disdik.jabarprov.go.id)

BANDUNG, Medikomonline – Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan segera membentuk komite vokasi daerah. Tujuannya untuk meningkatkan serapan tenaga kerja di Jabar, khususnya di bidang vokasi. Tak terkecuali bagi lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK). Pembahasan teknisnya sudah dilakukan di Aula Ciremai Gedung Sate, Jln Diponegoro No. 22, Kota Bandung, awal Maret silam.

Menurut Sekretariat Daerah Jabar, Setiawan Wangsaatmaja, pembentukan komite tersebut merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan kualitas bidang vokasi di Jabar. Anggota komite terdiri dari pihak pemerintah, mulai dari Biro Organisasi Setda Jabar, Disdik Jabar, Dinas Ketenagakerjaan serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar. Sedangkan dari dunia usaha dunia industri, di antaranya Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jabar serta Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).

"Ada kerja sama antara pemerintah dan industri untuk mengakselerasikan bidang vokasi," ungkapnya, baru-baru ini.

Dikutip dari disdik.jabarprov.go.id, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dewi Sartika menjelaskan, pendidikan vokasi menjadi salah satu fokus percepatan pembangunan yang dicanangkan Gubernur Jabar. Hal tersebut selaras dengan amanat Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK.

"Fokus pengembangan sekolah vokasi melalui revitalisasi tersebut, yakni kurikulum, tenaga pendidik, sarana, dan teaching factory," tuturnya.

Pengamat dan praktisi pendidikan Idris Apandi menilai keberadaan Komite Vokasi Daerah Provinsi Jawa Barat cukup penting. Tujuannya untuk menyiapkan SDM yang siap kerja dan siap berwirausaha. Dengan demikian, akan berdampak terhadap penurunan angka pengangguran di Jawa Barat.

Dikatakan, rendahnya mutu SMK bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurikulum yang tidak sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, rendahnya mutu guru termasuk (guru yang mengajar tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya/miss match), mutu sarana dan prasarana (mutu ruang kelas, mutu bengkel kerja, mutu alat-alat praktik, dll.).

Apalagi, jelas Idris, Provinsi Jawa Barat yang terdiri dari 27 kabupaten/kota ini memiliki berbagai potensi ekonomi yang bisa dikembangkan dan memiliki daya saing, baik di tingkat nasional maupun internasional. Potensi ekonomi yang ada di Jawa Barat mulai potensi pertanian, perikanan, peternakan, kehutanan, kelautan, industri, pariwisata, teknologi, ekonomi kreatif, dan sebagainya, sesuai dengan karakteristik daerah masing-masing.

“Untuk menggarap berbagai potensi ekonomi tersebut, tentunya harus dipersiapkan SDM yang berkualitas, yaitu SDM yang bukan hanya siap mencari kerja, tetapi juga yang siap menciptakan lapangan (wirausaha). Karena kalau hanya mengandalkan lapangan kerja yang disediakan oleh dunia usaha dan industri, lulusan-lulusan SMK tidak akan tertampung,” tutur anggota Dewan Pendidikan Jabar ini kepada medikomonline.com.

Untuk itu, ia berharap hadirnya Komite Vokasi menjadi bagian dari solusi meningkatkan mutu SDM yang berdampak terhadap semakin rendahnya jumlah pengangguran di Jawa Barat. Komite ini tentunya harus terdiri dari berbagi pemangku kepentingan (stakeholder) baik dari unsur pemerintah (dinas-dinas terkait) maupun dari unsur Dunia Usaha/Industri (DUDI). Dengan kata lain, peningkatan mutu SMK harus dilakukan secara sinergi, kolaboratif, dan terkoordinasi antarberbagai stakeholder.

 

Tag : No Tag

Berita Terkait