Loading

MENJAGA KONDUSIVITAS PBM DI SMK NEGERI 1 TALAGA


Penulis: Ardi Margono
1 Bulan lalu, Dibaca : 167 kali


Ardi Margono

Oleh Ardi Margono

(Guru SMK Negeri 1 Talaga – Majalengka)

 

Menindak lanjuti Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor: 20499/PK.01/SEKRE, bahwa proses belajar mengajar yang aman, nyaman, dan kondusif, serta mengantisipasi potensi keterlibatan peserta didik dalam kegiatan yang dapat mengganggu ketertiban dan konsentrasi dalam belajar, perlu dilakukan peningkatan pengawasan dan pembinaan di masing-masing sekolah, pernyataan ini sifatnya penting untuk diimplementasikan dimasing – masing satuan pendidikan.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai institusi pendidikan vokasional memiliki mandat ganda yaitu membekali peserta didik dengan kompetensi akademik sekaligus keterampilan praktis. Namun, keberhasilan mandat tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan belajar yang kondusif. Ketika proses pembelajaran terganggu oleh aktivitas non-akademik, terutama kegiatan demonstrasi atau aksi massa yang tidak relevan dengan tujuan pendidikan, kualitas pembelajaran dapat menurun drastis. Oleh sebab itu, menjaga kondusivitas merupakan tanggung jawab kolektif antara sekolah, peserta didik, orang tua, dan pemerintah daerah.

Kondusivitas proses belajar mengajar merupakan prasyarat utama untuk mencapai tujuan pendidikan. Artikel ini membahas strategi menjaga ketertiban, konsentrasi, dan keterlibatan positif peserta didik di SMK Negeri 1 Talaga melalui lima aspek utama: (1) kepatuhan terhadap kurikulum, (2) pengendalian partisipasi peserta didik dalam kegiatan demonstrasi, (3) optimalisasi pembinaan internal, (4) keterlibatan orang tua, serta (5) pelaporan dan koordinasi manajerial kepala sekolah. Kelima aspek ini membentuk kerangka preventif sekaligus solutif dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, tertib, dan produktif.

Kepatuhan terhadap Kurikulum; merupakan acuan utama yang menjamin ketercapaian kompetensi. Peserta didik harus diarahkan agar mengikuti seluruh proses belajar mengajar sesuai jadwal dan ketentuan. Dalam konteks SMK Negeri 1 Talaga, keberagaman kompetensi keahlian seperti Otomotif, Teknik Sepeda Motor, Teknik Komputer Jaringan, PPLG, Akuntansi, dan BDP hanya dapat terwujud jika disiplin belajar ditegakkan.

Menghindari Kegiatan Demonstrasi di Luar Lingkungan Sekolah; Partisipasi peserta didik dalam kegiatan demonstrasi berpotensi mengganggu konsentrasi belajar, bahkan membuka peluang terjadinya tindakan anarkis. Meski kebebasan berpendapat dilindungi konstitusi, pelajar sebagai generasi yang sedang menempuh pendidikan sebaiknya difokuskan pada pengembangan ilmu dan keterampilan. Oleh karena itu, perlu himbauan tegas dan edukatif agar peserta didik tidak ikut serta dalam aktivitas semacam ini.

Optimalisasi Pengawasan dan Pembinaan Internal; Sekolah perlu mengarahkan energi peserta didik ke aktivitas yang lebih konstruktif, seperti kegiatan ekstrakurikuler, karya inovatif, kewirausahaan, hingga lomba kejuruan. Dengan demikian, potensi remaja dapat tersalurkan pada hal-hal yang memperkuat karakter, kreativitas, dan produktivitas.

Keterlibatan Orang Tua/Wali;Orang tua memiliki peran sentral dalam mendampingi peserta didik di luar jam sekolah. Pengawasan yang konsisten dapat mencegah peserta didik terlibat dalam aktivitas negatif. Kolaborasi antara sekolah dan orang tua harus dipererat, misalnya melalui komunikasi intensif, forum pertemuan wali murid, atau penggunaan aplikasi digital monitoring.

Peran Kepala Sekolah dan Koordinasi dengan Dinas Pendidikan;Kepala sekolah berfungsi sebagai manajer pendidikan yang memastikan langkah-langkah pencegahan dan penanganan dilaporkan secara periodik. Koordinasi dengan Kepala Cabang Dinas Pendidikan melalui pendamping satuan pendidikan menjadi penting untuk menjamin adanya evaluasi, dukungan kebijakan, dan solusi cepat bila terjadi keadaan mendesak.

Menjaga kondusivitas proses belajar mengajar di SMK Negeri 1 Talaga bukan sekadar upaya teknis, melainkan strategi integral untuk memastikan mutu pendidikan. Kepatuhan terhadap kurikulum, pencegahan keterlibatan dalam demonstrasi, pembinaan internal yang positif, kolaborasi dengan orang tua, serta koordinasi dengan dinas pendidikan membentuk ekosistem pendidikan yang sehat. Dengan demikian, SMK Negeri 1 Talaga dapat terus menjadi institusi yang melahirkan lulusan kompeten, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan dunia kerja.

Wallahu’aklam.

Tag : No Tag

Berita Terkait