edie ns
5 Hari lalu, Dibaca : 76 kali
BANDUNG, Medikomonline.com – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Solokanjeruk saat ini kekurangan ruang kelas. Meski sudah ada ruang kelas sebanyak 29 ruang. Kekurangan ruang kelas tersebut sangat terasa pada saat musim penerimaan siswa baru. Sekolah harus membatasi siswa yang diterima karena keterbatasan ruang kelas padahal pedaftar cukup membludak. Saat ini SMPN 2 Solokanjeruk memiliki siswa berjumlah 1165 siswa atau 29 Rombongab Belajar (Rombel).
Hal tersebut dikatakan Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN
2 Solokanjeruk Iwan Ridwan M.Pd melalui Asep Sopian Hadianto, S.Pd selaku Wakil
Kepala Sekolah (Wakasek) Sarana Prasarana, di Bandung, Selasa (2//12/2025).
Dikatakannya SMPN 2 Solokan jeruk saat ini kekurangan 4 ruang kelas. “Karena
keterbatasan lahan, kita sudah siapkan lahan untuk penambahan ruang kelas di
lantai 2.
Wakasek Asep Sopian juga mengatakan, terkait
kekurangan ruang kelas tersebut pihaknya sudah mengajukan permohonan ke Dinas
Pendidikan Kabupaten Bandung dan Kemendibud.
“Saya udah mengajuan proposal ke kemeterian,” ujarnya namun sampai sat
ini belum terealisasi.
SMPN 2 Solokanjeruk yang beralamat di JL.
Rancapanjang No. 27 Desa Cibodas, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, merupakan
sekolah yang banyak meraih prestasi, baik dibidang Akademik maupun non-Akademik.
Salah satu prestasi yang sempat diraih sekolah ini adalah Paskibra Sj2 Kejuaraan
Lomba Keterampilan Baris Berbaris (LKBB) Chexo'z tingkat SMP/MTs, SMA/SMK/MA
se-Pulau Jawa Open dan banya prestasi yang telah
diraih, baik tingkat Kecamatan, Kabupaten maupun tingkat nasional.
Menyangkut persoalan kekurangan kelas di SMPN 2
Solokan jeruk, menurut Wakasek Sarana Prasarana Asep Sopian Hadianto, memang
swajarnya untuk SMP negeri memiliki ruang belajar sebanyak 11 kelas untuk 11
Rombongan belajar, berarti untuk 3 angkatan berjumlah 33 ruang kelas.
Hal ini sudah susuai dengan Permendikbud
Nomor 17 Tahun 2017. Pada pasal 24 Permendikbud itu antara lain
menyebutkan untuk jenjang SMP atau
bentuk lain yang sederajat berjumlah paling sedikit 3 (tiga) dan paling banyak
33 (tiga puluh tiga) rombel. Masing-masing tingkat paling banyak 11 (sebelas)
rombel.
Apa yang direncanakan oleh Kepala Sekolah Iwan
Ridwan M.Pd beserta jajarannya, sebenarnya pihak sekolah telah melakukan sosialisasi
kepada para orang tua terkait kondisi kekurangan
kelas tersebut.
“Murid dan orang tua sudah
memahami kondisi ini karena mayoritas mereka berasal dari lingkungan sekitar sekolah,”
papar Asep Sopian Hadianto. Jadi hal inilah yang membuat pada saat penerimaan
siswa baru para pendaftar jadi maklum, dan membuat situasi selalu kondusif. (edie
ns)
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Indramayu Diguncang Gempa Magnitudo 4.4, Kedalaman 280 Kilometer
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back