Penulis: Nanang/Editor: Mbayak Ginting
4 Tahun lalu, Dibaca : 1308 kali
SUMEDANG, Medikomonline.com -
Pemerintah Kabupaten Sumedang akan menunda dan
mengkaji secara matang kegiatan belajar mengajar (KBM)
tatap muka untuk SMP sederajat,
SD sederajat, PAUD, TK dan Dikmas yang berada
di bawah naungan
Dinas Pendidikan Kabupaten. Pasalnya,
saat ini pihak Dinas Pendidikan belum berani mengambil langkah
pelaksaan KBM.
Kepala
Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang H Agus
Wahidin mengatakan, terkait KBM tatap muka, sampai saat ini masih perlu
pengkajian bersama tim secara matang.
Ia
mengaku tidak gegabah mengambil resiko KBM tatap muka.
Adapun tim pengawas SD, SMP akan langsung terjun ke setiap sekolah melihat
secara langsung kesiapan lembaga pendidikan yang bersangkutan.
“Sebagaimam
kesiapan protokol kesehatan, apalagi saat ini pasca adanya dua pelajar sekolah
dasar (SD) yang terkonfirmasi positif COVID-19,” ujar Agus saat dikonfirmasi,
Sabtu (08/08/2020).
Agus
malanjutkan, terkait KBM akan mempertimbangkan kembali KBM
tatap muka di sekolah. Saat ini katanya, kasus
positif COVID-19 di Kabupaten Sumedang kembali melonjak secara drastis. Hal itu
terjadi adanya penambahan 16 kasus positif dalam dua hari berturut-turut.
“Untuk
mencegah penyebaran Covid-19, KBM tatap muka di sekolah lebih baik tidak
digelar sebelum penyebarannya benar-benar terkendali,” tegasnya.
Agus
menambahkan, pihaknya masih tetap mempertimbangkan persetujuan, orang tua pun
harus bikin surat pernyataan di atas
materai 6000, baik para tenaga pengajar (guru) dan
Dinas Pendidikan harus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan
serta Ikatan Dokter Indonesia.
Agus
menegaskan, Gubernur Jawa Barat sampai saat ini belum mengeluarkan peraturan
gubernur ataupun keputusan gubernur, sehingga Dinas Pendidikan sampai saat ini
belum memutuskan KBM tatap muka.
“Kalaupun
tingkat SMA/SMK sederajat dibuka lebih awal sebagaimana hasil koordinasi, tetap
akan mematuhi protokol kesehatan dan penyesuaian setiap jam mata pelajaran,”
ungkapnya.
“Berdasarkan
informasi, hasil swab test ratusan orang yang pernah kontak erat dengan para
pasien positif Covid-19 tersebut, tentunya dengan adanya tambahan ini. Agus
diskusi bersama Forkopimda dan hasilya akan disampaikan ke publik,” ujarnya.
Agus
menjelaskan, untuk dapat mengizinkan KBM tatap muka ini, pihaknya pun harus
menunggu hasil swab test dari orang-orang yang pernah kontak erat dengan pasien
positif COVID-19 yang saat ini tercatat mencapai 125 orang.
“Sampai
saat ini, kalau hasil swab test-nya belum keluar tapi KBM tetap digelar,
nantinya akan banyak yang bersentuhan, sehingga ditakutkan akan banyak lagi
yang positif,” kata dia.
Menurut
Agus, anak-anak atau pelajar sangat rentan terpapar COVID-19, sehingga
pelaksanaan KBM secara tatap muka ini perlu dikaji ulang untuk mencegah
penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah.
Agus
menyebut, anak-anak rentan terpapar, walau pelaksanaan KBM tatap muka ini
bertahap. “Kesimpulannya akan kami kaji ulang dulu
dan kami akan berkonsultasi dengan Pemprov Jabar,”
ujarnya.
“Dinas
Pendidikan Sumedang akan mempersentasikan persiapan KBM tatap muka. Dengan
adanya penambahan kasus positif COVID-19 ini, pihaknya perlu mengkaji ulang
pelaksanaan KBM tatap muka tersebut,” pungkas Agus.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer