Penulis: Nanang/Editor: Dadan Supardan
4 Tahun lalu, Dibaca : 1066 kali
SUMEDANG, Medikononline
– Di
tengah pandemi covid-19 yang saat ini sudah masuk Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB),
Aparatur Sipil Negara (ASN) diharapkan tidak hanya fokus pada penanganan
covid-19, tetapi juga fokus pada capaian target kinerja SAKIP.
Demikian
disampaikan Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir saat melakukan kunjungan ke
Dinas Pendidikan dan RSUD dalam rangka Akselerasi Evaluasi Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di seluruh SKPD, Selasa (22/6/2020).
"SAKIP yang
sudah diperjanjikan kinerjanya, saya minta tetap bisa dicapai oleh tiap SKPD
walaupun dengan pengurangan anggaran tapi bisa berikhtiar dengan cara lain
melalui pentahelik," ungkapnya.
Dikatakannya, ia
sengaja berkeliling ke tiap SKPD untuk mengingatkan kembali capain kerja yang
harus diraih terutama kaitan dengan pemenuhan SAKIP sesuai perjanjian kinerja
agar Sumedang Simpati bisa tercapai.
Lebih lanjut kata
Bupati, untuk target capaian SAKIP di tiap SKPD berbeda-beda sebagaimana
indikator kinerja RPJMD. Menurutnya, indikator kinerja RPJMD ini bisa dicapai
oleh SKPD sesuai SAKIP di masing-masing dinas/instansi.
Tahun Ajaran Baru 2020/2021,
akan dimulai pada tanggal 13 Juli mendatang. Namun begitu, Dinas Pendidikan
Kabupaten Sumedang tidak akan melakukan pemeriksaan kesehatan, untuk mengetahui
apakah siswa berisiko lebih tinggi dan mengalami suatu masalah kesehatan atau
tidaknya (screening).
Lantaran, proses Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) belum bisa dilakukan dengan cara tatap muka. “Kalau
nanti masuk zona hijau, tidak sekonyong-konyong anak boleh sekolah, tetapi
harus di-screening (penyaringan). Mana yang boleh bersekolah dan
mana yang tidak boleh,” kata Kadisdik Kabupaten Sumedang, Agus Wahidin saat
ditemui Medikomonlien di
kantornya, Selasa (23/6).
Kalaupun sudah memasuki zona
hijau, kata dia, siswa masih belum bisa masuk sekolah secara bersamaan. Mereka
tetap displit menjadi dua bagian. “Kalau satu kelas ada 32 anak, maka yang
diperbolehkan belajar tatap muka hanya setengahnya. Minggu ini 16, dan minggu
depannya lagi 16 siswa,” ujarnya.
Sementara itu, di masa
pandemi covid-19, pihaknya menerapkan tujuh langkah aksi Dinas Pendidikan.
Antara lain, pertama melalui virtual meeting. “Ini dibatasi. Sekolah tidak
boleh melakukan virtual meeting terlalu banyak, lantaran biayanya tinggi,”
katanya.
Satu kali virtual meeting, kata
dia, satu anak akan menghabiskan dua giga bait (GB) per satu mata pelajaran.
“Kalau satu giga Rp 20 ribu, kali tiga mata pelajaran, kali satu minggu, kali
satu bulan, sudah berapa?” tuturnya.
Kedua, kata Agus, melalui
pembelajran projek. “Anak akan diberi tugas oleh guru, sesuai dengan umur atau
tingkatan kelas masing-masing,” ujarnya.
Ketiga, pembelajran melalui
Lembar Kerja Siswa (LKS). “Duku LKS menjadi hal yang menakutkan,” sebutnya.
Namun disaat pandemi seperti
sekarang, LKS sangat diperlukan. “Lembar-lembar tugas yang sangat sederhana ini
tidak boleh diperjualbelikan,” Agus menegaskan.
Keempat, melalui metode home
visit. Artinya, guru mendatang setiap siswa ke rumahnya, di daerah-daerah
tertentu. Seperti Kecamatn Surian dan Jatigede. “Guru akan mengontrol hasil
tugas yang dikerjakan para peserta didiknya,” ujar dia.
Kelima, pembelajaran melalui
media massa, seperti informasi yang tersebar saat ini. “Sistem daring atau
nonton di televisi,” katanya.
Keenam, sistem pembelajaran
melalui aplikasi WhatsApp. “Guru-guru kelas kan punya grup WA murid-muridnya.
Guru akan memberikan tugas melalui aplikasi tersebut,” katanya.
Ketujuh, melalui penugasan yang
berkala. “Guru juga tidak serta merta seenaknya memberikan tugas kepada siswa,”
tuturnya.
Disebutkan, ke tujuh sistem
pembelajaran tadi, tidak bersifat farsial atau berdiri masing-masing.
Melainkan, komplementer atau saling mengisi. “Kalau tidak bisa virtual karena
tidak ada jaringan internet, berarti belajar melalui modul dan televisi, kalau
tidak terjangkau televisi, berarti guru yang harus mendatangi rumah siswa.”
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer