Loading

Ayodya Pala Ukir Rekor Dunia: 1.117 Penari Menari dalam Satu Irama di Depok Culture Festival 2025


Penulis: Lucy
8 Hari lalu, Dibaca : 97 kali


Wali Kota Depok, Supian Suri bersama para penari Ayodya Pala usai menampilkan di DOS, Sabtu (25/10/25).

DEPOK, Medikomonline.comLangit Depok pagi itu seolah ikut menari. Di atas panggung terbuka Depok Open Space (DOS), 1.117 penari dari Sanggar Ayodya Pala bergerak dalam satu harmoni, membawakan “Tari Bhinneka” dengan semangat yang membuncah. Gerak mereka bukan sekadar koreografi, melainkan pernyataan: bahwa seni adalah kekuatan pemersatu, dan Ayodya Pala adalah nadinya.


Dengan penampilan kolosal ini, Ayodya Pala resmi mencatatkan namanya dalam sejarah seni pertunjukan Indonesia dan dunia, meraih Rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) untuk kategori _Pagelaran Penari Terbanyak dari Satu Sanggar_. Sebuah pencapaian yang bukan hanya monumental, tetapi juga magis.


Etin Budi Agustinah, sang maestro di balik Ayodya Pala, menyampaikan rasa syukur dan haru atas keberhasilan ini. Ia mengungkapkan bahwa gagasan memecahkan rekor MURI lahir dari mimpinya, namun terwujud berkat semangat kolektif keluarga besar sanggar.


“Rekor MURI ini memang ide dari saya, tapi keberhasilannya adalah hasil cinta dan kerja keras dari para orang tua hebat, penari yang luar biasa, pimpinan cabang, dan semua yang mendukung,” ujar Etin, matanya berbinar.


Etin juga memberikan penghormatan kepada Ketua Panitia Hery Suprianto dan tim, serta Karang Taruna yang turut menjaga ritme kelancaran acara. Tak lupa, ia menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Depok, Supian Suri, yang telah membuka ruang bagi seniman untuk mengekspresikan jiwa mereka.


Yang membuat rekor ini semakin berkilau adalah pengakuan dari MURI bahwa belum pernah ada di dunia—lebih dari seribu penari dari satu sanggar tampil serempak.


“Awalnya saya kira ini hanya rekor nasional, tapi ternyata belum pernah terjadi di dunia. MURI pun memberikan apresiasi sebagai rekor dunia,” jelas Etin, penuh bangga kepada awak media Sabtu ( 25/10/2025)


Pagelaran ini melibatkan 38 cabang dari total 45 cabang Ayodya Pala, yang menaungi lebih dari 3.000 anggota aktif. Tak hanya menjadi panggung seni, acara ini juga menghidupkan denyut ekonomi kreatif lokal.


 “Kegiatan ini menimbulkan _multiplayer effect_ —UMKM bergerak, okupansi meningkat, dan semangat masyarakat terhadap seni budaya kembali menyala,” tambah Etin.


Ia menutup pernyataannya dengan harapan besar: agar Ayodya Pala terus melangkah, menari lebih jauh, dan menghadirkan pertunjukan yang lebih megah di masa depan.


“Jika ada kesempatan dan rezeki, kami ingin menghadirkan lebih banyak penari lagi. Ayodya Pala yang telah berusia 45 tahun ini siap menari menuju masa depan,” pungkasnya.


Di tengah gemuruh tepuk tangan dan sorak sorai, Wali Kota Depok Supian Suri turut menyampaikan kebanggaannya. Ia menyebut bahwa pagelaran ini bukan sekadar rekor, tetapi simbol bahwa Depok adalah panggung hidup bagi seni dan budaya.


 “Hari ini kita tidak hanya menyaksikan tarian, tapi menyaksikan semangat yang menyatu dalam gerak. 1.117 penari dari satu sanggar, satu irama, satu jiwa. Depok adalah rumah bagi seni, tempat di mana kreativitas tumbuh dan budaya bersinar,” ucapnya dengan haru.


Dengan pencapaian ini, Depok tak hanya menjadi saksi, tetapi juga pelaku sejarah dalam dunia seni pertunjukan. Sebuah langkah yang menegaskan bahwa seni bukan untuk ditonton semata, tetapi untuk dirayakan bersama—dengan jiwa, gerak, dan cinta.(Lucy)

Tag : No Tag

Berita Terkait