Reporter: Yonif - Editor: Yonif
2 Hari lalu, Dibaca : 58 kali
Dinilai Merendahkan Media, Wartawan Indramayu Boikot Pemberitaan Cabup Lucky Hakim
INDRAMAYU, MEDIKOMONLINE.COM - Calon bupati (cabup) Indramayu, Lucky Hakim (LH), kembali membuat pernyataan kontroversial. Ia menyatakan secara terbuka dihadapan wartawan, bahwa media yang tidak mendukungnya itu tidak waras.
Bahkan LH menyatakan dirinya tidak takut media lokal karena pembacanya sangat sedikit. Sehingga ia beranggapan pemberitaan media lokal tidak akan memengaruhi elektabilitas dirinya serta optimis terpilih sebagai bupati Indramayu.
Sebelumnya, LH juga memberikan pernyataan kontroversial yang tidak kalah menghebohkan. LH meyakini akan terpilih menjadi bupati dan mengancam akan mengaudit penggunaan dana desa bagi kuwu (kepala desa) menyusul adanya dugaan penghinaan terhadap keluarganya.
Terkait dengan media, pernyataan LH justru disampaikan saat dirinya melakukan jumpa pers terbatas dihadapan wartawan yang diklaim sebagai pendukungnya.
LH mengatakan media lokal yang tidak mendukungnya tidak waras. Tak hanya itu, LH juga menyatakan tidak takut (pemberitaan) media lokal karena pembacanya sangat sedikit.
Ironisnya, pernyataan LH justru disampaikan dihadapan wartawan yang hadir yang berasal dari media lokal. Sejumlah wartawan yang hadir hanya bisa diam dan menyimak seluruh pernyataan LH tanpa bersaksi sedikitpun.
"Tapi ketika media yang berwajah mendeklarasikan tajam dan terpercaya ternyata beritanya itu sampah-sampah gitu loh. Dan itu menurut saya kewarasan kita sudah terdegradasi," ungkap LH dihadapan sejumlah wartawan belum lama ini.
LH menyebut kewarasan media diyakini berasal dari sumber tertentu. Ia menganalogikan ketidakwarasan media dengan ular yang harus dibunuh dengan cara menggetok kepalanya.
"Kepala (ular) itu center. Kayanya kewarasan di Indramayu ini sudah hilang karena kepala di Indramayu sudah tidak waras sehingga menular ke bawah-bawah. Kepalanya siapa bisa diinterpretasikan sendiri," tukas LH menambahkan.
Pernyataan LH sontak mengundang reaksi keras ratusan wartawan di Kabupaten Indramayu. Pernyataan LH menurut mereka telah meremehkan media dan wartawan sebagai pekerja.
Ketua Forum Komunikasi Jurnalis Indramayu, Dedy S Musashi, menyerukan seluruh wartawan di Kabupaten Indramayu untuk melakukan boikot terhadap seluruh pemberitaan yang berkaitan dengan kegiatan LH.
"Seluruh wartawan Indramayu marah atas pernyataan itu, dan kami sepakat memboikot seluruh pemberitaan kegiatan Lucky Hakim," tegas Dedy S Musashi yang juga ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Indramayu Senin, 18 November 2024.
Beberapa pendiri media lokal mengatakan pernyataan LH dianggap sebagai penghinaan. Mereka bahkan menyebut LH telah merendahkan martabat media lokal serta wartawan sebagai pekerjanya.
"Tidak ada dikotomi media lokal, regional, nasional bahkan internasional. Semua berita bisa tembus ruang, waktu dan negara belahan dunia manapun. Kami jelas tersinggung, dan akan meminta pertanggungjawaban pernyataan Lucky Hakim," tegas Urip Triandi, Pemred media online garisperistiwa.com.
Pernyataan serupa disampaikan oleh Junedi, kepala biro jabaronline.com. Ia mengaku terganggu dengan pernyataan LH bahwa pembaca media lokal itu sangat sedikit.
"Ayo kita uji kalau pembaca kami sedikit. Dalam hitungan menit, pembaca kami bisa ribuan orang. Saya beri contoh media lokal rekan kami, cirebonraya.com, pembacanya sangat banyak. Jangan meremehkan kami dong," ujar Junedi.
Sementara itu Juru Bicara (Jubir) tim pemenangan Paslon nomor urut 2, (Lucky Hakim - Syaefudin), Asep Rummi, dalam rilisnya yang dikirim ke grup WA-PWI INDRAMAYU (18/11/2024) menjelaskan, pernyataan Lucky Hakim dalam video yang disebarkan itu justru memberikan edukasi tentang media. Ia menduga ada oknum media yang mati-matian membela Paslon incumbent karena takut kalah, padahal hal itu sangat disayangkan sebagai pilar keempat demokrasi.
"Pernyataan Lucky Hakim itu jelas sebagai edukasi terkait media untuk masyarakat, namun dipelintir oknum tertentu seolah-olah melecehkan insan pers," jelas Asep Rummi.
Asep menduga, oknum yang memelintir pernyataan Lucky Hakim itu adalah demi membela Paslon lain karena takut kalah dengan Paslon nomor urut 2 Lucky-Sae.
"Bisa jadi oknum itu mati-matian bela Paslon incumbent karena takut kalah," terang Asep.
Asep beralasan, bahwa yang sangat berpotensi menekan media adalah Paslon incumbent, karena sebelumnya memiliki kewenangan untuk menjadikan oknum tersebut tunduk dan patuh.
"Kan sudah jelas, incumbent memiliki kewenangan untuk sarana prasarana dan anggaran, jadi ya wajar dong oknum itu bela incumbent," kata Asep.
Oleh karenanya, pihaknya mengimbau kepada seluruh insan pers dan masyarakat secara umum, agar tidak terpancing dengan provokasi dari oknum tersebut, karena dapat memecah belah antar insan pers.
"Mas Lucky Hakim itu sangat menghargai media, bahkan ia sendiri siap untuk dikritik, asalkan sesuai dengan etika jurnalistik," tegas Asep.
Selain itu, ia juga menegaskan, Paslon Lucky-Sae memiliki program ke depan yang lebih baik, bahkan di sektor media, Lucky Hakim juga sudah menyiapkan program ke depan untuk insan media di Indramayu, akan diprioritaskan lebih dihargai dan sejahtera karena merupakan pilar keempat demokrasi.
"Malahan Paslon Lucky-Sae ini, ke depan sudah mempersiapkan program agar media-media di Indramayu ini maju dan lebih sejahtera," pungkas Asep Rummi.*** (HYF)
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer