Loading

Kuwu Masedi Tanamkan Mengaji 15 Menit Sebelum Bekerja


Penulis: Yonif - Editor: Dadan Supardan
4 Tahun lalu, Dibaca : 1391 kali


Kuwu Desa Larangan Masedi

Apa yang Ia lakukan selama ini, sebagai bentuk hubungan antara manusia dan Sang Pencipta "hablumminallah" dan hubungan antara manusia dan manusia "hablumminannas"

INDRAMAYU, Medikomonline.com – Dalam hidup dan kehidupan sejatinya harus ada interaksi positif, baik antara manusia dengan Sang Pencipta, maupun antara manusia dengan manusia atau hablumminannas. Hal itulah yang selalu menjadi pijakan bagi seorang Kuwu Desa Larangan Masedi dalam menapaki kehidupan.

Tak ayal bila kalimat itu, kemudian diorientasikan oleh kuwu Masedi, yakni dengan menanamkan mengaji dan tahlil selama 15 menit kepada pamong desanya sebelum aktivitas bekerja dimulai.

Ditemui di kantornya baru-baru ini, Kuwu Desa Larangan Kecamatan Lohbener Indramayu Masedi mengungkapkan, apa yang ia lakukan selama ini tidak lain sebagai bentuk tanggung jawab dirinya sebagai seorang pemimpin untuk memberikan contoh yang terbaik bagi masyarakat dan pamong desanya.

Selain itu menurutnya, dengan dilakukan mengaji sebelum bekerja, hati menjadi tenang karena secara tidak langsung telah melakukan intraksi dengan Sang Khaliq Allah pencipta alam semesta. "Terus terang apa yang saya lakukan selama ini, semata-mata hanya mencari keridloan Allah SWT,” harapnya.

Dikatakan, kegiatan mengaji dan tahlil sebelum aktivitas bekerja ini sudah lama ia lakukan. Sampai-sampai setiap kursi tempat duduk pamong desanya diberi nama. Sehingga ketika ada pamong desa yang tidak ikut mengaji atau bolos, maka mereka akan ketahuan.

"Bukan riya tetapi dari 309 desa yang ada, saya yakin hanya Desa Larangan yang masih rutin melakukan hal seperti itu," tandas suami Maria tersebut.

Dalam perkembangan yang sama, kuwu Edi yang sudah menjabat dua priode itu mengungkapkan, guna menampung aspirasi atau keluhan dari masyarakat, usai kegiatan mengaji, Ia langsung melakukan breifing dengan pamong desa dan staf desa lainnya.

Menurutnya di ruangan itu diberikan kebebasan bagi pamong desa untuk menyampaikan unek-uneknya, terkait saran dan usulan baik itu dari masyarakat maupun seputar pekerjaan dirinya.

"Alhamdulillah apa yang saya lakukan itu diterima oleh mereka, sehingga terciptalah hubungan yang harmonis baik dalam kapasitas saya sebagai kuwu, maupun dengan mereka selaku pamong desa," tandas Kuwu Edi yang juga alumnus Ponpes Babakan Ciwaringin tersebut. ***

Tag : No Tag

Berita Terkait