Loading

Dinas Kesehatan Bandung Akan Tes Antigen Siswa yang PTM


Penulis: IthinK
2 Tahun lalu, Dibaca : 664 kali


Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara. (Foto: Hms Bandung)

BANDUNG, Medikomonline.com - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Ahyani Raksanagara mengatakan, pekan depan Dinkes akan melakukan uji swab dan rapid test antigen secara acak kepada siswa dan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) yang melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

"Jadi ini adalah program Kemenkes, di Jawa Barat ada dua daerah percontohan Kota Bogor dan Kota Bandung. Aturannya yang harus diperiksa 10 persen dari sekolah yang sudah melaksanakan PTM," kata Ahyani dalam Program Bandung Menjawab di Auditorium Rosada, Balai Kota Bandung, Selasa (5/10/2021).

Lanjut Ahyani, dari 10 persen tersebut harus menggambarkan situasi kota atau dari perwakilan semua wilayah yang dipilih Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung. Tiap sekolah diambil 30 sasaran, terdiri dari siswa dan PTK.

"Kami baru mendapatkan datanya dari Disdik, karena yang memilih sekolahnya Disdik secara random. Kami akan berkoordinasin untuk jadwalnya. Semoga minggu depan bisa dimulai," kata Ahyani.

"Tim Rapid-nya dari Dinkes dan Puskesmas setempat. Kami sudah siapkan alat rapid antigennya, tinggal tunggu jadwal dan pemberitahuan ke sekolah dan sosialisasi ke orang tua siswa," lanjutnya.

Menurut Ahyani, akan ada perlakuan yang berbeda jika ditemukan hasil positif saat test acak tersebut. Jika di bawah satu persen yang positif, cukup anak yang positif yang ditangani dan dikarantina. Kemudian dilacak keluarga terdekatnya.

"Kalau 1-5 persen, maka pelacakan akan dilakukan tidak ke si anak saja, tapi rombongan belajar anak tersebut bersama dengan teman-temannya. Jadi lebih luas," ucapnya.

Sedangkan jika di atas 5 persen, maka pelacakan akan semakin luas. Sekolah harus menghentikan terlebhi dahulu kegiatannya sampai selesai memetakan pelacakan sumbernya.

"Hati-hati juga penyebutan bisa saja bukan klaster sekolah, tetapi bisa saja dari rumah ke sekolah. Kalau lihat dari 1.600an sekolah yang buka, 10 persennya 160 sekolah, dan sekolah masing-masing 30 orang berarti sekitar 4.800 yang akan dites," kata Kadis.

Tag : No Tag

Berita Terkait