Loading

Khidmat, Pelepasan SMPN 1 Setu di Tengah Pandemik Covid 19


Penulis: Soeft/Editor: Mbayak Ginting
3 Tahun lalu, Dibaca : 2009 kali


Kepala Sekolah SMPN 1 Setu Moch Mardyana Husny MPd sedang memberikan sambutan.

BEKASI, Medikomonline.com - Pelepasan dan wisuda siswa-siswi Kelas IX SMP Negeri 1 Setu, Kabupaten Bekasi yang dilaksanakan di tengah Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid 19), berjalan sesuai standar kesehatan.

Setiap siswa yang didampingi orang tua, wajib menggunakan masker saat memasuki ruangan. Selain wajib masker, posisi duduk pun diatur agar physical distancing tidak terabaikan.

Acara yang diikuti kelas IX dengan 12 rombongan belajar (Rombel) digelar selama dua hari, Senin dan Selasa (27 dan 28 Juli). Pihak sekolah membagi dalam 3 sesi sehari.


Wali Kelas IX 10 Hj Nyinih memberikan kesan dan pesan

Setiap sesi diikuti dua kelas atau rombel. Pelepasan sebagai simbol berakhirnya pembelajaran kelas IX SMPN 1 Setu tahun ajaran 2019/2020, berjalan khidmat.

Kepala Sekolah SMPN 1 Setu Moch Mardyana Husny MPd mengatakan, pelaksanaan pelepasan kali ini, berjalan sesuai rencana. Walau situasi yang masih dibayangi virus mematikan covid 19, namun keinginan orang tua dan siswa, acara dapat digelar. Pelaksanaan mengacu kepada standar kesehatan covid 19 sebagaimana ketentuan yang dikeluarkan pemerintah.

"Kegiatan ini terlaksana atas dukungan dari para orang tua. Ini adalah hasil kerja koordinator kelas dengan orang tua," kata Mardyana dalam sambutannya di depan siswa-siswi dan orang tua kelas IX 3 dan IX 10.


Pengalungan medali dan pemberian album kenangan sebagai tanda pelepasan

Diakui, acaranya belum sempurna lantaran terkendala covid 19, tapi dirinya bangga melihat penampilan para siswanya yang akan meninggalkan sekolah tempat menimba ilmu selama tiga tahun.

"Kita sudah bersama selama tiga tahun. Tidak bisa dipungkiri, setiap pertemuan, pasti ada perpisahan. Dan inilah yang terjadi hari ini. Saya bangga melihat kalian, pria menggunakan jas layaknya direktur dan wanitanya menggunakan kebaya seperti ibu pejabat," imbuhnya.

Tapi ingat, lanjut Mardyana, jalan masih panjang. Masih banyak cobaan yang akan dihadapi kedepan. Apalagi, saat ini sistim belajar dari rumah melalui online, harus lebih teliti dan tekun mengikuti. Namun demikian, ia mengapresiasi perjuangan siswanya yang telah teruji menghadapi pandemi covid 19.


Wisudawati Kelas IX 10

Maret lalu, dilock down tidak ada tatap muka dengan guru dan teman-teman, belajar dan ujian di rumah. Ini adalah perjuangan pertama yang dihadapi. Perjuangan selanjutnya, mengikuti PPDB tingkat menengah atas. "Saya berharap, semoga ini menjadi bahan dalam mengejar cita-cita kalian semua," lanjutnya.

Wali Kelas IX 10 Hj Nyinih Yuningsih SPd dalam sambutannya mengatakan, pelepasan hanyalah suatu keadaan yang harus dilalui. Awal Juli, tiga tahun silam datang dalam kondisi masih lugu. Sekarang, sudah semakin dewasa.

"Datang dan pergi hanyalah keadaan yang harus kita lalui. Ada rasa kesal saat kalian melanggar, ada rasa bangga saat berhasil menyelesaikan tugas. Namun yakinlah anakku, kami ingin selalu mendekapmu dan menghadirkanmu dalam doa kami," tutur Nyinih didampingi Wali Kelas IX 3 Imas Srimulyantini SAg.

Supriyati dan Adilah Luthfiyyah Syarif

Sementara itu, salah satu orang tua siswa ikut bangga melihat penampilan anaknya. Dengan kondisi yang serba terbatas karena covid 19, ia melihat acaranya cukup terkesan.

"Rangkaian acaranya cukup bagus, tertata dan singkat. Sebagai orang tua, saya cukup terkesan dan bangga melihat penampilan anak-anak yang akan diwisuda. Semoga ke depan apa yang dicitakan dapat terwujud," pungkas Supriyati orang tua Adilah Luthfiyyah Syarif Kelas IX 1. 

Tag : No Tag

Berita Terkait