Penulis: Emi
10 Hari lalu, Dibaca : 69 kali
SUMEDANG, Medikomonline.com – Di balik keseharian seorang guru ngaji, tersimpan kisah perjuangan hidup yang jarang tersorot. Adalah Ibu Ninin Hinayah, sosok perempuan tangguh yang sejak tahun 2011 mengabdikan diri sebagai pengajar di TKA-TPA di bawah naungan BKPRMI Sumedang.
Selain mendidik anak-anak mengaji, Ibu Ninin berusaha menambah penghasilan dengan membuka warung kecil di lingkungan sekolah. Warung tersebut bukan berupa bangunan permanen, melainkan sekadar beberapa toples jajanan yang ditata sederhana di sudut ruang belajar.
“Warung dadakan” itu hanya hadir sejenak setiap bel pulang berbunyi, lalu kembali ia pungut dan bawa pulang bersama sisa dagangan.
Pada awalnya, usaha kecil tersebut cukup ramai diminati murid. Anak-anak membeli permen, kerupuk, atau jajanan sederhana dengan riang. Namun, seiring berjalannya waktu, kondisi berubah.
Murid yang semakin jarang berbelanja membuat warung itu perlahan sepi. Hingga akhirnya, kegiatan berdagang benar-benar berhenti, meninggalkan Ibu Ninin hanya dengan penghasilan dari mengajar yang terbatas.
Meski begitu, semangat perempuan ini tidak padam. Ia tetap melaksanakan tugasnya sebagai guru ngaji dengan penuh ketulusan. Doa selalu ia panjatkan dalam setiap sujudnya, sembari meyakini bahwa kesabaran akan berbuah jalan keluar terbaik.
Keyakinan itu berbuah nyata ketika ia mendapat bantuan dari program Saudagar Zmart. Melalui program tersebut, Ibu Ninin memperoleh modal usaha sebesar Rp7,5 juta. Bantuan itu terbagi dalam dua bentuk, yakni Rp3,5 juta untuk perlengkapan dagang dan perbaikan warung, serta Rp4 juta berupa voucher belanja untuk menambah persediaan barang dagangan.
Dengan dukungan ini, Ibu Ninin kembali memiliki harapan untuk menghidupkan usaha kecilnya. Ia bertekad menjadikan bantuan tersebut sebagai titik balik kebangkitan, agar warungnya bisa kembali ramai, sekaligus menopang kebutuhan keluarga.
Tak lupa, Ibu Ninin menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya. Ia mengucapkan terima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati Sumedang, Baznas Kabupaten Sumedang, serta Baznas RI yang telah menghadirkan program ini untuk memberdayakan pelaku usaha kecil.
“Allah tidak pernah tidur,” ungkapnya lirih, menunjukkan keyakinan bahwa kerja keras dan doa yang tulus pada akhirnya akan menemukan jalannya.
Kisah Ibu Ninin menjadi cermin keteguhan seorang pendidik, yang tak hanya berjuang mencerdaskan anak-anak di bidang agama, tetapi juga bangkit menghadapi keterbatasan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
Indramayu Diguncang Gempa Magnitudo 4.4, Kedalaman 280 Kilometer
SAU7ANA Come Back