Loading

Pemdaprov Jawa Barat Berperan Krusial Kendalikan Inflasi


Penulis: IthinK/Editor: Mbayak Ginting
5 Tahun lalu, Dibaca : 830 kali


Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa menggelar pertemuan dengan Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Barat di Gedung Sate, Bandung. (Foto: Humas Jabar)

BANDUNG, Medikomonline.com – Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa menggelar pertemuan dengan Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Barat di Gedung Sate, Bandung, Kamis (23/5/2019).

Kepala Grup Advisory Ekonomi Kantor Perwakilan BI Jawa Barat Pribadi Santoso menjelaskan, Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat mempunyai peran krusial dalam mengendalikan inflasi. Salah satu caranya dengan pengoptimalan sumber-sumber pendapatan untuk menyambungkan produsen dan konsumen, sehingga harga kebutuhan pokok stabil dan dapat dikendalikan. 

Terkait literasi keuangan, Pribadi Santoso mengatakan, pihaknya akan menggelar rapat internal dan membangun kerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai sistem pembayaran.

Setelah menggelar pertemuan dengan perwakilan BI di Gedung Sate, Iwa Karniwa mengatakan, Pemdaprov Jawa Barat siap membantu BI menekan inflasi dalam kondisi wajar. Menurut Iwa Karniwa, ada berbagai upaya yang bakal dilakukan Pemdaprov Jawa Barat dengan BI soal laju inflasi.

Salah satunya adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat dengan berbagai alternatif, yang berujung pada melambungnya kesejahteraan masyarakat, dan menurunnya kemiskinan, pengangguran serta kesenjangan sosial.

“Termasuk juga literasi keuangan yang perlu kita tingkatkan ke masyarakat, di mana ada beberapa masyarakat Jawa Barat, yang mohon maaf, literasi keuangan yang masih relatif kecil,” ucap Iwa Karniwa.

Sebagai koordinator model inflasi di Jawa Barat, Iwa Karniwa bakal berupaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Literasi keuangan sendiri bertujuan agar masyarakat sadar pada akses keuangan. Contohnya, menyimpan uang di bank, baik itu syariah maupun konvensional.                                                  

“Jika menabung di bank, nantinya bank intermediasi untuk yang membutuhkan dana. Kan itu akan lebih berputar uangnya, sehingga meningkatkan kapasitas ekonomi,” katanya.

Selain meningkatkan literasi keuangan, fokus Iwa Karniwa juga tertuju pada sistem pembayaran non tunai. Hal itu bertujuaan supaya BI mencetak uang sesuai dengan kebutuhan. Pun demikian dengan ketersediaan barang harus disesuaikan dengan tingkat kebutuhan masyarakat. 

“Karena kan yang paling cocok itu cetak uang juga sesuai dengan kebutuhan, barang juga sesuai kebutuhan. Maka pertumbuhan ekonomi meningkat dan inflasi terjaga,” ucapnya.

Tag : No Tag

Berita Terkait