Penulis: Edison/Editor: Mbayak Ginting
4 Tahun lalu, Dibaca : 1919 kali
BOGOR, Medikomonline.com
- Koordinator Aliansi
Benteng Aqidah (ABA) Bogor Raya Ustad Acep Aip Raharja menegaskan, akhir-akhir
ini sangat memperhatikan permasalahan yang timbul dalam hal aqidah
terutama kepastian tentang faham dan ajaran Ahmadiyyah di Kabupaten Bogor,
sepertinya hingga kini belum kunjung selesai.
“Untuk mengetahui
permasalahan itu, maka pihaknya datang untuk tatap muka ke Kesbangpol Kabupaten
Bogor mempertanyakan, penyelesaian permasalahan di bumi Tegar Beriman,” ujar Acep
Aip Raharja kepada wartawan, belum lama ini.
Dikatakan Ustad Aip,
untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, pihaknya selama ini berusaha
melakukan cara-cara persuasif dengan mengedepankan musyawarah dan mufakat dengan
pihak-pihak terkait. Dengan harapan tetap kondusifitas bisa terjaga.
Ditambahkannya, selama
ini pihaknya sering kali dijadikan kambing hitam, bahkan keberadaan FPI, HTI
dan Wahabi senantiasa dianggap keliru dan juga dianggap ancaman para pejabat
dan aparat.
“Kam ingin
berdampingan dengan MUI, mengingat apa yang kami lakukan merupakan inisiatif
sebagai upaya untuk menyosialisasikan fatwa yang sudah dikeluarkan tetapi belum
sampai kepada umat,” tambah Acep.
Kedatangan, dirinya
bersama para ulama, tokoh masyarakat dan Ormas ke Bakesbangpol/Kesbangpol,
Kamis (4/6/2020) hanya untuk meminta penjelasan dari Bakesbangpol. Itu juga
dilakukan secara sepontanitas dengan masa yang tidak banyak karena masih
menghargai protokol kesehatan Covid-19.
“Namun, bila tidak dianggap
dan dipandang sebelah mata, kami juga akan datang kembali dengan massa yang
lebih banyak,” katanya.
Ustad Aip bersama pimpinan Padepokan Welas Asih Parung, H Asep Burhanudin dan unsur Ketua PPM Kabupaten Bogor.
Sejalan dengan hal
itu, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan audiensi dengan DPRD Kabupaten
Bogor. Adapun yang akan didiskusikan, yang pertama keberadaan Ahmadiyyah yang
masih melakukan penyebaran ajarannya dan adanya segelincir umat bersikukuh
membelanya walau gugatannya telah berkali- kali ditolak MK dan Fatwa MUI sudah
jelas menyatakan kesesatannya.
Kedua, terkait
kemunculan dan begitu beraninya komunis menunjukkan dirinya. “Kondisi itu,
sungguh membuat risi bagi kami dan tentunya bukan saja ancaman bagi umat islam
tapi tidak menutup kemungkinan menjadi anacaman bagi semua umat beragama di Kabupaten
Bogor termasuk di Indonesia,” kata Ustad Acep.
“Untuk itu, kami
mengajak para ulama, pejabat, aparat, pimpinan ormas dan seluruh lapisan
masyarakat untuk bersatu padu melawan kesesatan Ahmadiyah dan kemunculan faham
komunis yang menyesatkan,” ucapnya.
Untuk memastikan
pihaknya melawan kesesatan dari faham komunis, akan dilakukan Apel Akbar Umat
Islam Bogor Raya Bersatu secara khusus dan masyarakat secara umumnya. “Untuk
itu kami mengajak semua masyarakat Bogor yang peduli aqidah anak cucu terhadap
kesesatan Ahmadiyyah dan mencintai NKRI dari ancaman Komunis untuk bersatu
melawannya," tegas Ustad Acep.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer