Loading

Demo Penolakan Hutang Pemda Pangandaran Berujung Ricuh


Penulis: Herz_Cms
5 Bulan lalu, Dibaca : 406 kali


Ratusan Pendemo Menolak Rencana Usulan Pinjaman Uang Pemkab Pangandaran Hingga Terjadi Aksi Saling Dorong dengan Petugas di Depan Gedung DPRD Pangandaran.

PANGANDARAN, Medikomonline.com - Ratusan masa pendemo masyarakat Pangandaran menolak rencana usulan pinjaman uang Pemerintah Kabupaten Pangandaran Jawa Barat, Rabu siang (29/11/2023) berujung ricuh di depan Gedung DPRD Kabupaten Pangandaran.

Aksi saling dorong terjadi antara masa pendemo dengan petugas TNI, Polri dan Satpol PP yang menjaga ketat pagar masuk Gedung DPRD Pangandaran.

Pendemo bermula mengemas aksi damai dengan tujuan menyampaikan aspirasi keberatan pinjaman kepada pimpinan DPRD Pangandaran.

Namun apa dikata niat ingin menyampaikan keberatan dan membutuhkan jawaban dari pimpinan DPRD tak kunjung datang, masa pendemo terpaksa menerobos masuk ke Gedung DPRD yang dijaga ketat barikade petugas. 


Fofo : Kordinator Lapangan Aksi Tolak Pinjaman Pemkab Pangandaran, Khardiana.

Kordiator Lapangan Aksi, Khardiana yang akrab disapa Ntol mengatakan, kehadiran pendemo tiada lain ingin menyampaikan rasa keberatan atau penoalakan atas rencana usulan pinjaman uang Pemkab Pangandaran sebesaer Rp. 351 milyar.

"Kebutuhan usulan pinjaman tersebut kami masyarakat menolak, mengingat hutang atau pinjaman yang dimilik Pemda Pangandaran sampai saat ini sudah mencapai Rp. 400 an milyar yang belum terbayar. Jika hal ini dibiarkan maka hutang Pangandaran kedepan semakin menumpuk, "terang Ntol.

Sebenarnya pinjaman uang ini untuk apa?, kami perlu tahu. Bukannya Pemda sebaiknya bisa menyicil hutang yang ada, ini malah mau menambah hutang makin besar, "ungkapnya.

"Sempat Kembali Menegang" 

Foto : Bupati Pangandaran Tampak Berang Mendengar Ada Pendemo Berkata Kasar

Belum berhasilnya para pimpinan DPRD memberikan penjelasan kepada pemdemo disela istirahat dzuhur atau usai adzan dzuhur, Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata mencoba menghampiri pendemo.

Namun reaksi Bupati yang dianggap ada demonstrasi berkata kasar itupun kembali menegang suasana.  Beruntung ketegangan tersebut tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, mengingat sigap dari para petugas mengamankan situasi.

Melihat reaksi bupati yang demikian, Ntol menyesalkan sikap bupati yang terlihat tempramental dan reaksi yang berlebih swhingga memicu ketegangan kembali terjadi saat aksi.

"Harusnya Bupati tetap tenang, bijak menyikapi persoalan tersebut. Andai saja sikap Bupati baik kepada demontrasi maka tentu pendemopun menanggapi dengan baik pula," ucapnya.

Menyikapi mengenai rencana usulan pinjaman jika hal tersebut bupati dan dewan (DPRD) tetap bersikukuh memaksa untuk minjam uang, maka warga masyarakat Pangandaran sudah siap untuk melaporkan bupati dan dewan ke Mahkamah Konstitusi (MK), "imbuhnya.

"Baginya tetap keberatan atau menolak rencana pinjaman sebesar itu karena nantinya cukup memberatkan Pemda Pangandaran kedepan dan akan berdampak terhadap kesengsaraan rakyat Pangandaran. Apalagi Bupati Pangandaran ini sebentar lagi akan habis masa jabatannya, siapa yang akan bertanggungjawab kelak terhadap hutang pemda selama ini. Bukan memperkecil pinjaman malah menambah pinjaman, ni jelas miris, " pungkasnya.

Tag : No Tag

Berita Terkait