Loading

Jajaran Petinggi NPCI Kecam Dugaan Kekerasan pada Kaum Disabilitas, Diminta Kepolisian Secepatnya Ungkap Pelaku


Penulis: Herz_Ciamis/Editor: Dadan Supardan
1 Tahun lalu, Dibaca : 1072 kali


Ketua NPCI National Paralympic Committee Indonesia, Jawa Barat, Supriatna Gumilar dan Ketua NPCI Kabupaten Pangandaran, Wahyu Hidayah

KAB. PANGANDARAN, medikomonline.com Dugaan pengeroyokan terhadap kaum disabilitas tuna rungu wicara dan keterbelakangan mental oleh dua orang yang tidak dikenal, Jumat pagi (03/6/2022) di Dusun Bulakbanjar, RT 01, RW 01, Desa Banjarharja, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat kini tengah upaya pencarian pelaku oleh pihak kepolisian setempat.

Kejadian pengeroyokan bermula sekitar pukul 04.30 wib subuhan, seperti biasa memang korban sering berjalan di sekitar daerah TKP (Tindak Kejadian Perkara). Akibatnya korban mengalami luka-luka di bagian kepala/pelipis kanan dan tangan sehingga harus dilarikan ke Puskesmas terdekat.

Korban dugaan pengeroyokan/penganiayaan itu pun diketahui bernama Songko Suhiono alias Tompel warga Dusun Bulakbanjar, Desa Banjarharja, Kecamatan Kalipucang, Pangandaran Jawa Barat.

Hingga kini polisi tengah intens mencari pelaku dugaan pengeroyokan/penganiyayaan tersebut, mengingat pelaku belum bisa diketahui siapa persisnya. Namun keluarga korban sudah melaporkan ke Polsek Kalipucang Pangandaran.

Ketua NPCI Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat, Wahyu Hidayah (kedua dari kanan) mendampingi Korban di kediamannya bersama dari pihak kepolisian dan dimintai keterangan guna pengungkapan pelaku dugaan tindak pengeroyokan. Minggu siang (05/6/2022). (Foto: Inset).

Hal tersebut dibenarkan, Ketua NPCI Kabupaten Pangandaran, Wahyu Hidayah, bahwa dirinya betul menerima kabar tersebut bahkan saat ini pun dirinya sedang bersama pihak kepolisian guna mencari/mengungkap pelaku karena pelaku belum dapat diketahui persis.

“Kami pun bersama dengan pihak kepolisian datang dan tinjau ke lapangan/TKP Tempat Kejadian Perkara, para saksi termasuk mendatangi keluarga korban,” ungkapnya.

Baginya ini jelas sangat disayangkan adanya kejadian penganiyayaan terhadap kaum disabilitas tuna rungu wicara dan keterbelakangan. Yang seharusnya bisa disayang dan juga dilindungi, tapi ini malah diperlakukan tidak senonoh dan kejam.

Jelas ini sangat tidak beradab, pelaku tega-teganya memperlakukan keji seperti itu. Kami berharap penegak hukum untuk bisa sesegera mungkin mengungkap pelaku dugaan penganiayaan,” terangnya kepada Medikomonline.com Minggu sore, (05/6/2022).

Dikatakan, pihaknya saat ini dengan pihak kepolisian sedang mencari pelaku dengan cara ke TKP, ke rumah saksi, dan ke rumah korban. Dengan tujuan pelaku agar bisa secepatnya tertangkap.

Hal serupa juga dikatakan, Ketua NPCI Jawa Barat, Supriatna Gumilar yang akrab disapa Cuking kepada Medikomonline.com mengatakan, peristiwa dugaan tindak pengeroyokan yang terjadi pada penyandang disabilitas di Pangandaran ini harus segera mungkin pelaku bisa diketahui dan ditangkap.

Apalagi kaum disabilitas mempunyai perlindungan hak khusus dan terbentuk Komisi Nasional Disabilitas (KND). Dia meminta aparat penegak hukum secepatnya menangkap para pelaku.

"Saya sebagai ketua NPCI Jabar yang menaungi penyandang disabilitas bidang olahraga, meminta kasus ini segera diproses secara hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia dan menangkap pelaku secepat-cepatnya," tegasnya.

Dikatakan, peristiwa seperti ini sangat miris apalagi terjadi kasus seperti ini di Indonesia bukan sekali atau dua kali, dan notabene si korban adalah penyandang disabilitas yang perlu dilindungi dan dijaga, akan tetapi ternyata malah terbalik. Orang-orang biadab apalagi tidak dikenal tega menyiksa korban dengan begitu brutal.

"Intinya, saya sangat mengharapkan kasus seperti ini menjadi perhatian khusus dari pihak Kepolisian Republik Indonesia," pintanya tegas.

Kepolisian Sedang Serius Tangani Kasus

Hal yang sama pula dibenarkan, Kapolsek Kalipucang, IPTU, Iman saat dihubungi Medikomonline.com Minggu sore (05/6/2022). Dirinya membenarkan atas kejadian tersebut.

“Betul dan kasusnya sudah saya limpahkan ke Sat Reskrim Polres Pangandaran. Kejadian Jumat pagi (03/6/2022) kemarin sekitar pukul 04.30 wib subuhan,” tuturnya

Kepala Polisi Sektor Wilayah Kalipucang, IPTU Iman. 

Hasil keterangan para saksi, seperti biasa korban memang suka berjalan di daerah TKP. Dan pada waktu itu, ada sekelompok pemuda yang berkerumun di seberang jalan yang tidak dikenalnya dengan jarak kurang kebih 20 meter dengan saksi pertama yang melihat kejadian pemukulan/pengeroyokan terhadap korban itu.

Saksi mendengar pembicaraan dari kerumunan pemuda tersebut ada yang mengatakan ditabrak bae apa eta budak, setelah itu saksi melihat ada dua orang pemuda yang menyebrang jalan menghampiri korban tanpa bicara langsung memukuli korban dan menendang korban hingga terjatuh.

Kemudian saksi berteriak dan memarahi para pelaku tersebut dan 2 orang pelaku pun langsung pergi meninggalkan korban yang sudah berlumuran darah bersama rekan-rekan yang lainnya ke arah Kalipucang dengan menggunakan sepeda motor. Setelah itu datang saksi lainnya dan berusaha membantu korban yang tergeletak berlumuran darah pada bagian mukanya. Kemudian Saksi 1 dan Saksi 2 berusaha menghubungi orang tua korban yang berada di Patimuan dan mengatakan bahwa anaknya yang panggilannya Tompel telah dianiaya oleh orang yang tidak dikenal.

Atas kejadian tersebut orang tua korban melaporkannya ke Polsek Kalipucang guna penyelidikan lebih lanjut,” terang IPTU Iman.

Korban bernama Songko Suhiono alias Tompel Bin Satman berusia sekitar 33 tahunan, mengalami luka pada bagian pelipis sebelah kanan.

Kini kami pun bersama tim Satuan Kriminal (Sat Reskrim) Polres Pangandaran tengah melakukan penyelidikan kasus tersebut. Dan berupaya semaksimal mungkin pelaku bisa kita ungkap/tangkap secepatnya,” ujar IPTU Iman tegas. 

Tag : No Tag

Berita Terkait