Penulis: Fredy
2 Bulan lalu, Dibaca : 237 kali
CIMAHI, Medikomonline.com - Menindaklanjuti pemberitaan kasus fraud (penipuan) yang menjerat tersangka MB (mantan karyawan BRI), yang sudah memasuki persidangan di PN Bandung, patut diduga ada aktor dibalik kasus yang menjerat MB yang harus didalami.
Sebagaimana pengakuan MB kepada media, bahwa dirinya merasa terjebak atas apa yang menjeratnya.
Dari cerita MB, patut diduga ada orang dalam yang mempunyai pengaruh lebih dari MB.
Artinya, tidak mungkin seorang MB mampu dan berani melakukan perbuatan yang dituduhkan kepadanya seorang diri.
Terkuak inisial Wd. bersama Op dan DS yang patut diduga berada dibelakang MB.
Karenanya, pihak aparat penegak hukum (APH), dituntut untuk berani memanggil dan meminta keterangan yang bersangkutan.
Jika APH tak mampu bahkan tak bergeming jangan salahkan jika "ada udang dibalik batu" yang melibatkan orang-orang atau pihak yang merasa terganggu.
Memperdalam isu yang ada, MEDIKOM melakukan investigasi terkait pihak- pihak yang diduga terkait atau bahkan "turut terlibat".
Ada pertanyaan, kenapa pihak Kejaksaan Negeri Cimahi tidak memanggil pihak yang terduga ada dalam lingkaran kasus fraud tersebut.
Keberanian Kejaksaan Negeri Cimahi patut ditunggu banyak pihak.
Diinfokan sebelumnya, menurut pengakuan MB, pada April 2021, oknum (Wd.) memberikan pinjaman dana talang , transaksi dilakukan di BRI KCP Cimindi di banking hall.
Setelah beberapa waktu, MB baru tahu dan menyadari bahwa uang (dana talang) yang dipakai adalah uang nasabah (dari Wd.), buku dan kartu ATM dikuasai oleh Wd. serta ditransaksikan oleh Wd.
Bahkan agunan nasabah tersebut (sertipikat) pisiknya diduga dikuasai oleh Wd.
Wd. dan komplotan, diduga panik dan ingin cuci tangan atas apa yang sedang bergulir di pengadilan .
Karenanya, saat itu melalui Op dan DS, tersangka MB diminta untuk membereskan uangnya (dana talang) sebagaimana yang diminta oleh Wd. kepada dirinya.
Diduga ada rekayasa agunan (nasabah). Indikasinya sebagaimana yang diungkapkan MB, bahwa agunan (sertipikat) nasabah (pisiknya) dalam penguasaan Wd. Ini yang harus diungkap oleh APH.
Bahkan, dugaan adanya penerbitan sertipikat ganda patut digali hingga ke akar akarnya.
Aparat penegak hukum diminta untuk mengusut tuntas profil dan sepak terjang Wd. dan jaringannya.
Saat dikonfirmasi kepada Wd. pada Rabu, 17 Juli 2024 ke BRI Cabang, Wd. mengelak berkaitan dengan tuduhan keterlibatan Wd.
Ia menyerahkan sepenuhnya ke kantor pusat, di Bandung.
MEDIKOM sudah mendatangi KCP BRI Cimindi, untuk mengkonfirmasi lebih dalam.
Namun hingga kini pihak KCP tak mau menanggapi dengan serius.
Sementara itu, menyikapi persoalan hukum yang sedang berjalan, Pemimpin Cabang BRI BO Cimahi, Gystsario Harsantyo Darismawan nyampaikan, kasus tersebut merupakan pengungkapan yang dilakukan oleh internal BRI melalui Branch Office (BO) Cimahi dan merupakan langkah tegas BRI dalam rangka menerapkan zero telorance to fraud di lingkungan kerja.
Bahkan pihaknya menerapkan zero tolerance terhadap oknum pelaku tau pihak-pihak yang diduga turut terlibat pada kasus fraud di BO Cimahi.
Namun saat MEDIKOM ingin mengkonfirmasi lebih lanjut, Pimpinan Cabang BRI CIMAHI tak mau menemui pihak media .
Sudah seharusnya usut tuntas oknum-oknum yang patut diduga terlibat dalam fraud tersebut.
Beranikah APH dan pihak BRI kooperatif untuk menyeret nama nama yang patut dan harus dimintai keterangan, sejauhmana keterlibatan mereka dan jaringannya.
Sesungguhnya cerita atau keterangan MB pada media, bisa menjadi petunjuk bagi APH untuk menindaklanjuti dan memperdalam siapa-siapa aktor dibalik kasus tersebut.
Jaringan Wd. dan komplotannya harus dibongkar.
Jika tidak dilakukan, patut dipertanyakan ada apa dibalik ini semua?
Ada selentingan, bahwa oknum dibalik kasus ini punya kekuatan dan kuasa yang tak tersentuh oleh siapapun, bahkan isunya Wd. diduga anak seorang pejabat BRI dilingkungannya.
Sampai kapan mereka akan terus berlindung dan bersembunyi dari kasus yang dibongkar .
Hingga berita ini diturunkan, tidak ada tanggapan dan keseriusan dari Pinca BRI Cimahi.
Padahal BRI yang notabene bank rakyat seharusnya tidak dikotori oleh oknum oknum orang dalam yang akan memperkaya diri dan kelompoknya.
Jika pihak PINCA yang notabene punya otoritas tak mampu memberikan jawaban dan terus bersembunyi dibalik kasus fraud yang bergulir, patut diduga bahwa ada sesuatu yang harus diselamatkan oleh mereka.
Benarkah demikian? Hingga berita ini diturunkan, investigasi masih berlanjut ... ** (Fredy)
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer