Loading

Banyak Rusak, Kualitas Proyek Jalan Satker PJN III Jawa Barat Mengecewakan Maryarakat


Penulis: IthinK/Editor: Mbayak Ginting
4 Tahun lalu, Dibaca : 1420 kali


Pekerjaan konstruksi jalan Satker PJN III Jawa Barat telah banyak sekali mengalami kerusakan berupa aspal badan jalan yang retak dan berlubang. (Foto: Medikomonline)

BANDUNG, Medikomonline.com – Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah bertujuan untuk menghasilkan barang/jasa yang tepat dari setiap uang yang dibelanjakan, diukur dari aspek kualitas, jumlah, waktu, biaya, lokasi dan penyedia.

Namun Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang dilaksanakan Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah (Satker PJN) III Provinsi Jawa Barat yang dipimpin Permana Adi Santosa, dalam pekerjaan konstruksi jalan tahun 2019, nyatanya di lapangan konstruksi jalan tersebut banyak sekali mengalami kerusakan. Kualitas konstruksi pekerjaan jalan tersebut mengecewakan masyarakat.

Berdasarkan pantauan Redaksi Koran Medikom di lapangan, hasil pekerjaan konstruksi jalan tahun anggaran 2019, ditemuakan telah banyak sekali terjadi kerusakan jalan berupa aspal badan jalan yang retak dan berlubang. Selain itu, dinding penahan tanah pada pekerjaan konstruksi jalan tersebut juga telah ambruk.

Didin, pengendara sepeda motor yang biasa melintasi jalan tersebut mengatakan kepada Medikom di lokasi kerusakan jalan pada 5 Februari 2020 lalu, dirinya sebagai masyarakat pengguna jalan merasa kecewa dengan hasil pekerjaan konstruksi jalan Satker PJN III Jawa Barat yang telah banyak sekali mengalami kerusakan.

“Pekerjaan konstruksi jalan ini baru selesai tahun 2019 lalu, tapi sudah banyak sekali jalan yang retak dan berlubang. Kondisi jalan yang retak dan berlubang ini berbahaya bagi keselamatan pengendara sepeda motor yang banyak melintasi jalan tersebut,” kata Didin sambil menunjukkan jalan yang berlubang dan retak kepada Medikom.

Kekecewaan yang sama juga disampaikan Wawan kepada Medikom ketika meninjau hasil pekerjaan konstruksi jalan Satker PJN III Jawa Barat pada 5 Februari 2020 di lapangan. “Sebagai pengguna jalan, masyarakat sangat kecewa dengan banyaknya kerusakan jalan tersebut. Intinya, sebagai masyarakat, kami menuntut tanggung jawab pemerintah (Satker PJN III Jawa Barat-red) dengan banyaknya kerusakan jalan tersebut,” kata Wawan.

Wawan menambahkan, masyarakat jangan dijadikan sebagai objek pembangunan semata sehingga pekerjaan konstruksi jalan tersebut kualitasnya asal-asalan. “Di zaman sekarang, masyarakat juga sudah pintar. Sebagai bentuk kekecewaan atas banyaknya kerusakan jalan tersebut, masyarakat juga bisa melaporkan temuan ini kepada kejaksaan atau kepolisian,” katanya mengingatkan.

Menanggapi banyaknya kerusakan jalan tersebut, Arief Budiman selaku Pejabat Pembuat Komitmen kepada Medikom, Jumat (6/3) menjelaskan, kerusakan perkerasan aspal dan dinding pasangan batu dalam pekerjaan kontruksi jalan tersebut mayoritas diakibatkan oleh stabilitas tanah pada area tersebut yang belum mantap. “Sangat diperlukan penyelidikan lanjutan terkait kondisi geoteknik pada area tersebut dan ditambah curah hujan yang tinggi,” kata Arief.

Jika stabilitas tanah yang belum mantap dijadikan sebagai penyebab mayoritas kerusakan pekerjaan konstruksi jalan tahun 2019,  penjelasan Arief Budiman ini dinilai bertolak belakang dengan kondisi pekerjaan konstruksi jalan tahun 2018 yang kondisinya masih mantap. Pekerjaan konstruksi jalan tahun 2018 yang dilaksanakan Satker PJN III Jawa Barat juga lokasinya masih satu area dengan pekerjaan konstruksi jalan tahun 2019.

Berdasarkan pengamatan Medikomonline di lapangan, kondisi pekerjaan konstruksi jalan tahun 2018 masih mantap hingga saat ini. 

Tag : No Tag

Berita Terkait