Kinerja PT. Tarawesi Arta Megah Lambat, LSM Pemuda Desak Irjen PUPR Evaluasi Proyek Jembatan Cilangla CS

Penulis: IthinK
4 Bulan lalu, Dibaca : 520 kali

BANDUNG, Medikomonline.com – Ketua Umum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pemantau Kinerja Pemerintah Pusat dan Daerah (PEMUDA) Koswari Hanafi mendesak Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga mengevaluasi Proyek Penggantian Jembatan Cilangla CS pada Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah III Provinsi Jawa Barat, Balai Besar PJN DKI Jakarta – Jawa Barat.

Koswara menjelaskan, progres Proyek Penggantian Jembatan Cilangla CS yang dikerjakan kontraktor PT. Tarawesi Arta Megah ini berjalan lambat. “Keterlambatan ini bisa dilihat dari progres penggantian lima jembatan yang dikerjakan dalam Penggantian Jembatan Cilangla CS ini,  baru satu jembatan yang selesai,” kata Koswara kepada Medikomonline.com, Selasa (16/7/2024).

Sesuai dengan kontrak, kata Koswara, proyek multiyears  Penggantian Jembatan Cilangla CS ini mulai tahun 2022 dan selesai tahun 2024. Namun melihat lambatnya kinerja kontraktor PT. Tarawesi Arta Megah yang beralamat di Jalan NN. Saar Sopacua No. 21 – Kota Ambon Maluku ini, Koswara menilai Proyek Penggantian Jembatan Cilangla CS tidak akan selesai di tahun 2024. 

Progres pekerjaan fisik konstruksi Penggantian Jembatan Cilangla (Kabupaten Tasikmalaya) pada struktur bangunan atas, struktur bangunan bawah, dan bangunan pelengkap jembatan masih sangat minim. (Foto: Medikom)

“Oleh karena itu, LSM PEMUDA mendesak Irjen Kementerian PUPR dan Dirjen Bina Marga turun ke lokasi Proyek Penggantian Jembatan Cilangla CS untuk mengevaluasi kinerja kontraktor Penggantian Jembatan Cilangla CS, PPK 3.2 Jawa Barat, Kepala Satker PJN III Jawa Barat, dan pejabat BBPJN DKI Jakarta –Jawa Barat,” ungkap Koswara.

Ditegaskan Koswara, evaluasi Penggantian Jembatan Cilangla CS dengan nilai kontrak sebesar Rp.133.092.686.365,60 sangat penting dilakukan Irjen Kementerian PUPR untuk memastikan proyek yang didanai anggaran APBN tersebut selesai tepat waktu, berkualitas, dan manfaatnya dapat dirasakan masyarakat.

Lebih jauh dijelaskan Koswara, dari lima jembatan yang dikerjakan dalam Proyek Penggantian Jembatan Cilangla CS, baru Jembatan Cibening (Kabupaten Pangandaran) yang selesai. Sedangkan empat jembatan lainnya, yaitu Jembatan Cimedang (Kabupaten Tasikmalaya), Jembatan Cilangla (Kabupaten Tasikmalaya), Jembatan Cibera (Kabupaten Garut) masih minim progres fisiknya. Untuk Jembatan Ciawi II (Kabupaten Garut) belum diaspal dan fungsional.

Progres pekerjaan fisik konstruksi Penggantian Jembatan Cibera (Kabupaten Garut) pada struktur bangunan atas, struktur bangunan bawah, dan bangunan pelengkap jembatan masih sangat minim. (Foto: Medikom)

Redaksi Koran Medikom (Medikomonline.com) telah mengkonfirmasi Penggantian Jembatan Cilangla CS kepada Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional DKI Jakarta - Jawa Barat dan Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III Provinsi Jawa Barat pada tanggal 09 Juli 2024 lalu. Namun sampai berita ini ditayangkan, sampai saat ini tidak ada jawaban dan penjelasan dari Kepala BBPJN DKI Jakarta - Jawa Barat dan Kepala Satker PJN III Jawa Barat.

Berdasarkan pengamatan Tim Redaksi Koran Medikom (Medikomonline.com) di lokasi Pekerjaan Penggantian Jembatan Cilangla CS pada tanggal 07 Juni 2024, ditemukan progres pekerjaan fisik konstruksi Penggantian Jembatan Cimedang (Kabupaten Tasikmalaya), Jembatan Cilangla (Kabupaten Tasikmalaya),  Jembatan Cibera (Kabupaten Garut) pada struktur bangunan atas, struktur bangunan bawah, dan bangunan pelengkap jembatan masih sangat minim.

Sedangkan progres pekerjaan fisik konstruksi Penggantian Jembatan Ciawi II (Kabupaten Garut) pada struktur bangunan atas, struktur bangunan bawah, dan bangunan pelengkap jembatan sudah maksimal, namun belum diaspal dan belum fungsional. Untuk Penggantian Jembatan Cibening (Kabupaten Pangandaran) telah selesai dan fungsional. (IthinK)

Tag : No Tag