Loading

Pembangunan TPT Jembatan Pembatas Desa Maripari dan Sukamulya Dibangun Asal-asalan


Penulis: A.Rochman / Editor: Mbayak Ginting
3 Tahun lalu, Dibaca : 1433 kali


Tampak tembok penahan tanah sayap jembatan yang patah dan terbelah menganga. (Foto: Medikomonline)

GARUT,Medikomonline.com - Pembangunan proyek yang dikerjakan oleh pihak ketiga seperti pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT), ada saja hasil pembangunan yang dikerjakan asal-asalan.

Contohnya, pembangunan TPT jembatan pembatas antara Desa Maripari, Kecamatan Sukawening dan Desa Sukamulya, Kecamatan Pangatikan Kabupaten Garut, di lokasi bagian hilir aliran sungai Sawah Lega yang bermuara di Sungai Citameng.

Berdarkan pantauan Medikomonline di lapangan, sayap kiri kanan bagian hilir jembatan terlihat jelas menggantung, tidak ada bekas galian untuk pondasi tembok penahan tanah.

Akibatnya, baru saja sekitar dua minggu, ketika ada hujan deras yang mengguyur, tembok tersebut ambruk. Kemudian oleh pihak ketiga sempat diperbaiki lagi. Namun tetap saja TPT ambruk lagi, karena bahan adukan yang tidak sesui dengan aturan bistek, yaitu campuran adukan kurang semen. Sehingga, kualitas bangunan tidak dijamin kekuatannya dan akibatnya  bangunan tidak kokoh dan kuat.

Tampak tembok penahan tanah sayap jembatan yang patah dan terbelah menganga. (Foto: Medikomonline)

Seperti yang dikatakan oleh seorang saksi mata, realitanya memang terbukti. Berdasarkan pantauan wartawan Medikomonline, tampak dengan kasat mata bangunan tembok penahan tanah itu, sebagian TPT sayap jembatan yang patah dan anjlok, terbelah menganga dan pondasi TPT sayap jembatan tersebut potong  tiga dan menggantung, seolah tidak ada pondasi.

"Pembangunan tembok itu baru  aja 3 bulan dibuat, juga diperbaiki untuk kedua kalinya. Sayangnya sehubungan ngaduknya pakai cangkul dengan adukannya kurang semen, otomatis bangunan tersebut tidak ada kekuatan. Hasilnya baru 3 bulan saja sudah rusak. Bangunan temboknya ada yang patah dan belah begitu lebar," kata narasumber sebagai saksi mata.

Untuk hal tersebut, narasumber yang tidak mau disebut namanya mengharapkan kepada dinas terkait yang menunjuk PT  agar jangan asal tunjuk sehingga begini jadinya.

“Ini uang negara yaitu uang rakyat, bukan uang pribadi. Tolong perhatikan kualitas dalam membangun, jangan terkesan asal-asalan sehingga merugikan negara dan masyarakat,” tuturnya. 


Tag : No Tag

Berita Terkait