Penulis: IthinK/Editor: Mbayak Ginting
5 Tahun lalu, Dibaca : 1244 kali
DEPOK, Medikomonline.com – Pemerintah
Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat akan membangun dan merevitalisasi sejumlah
proyek infrastruktur di Kota Depok, seperti Underpass Dewi Sartika, penataan
Stasiun Citayam, penataan jalan dari Simpang Tole Iskandar sampai Simpang
Pondok Rajeg, dan penataan Situ Rawakalong.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pada
2019 akan dibuat Detail Engineering Design (DED) Underpass Dewi Sartika.
Sedangkan, pembangunan kontruksinya akan dimulai pada 2020. "Gambarnya
(DED) tahun sekarang, dikerjakan tahun 2020. Insyaallah kalau
dilancarkan," lanjutnya.
"Tahun ini kita sedang menyiapkan DED
rancangan untuk penyelesaian kemacetan di Jalan Dewi Sartika untuk membuat
underpass," kata Gubernur usai menggelar rapat bersama Wali Kota Depok
Mohammad Idris di Balaikota Depok, Jalan Margonda Raya, Kota Depok, Kamis
(18/7/2019).
Menurut Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, Pemdaprov
Jawa Barat bersama Pemkot Depok akan mematangkan penataan Stasiun Citayam.
Terkait penataan sejumlah situ di Depok, Pemdaprov Jawa Barat akan mulai menata
Situ Rawakalong dengan anggaran sekira Rp 30miliar.
Dengan sejumlah penataan situ, Emil berharap jumlah
destinasi wisata meningkat dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Depok dari
sektor pariwisata bertambah. "Kita meyakini Depok ini sebagai kota
butuh tempat-tempat pariwisata. Selain biar (masyarakat) enggak stres juga bisa
meningkatkan pendapatan," katanya.
"Karena kalau kita amati Depok ini
satu-satunya kota yang punya danau paling banyak. Cuman kalau tidak bermanfaat
sayang. Kita mulai di Rawakalong," lanjutnya.
DQR dan Layad Rawat
Selain membahas berbagai proyek infrastruktur,
dibahas pula pembuatan tim Depok Quick Response (DQR) dan program Layad Rawat.
Emil meminta agar Pemkot Depok segera membuat DQR. Hal ini dilakukan untuk
merespons secara cepat warga Depok yang sedang membutuhkan berbagai bantuan
sosial.
"Kalau warga Depok ada kesusahan, kita bisa melakukan pertolongan dengan
cepat via media sosial. Pasukannya (petugas DQR) dari Pak Wali (Wali Kota
Depok) dan dana bantuannya dari Gubernur (Pemdaprov Jabar)," katanya.
"Ada juga program dari kami Layad Rawat, yaitu
dokter yang mendatangi warga miskin Kota Depok. Jadi, nanti warga Depok tinggal
telpon, dari kami bantuan obat-obatan gratis dengan biaya dari provinsi
(Pemdaprov Jabar)," lanjutnya.
Selain itu, tata kelola persampahan tidak luput
dari pembahasan. Untuk menangani masalah sampah, Emil memutuskan Kota Depok
bisa menggunakan TPPAS Nambo di Kabupaten Bogor. Namun, dia meminta Pemkot
Depok terlebih dahulu berkoordinasi dengan Pemda Kabupaten Bogor.
"Izin (pemanfaatan Nambo) dari saya sudah.
Sedang dirumuskan teknisnya, karena lokasinya bukan di Depok, ada di Bogor.
Maka harus ‘ketok pintu’ dulu ke Bu Ade Yasin (Bupati Bogor). Karena buang
sampah itu harus ada Amdal. Dan Amdalnya itu sedang dikerjakan," katanya.
"Intinya dalam bulan-bulan ini kalau teknisnya
sudah aman maka sampah di Depok bisa dibuang ke Nambo," tutup Emil.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer