Loading

Proyek Bronjong Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karo Cepat Ambruk, PPK Diduga Lindungi Kontraktor


Penulis: Tekwasi/Editor: Mbayak Ginting
4 Tahun lalu, Dibaca : 1937 kali


Proyek Pembuatan Talud Penahan Tanah berupa pembangunan bronjong di Desa Ajijulu cepat sekali ambruk.

KABANJAHE, Medikomonline.com – Proyek Pembuatan Talud Penahan Tanah berupa pembangunan bronjong di Desa Ajijulu, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo, Sumatera Utara cepat sekali ambruk. Proyek tahun anggaran 2019 ini berada di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Karo.  

 

Pekerjaan bronjong yang dimulai awal Desember 2019 itu  dikerjakan oleh  kontraktor yang tidak diketahui nama perusahaannya karena tidak ada plang proyek di lokasi pekerjaan. Kemudian konstruksi bronjong yang dipantau wartawan pada tanggal 31 Desember 2019 terlihat sudah ambruk ke jurang.

 

Untuk mengetahui penyebab ambruknya bronjong tersebut, pada hari Rabu (08/01/2020), Wartawan Medikomonline menghubungi Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas PUPR Karo Mitcon Purba melalui telepon selulernya. Namun konfirmasi yang disampaikan melalui SMS tersebut tidak ada jawaban dari Kabid Bina Marga tersebut.  

 

Karena tidak berhasil mengonfirmasi Kabid Bina Marga, Medikomonline juga mengonfirmasi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Binar Tarigan yang menangangi proyek bronjong tersebut pada keesokan harinya, Kamis (09/01/2020) di halaman kantor Dinas PUPR Karo, Kabanjahe.

 

Ketika ditanya nama perusahaan kontrakor pelaksana pekerjaan bronjong ini, Binar mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui nama perusahaan kontraktor pelaksananya. Jawaban Binar tersebut diduga bermaksud melindungi pihak kontraktor. Karena sebagai PPK, Binar tentu mengetahui nama kontraktor yang ada dalam dokumen kontrak maupun ketika berita acara serah terima pekerjaan.

 

Mengenai plang proyek yang selama ini dipantau Medikomonline tidak ada dipasang di lokasi pekerjaan, Binar kembali mengatakan plang proyek telah dipasang.  “Masalah plang itu ada kok,” katanya.

 

Ketika Medikomonline kembali menanyakan posisi palng dipasang, Binar pun tidak bisa menjawab atau menjelaskannya. Pun juga mengenai jenis jaring kawat yang dipakai untuk bronjong itu  ditanya apakah telah sesuai dengan spesifikasi yang di butuhkan,  kembali Binar juga tidak bisa memberi penjelasan.

 

Masih pada hari Kamis (09/01/2020), pukul 09:05 WIB,  Medikomonline kembali turun  ke lokasi untuk memastikan kondisi bronjong di Desa Ajijulu tersebut. Alhasil Medikomonline  berjumpa dengan para pekerja yang memperbaiki bronjong tersebut.

 

Ketika  Medikomonline menanyakan kepada para pekerja tentang penyebab bronjong ambruk, mereka hanya menjawab karena faktor hujan. “Mungkin karena hujan bang, tanahnya jadi lembek,” kata mereka.

 

Medikomonline kembali menanyakan apakah di bagian bawah tidak dibuat pertahanan untuk bronjong tersebut, pekerja tersebut mengatakan tidak ada. “Tidak bang,” jawab salah seorang dari pekerja tersebut.

 

Setelah itu Medikomonline bertanya  lagi  siapa pihak rekanan kontraktor yang  mengerjakan bronjong tersebut. Mereka menjawab, “Kami hanya disuruh PU pak. Kami tidak tahu siapa pemborongnya.” Kemudian mereka meneruskan pekerjaannya.

 

Berdasarkan pantauan dan konfirmasi wartawan pada masyarakat di lapangan, mereka meragukan kekuatan bronjong tersebut karena tidak ada  dipasang cerucuk di bagian dasar pembuatan beronjong  tersebut.

 

Terkait dengan hal ini, masyarakat meminta kepada   pihak penegak hukum untuk memeriksa   pihak yang bersangkutan  dalam kegiatan ini.

 

Meskipun Pejabat Pembuat Komitmen Binar Tarigan terkesan menutup-nutupi nama perusahaan kontraktor pelaksana pembangunan bronjong tersebut, Medikomonline terus menelusurinya. Dari informasi yang diperoleh Medikomonline, diketahui nama perusahaan kontraktor pelaksana berinisial “KK” dengan nilai kontrak hampir Rp200 juta. Direktur kontraktor tersebut berinisial R. 

Sebelumnya, salah seorang warga Desa Ajijulu, bermarga Perangin-angin turut menyaksikan bronjong yang sudah runtuh tersebut. Warga   menduga  proyek bronjong ini  dikerjakan asal-asal dan mengejar target supaya  tepat waktu, namun kualitas konstruksi bronjong tidak diperhatikan.

Tag : No Tag

Berita Terkait