Penulis: Agus Nuryadin/Editor: Dadan Supardan
2 Tahun lalu, Dibaca : 989 kali
Syahrir: Penghasilan Pajak Besar Jadi Bargaining untuk
Kabupaten Bekasi
CIKARANG PUSAT, Medikomonline.com – Anggaran Dana Desa Bantuan Provinsi (Banprov) Jawa Barat
untuk desa yang hanya sebesar 130 juta dinilai kurang memadai oleh kepala desa
(kades) se-Kabupaten Bekasi.
Saat pertemuan para kades dengan Anggota Komisi I DPRD Provinsi
Jawa Barat Syahrir didampingi DPMD Jabar di Gedung Wibawa Mukti, pada Kamis
(24/3/2022).
Kades Burangkeng Nemin menyebutkan, bahwa Banprov Jawa Barat
belum dirasakan oleh masyarakat sepenuhnya.
"Ini Provinsi Jawa Barat, ada tapi tidak terasa. Kita
lebih ingat pusat dan kabupaten, karena apa?. 130 juta itu sudah diatur buat
pulsa RW, posyandu, sudah diatur semua, buat infrastruktur mana?, gerakan
membangun desa dimulai dari infrastruktur, bukan hanya posyandunya, dan pulsa
untuk RW," kata Nemin dalam sesi tanya jawab disambut tepuk tangan para
kades.
Kabupaten Bekasi, kata Nemin salah satu penghasil pajak terbesar di Kabupaten Bekasi untuk Jawa Barat, sehingga sudah seharusnya ada perhatian untuk desa-desa.
Kepala Desa Burangkeng Nemin bertanya kepada anggota DPRD dan DPMD provinsi Jawa Barat. (AGUS NURYADIN/MEDIKOMONLINE.COM)
"Pajak kendaraan penyumbang terbesar dari Kabupaten
Bekasi, karena jumlah kendaraan juga banyak, hingga paling padat di Kabupaten
Bekasi dan otomatis kerusakan jalan yang paling cepat di Kabupaten Bekasi,
bukan di Ciamis, Tasikmalaya ataupun di Sukabumi. Penghasilan besar, tapi
pengembaliannya kecil, mohon diseimbangkan. Desa-desa yang ada di Bekasi tolong
ditingkatkan dan perhatikan anggaran yang digelontorkan untuk desa yang ada di
Kabupaten Bekasi," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Desa Lambang Sari, Pipit Haryanti
mengatakan Banprov sebesar 130 juta sudah ditentukan alokasi peruntukan oleh
pemerintah provinsi, sehingga tidak memungkinkan untuk membangun infrastruktur.
"Porsinya sudah dipos-poskan, ada untuk posyandu
sebesar Rp 1.750.000, iya kalau yang posyandunya sedikit, kalau posyandu ada
sampe puluhan, sampai 50-60 kaya di Sumber Jaya, uang segitu habis buat
posyandu, terus buat infrastruktur mana?," kata Pipit.
Pipit menambahkan, selain untuk posyandu, Banprov juga
diperuntukkan pulsa RW, tambahan operasional kepala desa, dan tambahan operasional
perangkat desa.
"Ada juga tambahan operasional untuk BPD 7 juta tahun
ini, kemarin 5 juta sekarang 7 juta. Selebihnya untuk bantuan posyandu, kalau
posyandu cuma delapan sampai lima, sisanya bisa infrastruktur, kalau posyandu
yang banyak ya habis,"tuturnya.
Kades di Kabupaten Bekasi tidak mempermasalahkan jika
Banprov dana desa hanya sebesar 130 juta, namun harus ada bantuan ataupun
program pembangunan lainnya.
"Kita nih (kades,red), okelah Banprov dapat 130 juta
sudah dipos-poskan. Mudah-mudahan diluar bantuan lain kita bisa diprioritaskan
dari dinas-dinas di Jawa Barat," tutur dia.
Total ada 5312 desa di Jawa Barat yang juga mendapatkan
Banprov dana desa sebesar 130 juta. Syahrir mengatakan jika satu desa naik
semua desa lainnya di Jawa Barat juga harus naik.
"Itu memang serba salah ya, kan desa di Jawa Barat itu
lima ribu lebih, kalau kita naikkan kan indisikasinya kan lima ribu desa. Ini
kita masih perjuangankan," kata dia.
Syahrir sependapat dengan Nemin, bahwa Kabupaten Bekasi
merupakan salah satu penyumbang pajak terbesar untuk Jawa Barat.
"Kita lihat juga kemampuan keuangan daerah
dan memang dirasakan masih kurang, terutama pendapatan pajak dari Kabupaten
Bekasi sangat tinggi, ini menjadi bargaining kita," kata Syahrir yang juga
dewan di dapil Kabupaten Bekasi ini.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer