Penulis: Dudi/Editor: Mbayak Ginting
2 Tahun lalu, Dibaca : 567 kali
BANDUNG, Medikomonline.com -
Kepala Bidang Pengembangan Pendidikan Sekolah Dadar (PPSD) Dinas Pendidikan
Kota Bandung Bambang Ariyanto mengungkapkan, setelah melakukan tes acak sekitar
2.488 warga sekolah terdapat 13 orang
terkonfirmasi positif covid-19. Dari jumlah tersebut di antaranya yaitu 12
siswa dan seorang guru.
Atas
hal itu, ia mengaku terus melakukan evaluasi bersama dinas terkait soal
Pembelajaran Tatap Muka tersebut. "Terkonfirmasi positif itu 12 siswa dan
1 guru. Masih isoman," kata Bambang, Rabu (2/2/2022) di Balai Kota Bandung.
Bambang
mengatakan, dari hasil surveilans selama Januari, positifty rate di satu sekolah dan 4 rombongan belajar itu melebihi
5 persen.
"Satu
(sekolah) ditutup 15 hari dan 4 sekolah ditutup rombongan belajarnya (kelas).
Untuk jenjangnya satuan pendidikan SD dan SMP," kata Bambang.
Ia
menjelaskan, langkah penutup sementara sekolah dan rombongan belajar dilakukan
guna menekan angka penyebaran.
Meski
demikian, pihaknya mengaku akan melakukan evaluasi PTM secara penuh sesuai
instruksi Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu.
"Kalau
kebijakannya di area Kota Bandung itu kita tunggu kebijakan pemerintah pusat.
Karena Pemkot Bandung sesuai dengan regulasi dari pusat dengan SKB 4 menteri
dan Inwal, " jelasnya.
Di
samping itu, Pemkot Bandung tetap menerapkan aturan yang berlaku dalam
pelaksanaan PTM. Mulai dari verifikasi hingga validasi, sehingga pembelajaran
terus berjalan.
"Jumlah
survei terkait PTM itu 13.000 atau di angka 96 persen yang ingin PTM oleh orang
tua. Kalau anak-anaknya 20.000 ribuan atau 97 persen, " ujarnya.
Bangbang
menyampaikan, dalam pelaksanaan PTM terdapat uji mutu sebelum pelaksanaan
setiap sekolah menyelenggarakan pendidikan.
"Kalau
hasil uji kepatuhan individu itu di atas 80 persen, maka lanjut PTM di sekolah.
Catatan itu dengan angkat kapasitas tetap bahkan menigkat, 50 persen jadi 75
persen, " tuturnya.
"Sebaliknya
kalau di bawah 80 persen kita lapor ke ketua satgas nanti kebijakan Plt untuk
menurunkan kapasitas itu. Jadi instrumen pengamanan PTM di sekolah,"
imbuhnya.
Ia
menambahkan, terdapat juga uji kepatuhan institusi oleh Dinas Kesehatan. Mulai
dari jarak, jumlah hingga kepatuhan yang akan melaksanakan kegiatan.
"Harus
patuh regulasi, prokes juga UPT dengan kewilayahan akan melakukan uji
kepatuhan. Kira sedang berjalan baik individu maupun institusi, "
tuturnya.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer