Penulis: Mbayak Ginting
3 Tahun lalu, Dibaca : 891 kali
BANDUNG,
Medikomonline.com - Untuk mencegah
lonjakan kasus COVID-19 saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemerintah
Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) akan menggelar pengetesan masif
dengan rapid test antigen bagi wisawatan.
Wakil Gubernur (Wagub) Jabar Uu Ruzhanul Ulum
menyampaikan hal tersebut usai memimpin Rapat Komite Kebijakan Penanganan
COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah di Mapolda Jabar, Selasa (22/12/2020).
“Jelang libur Natal dan Tahun Baru, kami akan
melakukan operasi di pintu masuk Jawa Barat, dan kami akan menyiapkan rapid
test antigen. Kalau ada yang positif, kami akan kembalikan ke daerah asal,”
kata Kang Uu.
Pemda Provinsi Jabar akan menyiapkan 65.000
rapid test antigen. Rinciannya, 40.000 rapid test antigen dari Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) dan 25.000 buah dari pengadaan Belanja Tak
Terduga (BTT).
Selain itu, Pemda Provinsi Jabar melarang
perayaan Tahun Baru 2021 yang dapat menyebabkan kerumunan. Larangan tersebut
berlaku untuk perayaan di dalam maupun luar ruangan.
Kang Uu pun melaporkan, tingkat kesembuhan
pasien COVID-19 di Jabar mengalami peningkatan menjadi 82,46 persen. Sedangkan
tingkat kematian terus menurun menjadi 1,47 persen.
"Kasus penyebaran masih tinggi. Namun,
setelah pekan lalu ada delapan daerah berstatus Zona Merah atau risiko tinggi,
pekan ini menurun menjadi dua daerah," ucapnya.
Adapun dua daerah berstatus Zona Merah yakni
Kabupaten Karawang dan Kota Depok. Selain itu, lima daerah berstatus Zona
Kuning atau risiko rendah, yaitu Kabupaten Pangandaran, Cianjur, Tasikmalaya,
Indramayu, dan Subang. Sedangkan, 20 daerah lainnya masuk Zona Oranye atau
risiko sedang.
"Ada rasa syukur Alhamdulillah, dari
delapan zona resiko tinggi sekarang tinggal dua yaitu Kabupaten Karawang dan
Kota Depok," ucapnya.
Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan
Kang Uu menyatakan, kedisiplinan masyarakat
menerapkan protokol kesehatan (prokes) amat penting dalam mencegah penularan
COVID-19. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat Jabar untuk konsisten
menerapkan prokes sambil menunggu vaksin COVID-19.
"Diharapkan kesabaran masyarakat untuk
disiplin protokol kesehatan sambil menunggu vaksin datang," katanya.
"Presiden juga menginstruksikan untuk
kabupaten/kota serta provinsi untuk anggaran belanja vaksin. Tapi kita akan
menunggu dulu instruksi secara tertulis agar dapat mengambil kebijakan dengan
dasar yang bisa dipertanggungjawabkan,” imbuhnya.
Selain itu, kata Kang Uu, pihaknya intens
memperkuat ruang isolasi rumah sakit rujukan COVID-19 dan pusat isolasi
nonrumah sakit. Saat ini, sejumlah gedung pun disiapkan dan dilengkapi
fasilitasnya untuk menjadi pusat isolasi.
"Alhamdulillah ada progres peralatan
alat kesehatan, tempat tidur, sudah ada yang siap digunakan dalam waktu
dekat," ujarnya.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer