Penulis: Mbayak Ginting
3 Tahun lalu, Dibaca : 1005 kali
BANDUNG,
Medikomonline.com - Satuan Tugas
(Satgas) Siaga Bencana Jawa Barat (Jabar) menggelar webinar dengan tema
"Bincang Warga tentang Penanganan COVID-19 di Jabar", Minggu (10/1/2021) malam.
Dalam webinar tersebut, Ketua Harian Satgas
Penanganan COVID-19 Jabar Daud Achmad mengatakan, sosialisasi dan edukasi
terkait isolasi mandiri bagi pasien COVID-19 tanpa gejala perlu
ditingkatkan.
Hal itu bertujuan agar tempat tidur rumah
sakit rujukan COVID-19 dan pusat isolasi nonrumah sakit digunakan oleh pasien
COVID-19 dengan gejala.
"Dasar pemikiran pembuatan pusat isolasi
di daerah itu adalah karena disinyalir yang melakukan isolasi mandiri tidak
disiplin. Ini wajar karena dilakukan mandiri di rumah dan tidak ada yang
mengawasi. Tampaknya perlu sosialisasi tentang isolasi mandiri yang bisa
dilakukan oleh masyarakat," kata Daud.
"Perlu ada komunikasi yang efektif untuk
mengubah perilaku masyarakat. Sebaiknya sosialisasikan ini disatukan dengan
penegakan aturan supaya masyarakat patuh," imbuhnya.
Pernyataan senada diucapkan Kepala Dinas
Kesehatan Kota Bandung Ahyani. Ia mengatakan, pasien COVID-19 tanpa gejala yang
menjalani isolasi mandiri harus mendapat pendampingan dan dukungan, terutama
dari masyarakat sekitar.
"Ini harus didampingi supaya masyarakat
terpapar (COVID-19) menjadi bisa dan berani menghadapi penyakitnya. Kita
libatkan semua potensi masyarakat sesuai dengan kemampuannya. Ini pernah dicoba
di daerah saya dan berhasil," ucapnya.
Menurut Ahyani, sosialisasi dan edukasi
isolasi mandiri perlu ditingkatkan. Selain untuk mengatasi tingkat keterisian
rumah sakit rujukan COVID-19, kepatuhan masyarakat terapkan protokol kesehatan
pun mulai mengendur.
"Setiap liburan panjang, selalu terjadi
peningkatan pasien. Saat ini warga juga mulai abai terhadap risiko penularan.
ini terlihat dari adanya aktivitas sosial seperti hajatan, perjalanan antar
daerah yang kembali meningkat, dan juga kumpul-kumpul warga," kata Ahyani.
"Kita harus melakukan komunikasi dengan
warga tentang protokol keseahatan secara masif supaya mereka paham bahwa
pandemi belum berakhir," tambahnya.
Praktisi kesehatan dari Yayasan Wanadri dr
Tri Wahyu Murni mengatakan, isolasi mandiri dapat menjadi salah satu jawaban
atas keterisian rumah sakit rujukan COVID-19 yang terus meningkat. Ia juga
menekankan bahwa pendampingan perlu dilakukan saat pasien COVID-19 menjalani
isolasi mandiri.
"Mau tidak mau harus menggerakkan
masyarakat untuk isolasi mandiri. Tapi jangan dilepas, perlu
pendampingan," ucap Tri.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer