Penulis: Mbayak Ginting
4 Tahun lalu, Dibaca : 799 kali
BANDUNG, Medikomonline.com – Masyarakat harus menyebarkan informasi terkait protokol
kesehatan dan mengurangi berita bohong terkait kasus COVID-19 demi membangun
kepercayaan bagi calon wisatawan untuk berkunjung ke lokasi wisata.
Demikian disampaikan
Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nia Niscaya yang hadir secara
virtual pada Rapat Koordinasi Pemasaran Pariwisata Jawa Barat di The Trans
Luxury Hotel, Kota Bandung, Jumat (2/10/2020).
"Membangun
kepercayaan untuk mengunjungi lokasi wisata melalui penerapan protokol
kesehatan yang meliputi kebersihan, kesehatan, keamanan, dan lingkungan,"
kata Nia.
Nia mengatakan,
ada empat pilar pengembangan pemasaran pariwisata, yakni pengembangan pasar,
pengembangan citra, pengembangan mitra, dan pengembangan promosi.
Sementara Wakil
Gubernur (Wagub) Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, kampanye dan promosi
protokol kesehatan yang menjamin keamanan bagi calon wisatawan di destinasi
wisata pun perlu digencarkan dengan memanfaatkan media sosial.
"Kami
ingin ekonomi menggeliat, tapi keselamatan warga tetap yang utama," ucap
Kang Uu saat membuka Rapat Koordinasi Pemasaran Pariwisata Jawa Barat di The
Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, Jumat (2/10/20).
Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jabar sendiri juga telah mengeluarkan Surat
Edaran Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Nomor
440/1222-Pemas Tahun 2020 tentang Panduan Strategi: Adaptasi Kebiasaan Baru
Bidang Parbudekraf berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 46 Tahun 2020 dan
Peraturan Gubernur Nomor 60 Tahun 2020 untuk menjadi acuan baik perorangan
maupun industri pariwisata agar lebih memperhatikan protokol kesehatan.
Uu
menegaskan, protokol kesehatan harus menjadi kesadaran bersama baik bagi
pengelola maupun pengunjung destinasi wisata. "Karena disiplin dalam
menerapkan protokol kesehatan menjadi kunci untuk menekan penyebaran
COVID-19," tutur Uu.
Di Jabar
sendiri, Desa Wisata menjadi salah satu program untuk memulihkan pariwisata
sekaligus ekonomi warga setempat. Selain itu, pariwisata dinilai bisa
mendongkrak indeks kebahagiaan warga Jabar di masa pandemi ini.
“Selain
meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia dan pembangunan infrastruktur,
pemerintah juga harus menjamin indeks kebahagiaan warganya, salah satunya
dengan sektor pariwisata," kata Kang Uu.
"Desa
Wisata adalah sebuah potensi yang ada di Jawa Barat, karena Jawa Barat banyak
sekali potensi wisatanya,” tambahnya.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer