Loading

Penanggulangan Covid-19, Dewan Minta Pemprov Jabar Beri Perhatian pada Wartawan


Penulis: IthinK/Editor: Mbayak Ginting
4 Tahun lalu, Dibaca : 836 kali


Daddy Rohanady, Anggota DPRD Provinsi Jabar

BANDUNG, Medikomonline.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menggelontorkan dana sekitar Rp18 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk penanggulangan Covid-19.  Di dalamnya tentu termasuk dana untuk pembelian alat kesehatan, terutama alat pelindung diri, dana untuk jaring pengaman sosial/bansos, dan sosialisasinya.

Bappeda dan TAPD pasti sudah  mendiskusikan soal sumber dana tersebut, termasuk dengan para kepala satuan kerja perangkat daerah. Selain itu, dibutuhkan pula data calon penerima bansos yang konon besarannya Rp500.000 per kepala keluarga per bulan itu secara akurat. 

Menurut Daddy Rohanady, Anggota DPRD Provinsi Jabar, tidak berlebihan rasanya jika Pemprov Jabar juga memberikan perhatian khusus kepada wartawan. Mereka yang mewartakan banyak hal terkait penanggulangan Covid-19 di Jawa Barat. Selayaknya jika pada pos anggaran sosialisasi dimasukkan pula alokasi untuk awak media.

"Jangan lupakan wartawan," kata Daddy Rohanady yang merupakan Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jabar itu, ketika diminta komentarnya tentang sosialisasi penanggulangan Covid-19 melalui telefon genggamnya, Sabtu (11/04/2020).

Lanjut Daddy, semua langkah yang telah, sedang, dan akan dilakukan, termasuk berbagai hal terkait penanggulangan Covid-19 itu tidak bisa dilepaskan dari peran para kuli tinta alias wartawan. Informasi semua itu sampai ke masyarakat, antara lain, berkat peran mereka mewartakannya.

Kalau dikaitkan dengan kewajiban jaga jarak dan anjuran kerja/ibadah/sekolah di rumah, Daddy berpendapat, "Saat ini banyak wartawan yang juga bekerja dari rumah alias work from home (WfH). Jadi, mereka bekerja dengan tetap mengikuti anjuran Pemerintah."

Pandemi Covid-19 membuat perusahaan yang bergerak dalam dunia pers juga kesulitan. Mereka harus berusaha mendapatkan iklan di tengah kondisi luar biasa seperti ini. Di sisi lain, dengan berbagai pertimbangan, jumlah pemasang iklan pun kian turun. Tentu saja hal itu akan berimbas pada salary wartawan.

Akibatnya, sudah bisa diduga. Profesi wartawan pun terpengaruh oleh merebaknya wabah yang diyakini berasal dari Wuhan-China tersebut. Dengan kata lain, ada pula wartawan yang bisa dikategorikan sebagai orang terkena dampak (OTD). Artinya, ada wartawan yang butuh bantuan untuk menunjang kelangsungan ekonomi keluarganya.

"Jadi, saya meminta agar jangan lupakan wartawan," pungkas Daddy asal dapil Cirebon-Indramayu itu.

Tag : No Tag

Berita Terkait