Loading

Serapan Pupuk NPK Bersubsidi di Kabupaten Indramayu Capai 78 Persen


Reporter: Yonif - Editor: Yonif
7 Hari lalu, Dibaca : 75 kali


Drikarsa, dari Pupuk Indonesia tengah menggelar jumpa pers usai perhelatan Sosialisasi Implementasi Perpres 06 dan Permentan 12 tahun 2025 Departemen Regional IIA. Di Indramayu, Kamis, 16/10/2025 (Yon

Serapan Pupuk NPK Bersubsidi di Indramayu Capai 78 Persen

Kamis, 16 Oktober 2025 | Pukul: 17:30 WIB

INDRAMAYU, MEDIKOMONLINE.COM – Sebagai salah satu wilayah lumbung padi nasional, Indramayu menjadi daerah penting. Pupuk Indonesia (Persero) memastikan ketersediaan dan optimalisasi pupuk subsidi untuk wilayah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Hingga pertengahan Oktober 2025, realisasi penebusan pupuk bersubsidi menunjukkan tren positif dari total alokasi. 

Berdasarkan pendataan hingga 15 Oktober 2025, total pupuk bersubsidi yang telah ditebus petani Indramayu telah mencapai 102.785 ton dari total alokasi sebanyak 132.132 ton. Capaian serapan pupuk Urea telah terserap sebanyak 54.575 ton dari alokasi sebanyak 73.822 ton atau mencapai 74 persen, pupuk NPK telah terserap sebanyak 48.165 ton dari alokasi sebanyak 57.918 ton atau 83 persen, sedangkan pupuk ZA telah terserap sebanyak 45 Ton dari alokasi sebanyak 392 Ton atau 11 persen. 

GM Regional 2 Pupuk Indonesia, Muhammad Ihwan mengapresiasi atas serapan tersebut. Ia berharap hingga akhir tahun 2025 nanti, serapan pupuk subsidi di wilayah Indramayu dapat terserap optimal. “Kami mengapresiasi melihat tingkat serapan pupuk subsidi di Indramayu, termasuk serapan pupuk NPK yang mencapai 83 persen. 

Hal ini menunjukkan kesadaran petani Indramayu untuk memanfaatkan pupuk subsidi yang telah disediakan oleh Pemerintah.” ujar Ihwan, 

Pupuk Subsidi Tersedia, Petani Diimbau Tebus Sisa Alokasi 

Ketika serapan pupuk bersubsidi di Indramayu termasuk tinggi, PT Pupuk Indonesia memastikan stok tetap aman untuk melayani sisa penebusan hingga akhir tahun. 

Berdasarkan pendataan hingga 15 Oktober 2025, stok pupuk bersubsidi di Kabupaten Indramayu tercatat mencapai 13.896 ton, terdiri dari Urea 6.181 ton, dan NPK 7.715 ton.

“Petani yang memiliki alokasi namun belum menyelesaikan penebusan bisa segera menebusnya menggunakan KTP,” kata SM Regional 2A, Pupuk Indonesia, Antonius Yudhi Kristyanto. 

Berdasarkan pendataan, masih terdapat petani di Kabupaten Indramayu yang belum menebus pupuk bersubsidi. Adapun rinciannya dari 165.624 orang petani yang terdaftar di eRDKK, terdapat 36.015 orang petani yang belum menebus pupuk. Adapun yang telah menebus pupuk bersubsidi telah mencapai 129.609 orang.

Pupuk Indonesia dan seluruh anak usahanya berkomitmen penuh untuk terus melakukan pengawasan dan sosialisasi agar seluruh alokasi pupuk bersubsidi dapat tersalurkan tepat sasaran dan tepat waktu, sekaligus menjamin terwujudnya pemupukan berimbang untuk produktivitas pertanian di Indramayu yang optimal.

Disamping itu Pupuk Indonesia juga menghimbau kepada PPTS untuk mematuhi semua ketentuan juknis penyaluran pupuk bersubsidi, termasuk menyalurkan pupuk dengan harga HET. Pupuk Kujang Terus Produksi Urea untuk Petani Tegal 

Sebagai pihak yang dimandatkan mendistribusikan pupuk urea di Indramayu, Pupuk Kujang terus menjaga keandalan pabrik untuk memproduksi urea untuk petani Indramayu.

Ade Cahya Kurniawan, SVP Sekretaris Perusahaan, Pupuk Kujang menuturkan Presiden Prabowo sangat concern pada swasembada pangan. “Hal itu akan tercapai jika produktivitas tanaman tinggi, hal itu bisa terjadi jika tanah kita sehat. 

Supaya tanah sehat kembali, perlu dilakukan sistem pemupukan berimbang,” kata Ade. “Kami terus menjaga produksi dan kualitas pupuk untuk seluruh petani di wilayah distribusi kami termasuk Urea untuk petani Indramayu,” ungkap Ade. 

Sebagaimana diketahui, PT Pupuk Kujang adalah anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), produsen pupuk di Jawa Barat yang memproduksi pupuk bersubsidi untuk didistribusikan di wilayah Jawa Barat, Banten, dan sebagian Jawa Tengah. 

Untuk Kabupaten Indramayu, pendistribusian pupuk urea subsidi berasal dari Pupuk Kujang.*** (Hyf)

Editor : Yonif


Tag : No Tag

Berita Terkait