Penulis: IthinK
9 Bulan lalu, Dibaca : 302 kali
BANDUNG,
Medikomonline.com - Anggota DPRD
Provinsi Jawa Barat Daddy Rohanady menyoroti Penerimaan Peserta Didik Baru
(PPDB) SMA/SMK 2024.
PPDB tahap pertama jalur zonasi dan afirmasi
keluarga ekonomi tidak mampu (KETM) pendaftaran pada 3-7 Juni 2024 dan
pengumuman hasilnya dilakuan pada 19 Juni 2024.
PPDB tahap kedua jalur perpindahan tugas
orang tua/anak guru, prestasi nilai rapor, dan prestasi kejuaraan pendaftaran
pada 24-28 Juni 2024 dan hasilnya diumumkan pada Senin 5 Juli 2024.
Daddy menjelaskan, selesainya PPDB tidak
berarti semua lancar-lancar saja. “PPDB 2024 ternyata masih meninggalkan banyak
masalah,” ungkap Daddy yang juga Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jabar kepada Medikomonline.com,
Senin (8/7/2024).
Dikatakan Daddy, bukan rahasia lagi bahwa
banyak titipan "anggota keluarga baru" pada kartu keluarga yang
letaknya berdekatan dengan sekolah. Hal itu dilakukan karena pemberlakuan
zonasi.
Hasilnya, ada penumpukan calon siswa akibat
"migrasi masal". Lingkungan seputar sekolah pun seolah-olah berubah
menjadi kompleks perumahan para calon peserta didik baru.
“Penumpukan tersebut memang akibat ketatnya
penerapan jalur zonasi. Sebenarnya kebijakan jalur zonasi baik-baik saja jika
diberlakukan secara fair. Hal itu untuk mempermudah agar calon peserta didik
tidak perlu bersekolah di lokasi yang jauh,” papar dewan dari Daerah Pemilihan
Jabar X (Kabupaten Indramayu, Cirebon, dan Kota Cirebon).
Sayangnya, sebut Daddy, masih banyak
pemikiran tentang "sekolah favorit". Hasilnya adalah terjadinya
"migrasi" ke seputar lokasi sekolah favorit tersebut.
Daddy memaparkan beberapa dugaan kejanggalan
Jalur Zonasi. Pertama, jarak antara siswa yang satu dengan siswa yang lain ada
yang hanya beberapa meter. Lantas, ada yang menyebut dengan sindiran ekstrem, hanya
berjarak centi meter.
Bahkan, ada yang mencurigai adanya beberapa
siswa yang berlokasi sama. Inilah yang kemudian dijuluki "kompleks
perumahan baru yang dikhususkan bagi calon pendaftar PPDB".
Kedua, menggunakan perpindahan kartu keluarga
(KK) dengan membuat wali dadakan. Caranya dengan memalsukan surat kuasa
pengasuhan.
Hal itu dikarenakan dalam SOP PPDB 2024 tidak
diperkenankan untuk pindah KK saja tanpa berdomisili bersama keluarganya/orang
tuanya di alamat domisili sesuai KK terbaru paling lambat 1 tahun sebelumnya.
Ketiga, asal sekolah berada jauh di luar
zona. Bahkan, ada yang berasal dari luar provinsi. Namun, alamat domisilinya
berada di sekitaran sekolah tujuan.
“Hal ini bertentangan dengan SOP PPDB Jabar
2024 dan bertentangan dengan akal sehat. Seolah-olah ini menggambarkan bahwa siswa pada saat sekolah SMP-nya setiap hari
menggunakan helikopter atau pesawat jet pribadi untuk bersekolah,” jelas
Anggota Komisi IV DPRD Jabar ini.
Ada pula siswa dari SMP elite, tetapi ketika
masuk ke SMA menggunakan jalur KETM. “Di mana logikanya? Mana mungkin siswa
dari KETM mampu membayar biaya di sekolah elite? Tanyanya terheran.
Masih ada lagi yang lebih parah. “Banyak
calon siswa yang diduga melakukan "cuci raport"? Oknumnya diduga
kepala sekolah dan Panitia PPDB,” katanya.
Isu pun menjadi kian liar. Ada yang diduga
nyogok Rp 5 juta sampai Rp 15 juta demi anaknya diterima di sekolah yang
dituju.
“Bayangkan, skor ada yang mencapai hampir
500. Tidak aneh jika skor 440 sampai 450 pun tak lolos seleksi. Ini diduga
hasil dari nilai raport yang "disulap" menjadi lebih tinggi,” ungkap
Daddy.
Lanjutnya, bahkan ada pula kasus lain seperti ramai diberitakan. Ada yang menggunakan sertifikat tingkat internasional atau nasional yang diduga kuat palsu adanya. Belum lagi banyak dugaan adanya oknum sekolah yang "main mata".
“Semua itu membuktikan bahwa PPDB 2024 masih
karut-marut. Tampaknya butuh penyelidikan lebih serius tentang semua itu,”
tegas Daddy.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer