Penulis: IthinK
16 Hari lalu, Dibaca : 43 kali
SUMEDANG, Medikomonline.com - DPRD Provinsi Jawa Barat meminta Warisan Budaya Takbenda (WBTb), salah satunya penca masuk dalam kurikulum di sekolah-sekolah. Mulai tingkat Sekolah Dasar (SD), SMP dan SMA agar ada regenerasi, dan sebagai langkah pelestarian.
Hal itu disampaikan Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Buky Wibawa Karya Guna usai menghadiri Kegiatan Usik Penca Jawa Barat 2024, dalam rangka upaya pemajuan kebudayaan khususnya seni bela diri tradisional penca di Gedung Pusat Pencak Silat Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Sumedang.
“Sudah lama saya bicara soal Warisan Budaya Takbenda ini penting masuk kurikulum sekolah, seperti penca dan WBTb lainnya,” kata Buky Wibawa Karya Guna, Kabupaten Sumedang, Selasa, 10/12/2024).
Selain itu, agar Warisan Budaya Takbenda ini tidak punah dan tetap lestari, seperti penca yang aliran atau jenisnya banyak. Buky Wibawa Karya Guna mendorong penca dan WBTb lainnya didaftarkan, di dokumentasi, pemberkasan ulang dan disampaikan kepada kementerian terkait untuk dicatat. Sampai keluar surat pengakuan dari pemerintah, bahkan diupayakan mendapatkan pengakuan dari UNESCO.
“Sebuah produk Warisan Budaya Takbenda bisa hilang, karena tak ada pengampunya. Tapi kita tidak boleh kehilangan dokumentasinya. Oleh karena itu kenapa produk Warisan Budaya Takbenda ini harus didaftarkan, pemberkasan dan dokumentasi ulang,” tegas Buky Wibawa Karya Guna.
Butuh Perhatian Pemerintah
Hal yang menjadi tantangan atau kendala dalam melestarikan Warisan Budaya Takbenda ini bagaimana pemerintah memberikan perhatian terhadap para maestro penca. Jangan sampai di usia sepuh atau sudah tua masih memerlukan mencari nafkah.
“Menurut saya pemerintah harus hadir. Bagaimana mekanismenya, para maestro ini diberi tugas untuk mengajak, mentransfer ilmunya agar terjadi cultural transmission atau transmisi budaya lewat maestro di sanggar-sanggar atau sekolah,” katanya.
Jadi sangat layak para maestro ini diberi gaji setara guru, karena mereka mempunyai tugas seperti guru untuk mentransfer ilmunya, nilai-nilai budaya, dan Warisan Budaya Takbenda kepada generasi muda.
“Bagaimana mekanisme atau teknisnya, saya harus bicara dengan pemerintah, yang jelas para maestro ini sudah sepuh. Saya khawatir tidak regenerasi atau transmisi budaya kepada generasi muda saat ini, ” ucap Buky.
Buky menambahkan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan ini dan patut dihargai. Menyaksikan penampilan para maestro, generasi muda, bahkan pihaknya melihat anak kecil turut serta kegiatan ini.
“Ini menjadi pondasi penting untuk pembentukan karakter, karena kita membutuhkan generasi muda dengan karakter yang dibentuk oleh nilai-nilai budaya kita, salah satunya lewat penca ini,” pungkas dia mengakhiri.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer