Penulis: IthinK
3 Tahun lalu, Dibaca : 684 kali
BANDUNG,
Medikomonline.com
- Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Cendekiawan Muda Indonesia (HCMI)
menggeruduk Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar). Aksi tersebut didasari
oleh dugaan kegiatan reses fiktif yang dilakukan anggota DPRD dalam kurun waktu
2019 hingga 2021.
Sekjen HCMI Angga Firmansyah meminta
transparansi anggaran reses, karena seperti diketahui setiap anggota dewan
wajib melakukan kegiatan reses. Namun, disayangkan masih terdapat anggota dewan
yang tidak melaksanakan kegiatan reses, otomatis pihaknya mencurigainya.
"Kami menduga adanya permainan di dalam,
adanya manipulasi data anggaran reses," ujar Angga Firmansyah di depan
Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (13/9/2021).
Ia mengaku saat audiensi HCMI dengan Humas
dan Protokol DPRD Jabar, belum menemui titik temu. Sebab, pihak DPRD hanya
memberikan jawaban normatif seperti anggota DPRD Jabar melakukan reses.
"Tapi ketika kami meminta dibukanya
anggaran reses, mereka tidak bisa melampirkan itu," ucapnya.
Kabag Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa
Barat Asep Yudi Mulyadi SSTP MAP menerima audiensi dari HCMI di Ruangan Pansus
Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, Senin (13/9/2021).
Dalam audiensi ini, tuntutan utama HCMI adalah
pelaksanaan kegiatan reses anggota DPRD Jabar. Pasalnya, pihaknya telah
melakukan survei ke berbagai daerah seperti Kabupaten Sumedang,
Majalengka, Subang, Bandung, dan Kota
Bandung dari tingkat kelurahan dan kecamatan, tidak ada kegiatan reses dari
anggota DPRD Jabar.
"Tidak ditemui reses di daerah tersebut,
karena ketika kami kunjungi ke masyarakat pun tidak ada reses baik secara
daring maupun luring. Padahal, di tengah pandemi Covid-19 masyarakat sangat
mengharapkan kehadiran dari anggota DPRD Jabar," lanjutnya.
"Walaupun tidak ada kegiatan reses
tetapi laporan kegiatan tersebut tetap harus ada, sehingga pihaknya curiga
bahwa laporan tersebut dimanipulasi," sambungnya.
Atas dasar hal tersebut, ke depannya HCMI
akan mengedukasi masyarakat bahwa DPRD Jabar sudah tidak peduli lagi kepada
masyarakat. Sebab, hingga saat ini tidak ada keseriusan dari DPRD Jabar untuk
membuka transparansi anggaran kegiatan reses.
"HCMI menduga besaran anggaran kegiatan
reses sekitar Rp140 juta per anggota DPRD Jabar," imbuhnya.
Kendati demikian,
HCMI tidak akan membuka terlebih dahulu data yang dimiliki. Sehingga, HCMI akan
mengadu data dengan pihak DPRD Jabar. "Akan ada sinkronisasi data yang
kami punya dengan data mereka," tutupnya.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer