Penulis: IthinK
3 Tahun lalu, Dibaca : 690 kali
CIANJUR,
Medikomonline.com
- Minimnya jumlah sumber daya manusia (SDM) pemerintah menjadi salah satu
faktor belum maksimalnya pemanfaatan potensi perikanan dan kelautan khususnya
di wilayah Jawa Barat Selatan.
"Hanya ada 12 ASN yang menangani 17
Kabupaten/Kota. Padahal sektor perikanan dan kelautan kita memiliki potensi
besar, terutama di laut selatan ini belum digali lebih banyak," kata Anggota
Komisi II DPRD Jabar Anwar Yasin di UPTD Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan Wilayah Selatan, Kamis (3/6/2021).
Selain itu Anwar menyebut, belum terdatanya
jumlah kapal nelayan andon dikhawatirkan dapat mempengaruhi hasil tangkapan
ikan para nelayan lokal Jawa Barat. Namun di samping itu, hadirnya para nelayan
andon tersebut seharusnya dapat dimanfaatkan oleh para nelayan lokal untuk
berbagi ilmu dan pengalaman.
"Sebenarnya kita dapat manfaatkan
orang-orang yang datang dari luar Pangandaran ke tempat ini kita jadikan
sebagai mentor. Misalnya ada orang-orang Bugis itu bisa dapat ikan-ikan yang
besar di sana, perahu kecil saja tangkapan ikanya 70 kiloan," katanya.
"Saya khawatir hasil perikanan dan
kelautan ini dinikmati orang-orang luar Jawa Barat," imbuhnya.
Di samping minimnya SDM, pihaknya pun
menyoroti, permasalahan ancaman bahaya limbah sampah dan limbah hasil dari
kegiatan pengerukan pasir besi di sejumlah wilayah di pantai selatan Jawa
Barat.
Menurut Anwar, Pemerintah Provinsi Jawa Barat
harus mengantisipasi dampak dari kegiatan pengerukan pasir besi tersebut yang
berpotensi akan merusak wilayah tepi pantai dan menimbulkan dampak-dampak buruk
lainnya.
Jadi sebaiknya kalau bisa dihentikan
ini lebih bagus. Terlebih lagi ada potensi lobster yang terdapat di wilayah
Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Kalau tidak diperhatikan masalah limbah ini dapat
mengancam ekosistem lobster.
"Limbah ini krusialnya bukan hanya berasal
dari hasil pengerukan pasir besi asapun berasal pakan ternak kalau kebanyakan
kerambah, dan ada juga limbah dari sampah. Ini harus diwaspadai, karena akan
merusak lingkungan dan berbahaya bagi masa depan kita," tambahnya.
Oleh karena itu, Anwar meminta, permasalah
limbah tersebut harus dapat ditanggapi serius oleh Pemprov Jabar dengan segera
melahirkan solusi-solusi terbaik salah satunya dengan menghadirkan para ahli.
Di sisi lain dukungan anggaran pun sangat
dibutuhkan, untuk memastikan potensi-potensi dari sektor kelautan dan perikanan
dapat dimanfaatkan secara optimal.
"Semestinya mitra komisi dua ini harus
dikuatkan untuk mendorong pertumbuhan potensi-potensi mereka, diperbanyak
orangnya, kemudian diperhatikan anggaranya, sehingga mereka bisa mengawasi
dengan baik," pungkasnya.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer