Penulis: IthinK
3 Tahun lalu, Dibaca : 674 kali
BEKASI,
Medikomonline.com
– Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat Daddy Rohanady mengatakan, Teluk
Jambe Kabupaten Bekasi perlu difungsikan sebagai pengendali banjir, seperti
Banjir Kanal Timur (BKT) di Provinsi DKI Jakarta.
"Teluk Jambe diinginkan untuk bisa
difungsikan sebagai pengendali banjir seperti di Jakarta yaitu BKT yang
mempunyai panjang kurang lebih 20 KM hingga ujungnya di pantura," kata
Daddy saat Komisi IV DPRD Provinsi
Jawa Barat melakukan Monitoring Kegiatan Tahun 2021 pada UPTD PSDA Wilayah
Sungai Citarum terkait dengan penanganan Teluk Jambe di Kabupten Bekasi, Senin
(14/7/2021).
Daddy menyebutkan, banjir di Kabupaten Bekasi
ini sangat meresahkan karena jalan sekelas Tol Jakarta - Cikampek (Japek) KM 19
sampai terendam dan terputus aksesnya. Untuk itu, perlu dicarikan solusinya
serta memerlukan anggaran yang besar karena jika tidak segera diselesaikan,
banjir tersebut akan terjadi terus menerus.
"Salah satu solusinya adalah pembangunan
seperti BKT, karena ini berkaitan dengan dua sungai besar Citarum dan Ciliwung
dan kalau tidak secepatnya di-handle, maka
banjir akan terus terjadi. Memang ini memerlukan anggaran yang sangat besar,
dan melibatkan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai-red) di dua wilayah besar
sungai, yaitu Ciliwung dan Citarum yang berarti memerlukan sinegitas lintas
departemen dan lintas kabupaten kota," tegas Daddy.
Menurut Daddy, masalah itu sangat mengganggu.
Pihaknya juga cepat meresponnya untuk mendukung penanganan masalah banjir di
Kabupaten Bekasi. Salah satunya adalah merekomendasikan pembangunan pengendali
banjir.
"Maka kami hadir di sini untuk merespons
itu. Masa jalan tol sekelas Japek sampai terendam kan aneh? Jadi banjir
semestinya tidak terjadi andai penanganannya sangat baik. Semua memang ada
andilnya, tapi kita tidak menyalahkan siapa-siapa, maka solusi yang bisa kita
ambil adalah pembangunan BKT," tutur Daddy, legislator dari Fraksi Partai
Gerindra ini.
Menurut Daddy, anggaran yang sangat besar
diperlukan dalam pembangunan tersebut karena proyeknya menyangkut lima
kabupaten kota, seperti Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Depok, Kabupaten Bogor,
Kota Bogor dan melibatkan BBWS 2 Wilayah besar yaitu Citarum dan Ciliwung.
"Pembangunan kanal ini berkaitan dengan
dua sungai besar. Memang anggarannya tidak sedikit. Kemarin perhitungan
sementara sekitar 1 trilliun, tapi kita lihat karena ini menyangkut lima kabupaten/kota
serta melibatkan BBWS 2 wilayah besar sungai yaitu Ciliwung dan Citarum,"
ujarnya.
Daddy melihat harus
ada sinergitas dari lintas departemen agar koordinasinya lebih mudah dan cepat.
"Saya kira butuh lintas departemen, lintas kabupaten kota. Saya harapkan
bisa bersinergi dengan baik," harap legislator dari Dapil Kabupaten
Indramayu, Cirebon dan Kota Cirebon ini.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer