Penulis: IthinK
3 Tahun lalu, Dibaca : 655 kali
BANDUNG,
Medikomonline.com
- Pimpinan dan Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat melakukan rapat kerja dengan pimpinan DPRD Provinsi
Daerah Istimiewa Yogyakarta untuk membahas komparasi program-program kerja di
bidang infrastruktur dan pembangunan Bandara Kulon Progo.
Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat
Tetep Abdul Latip mengatakan, pembangunan Bandara Kulon Progo masuk dalan
Proyek Strategis Nasional (PSN), sehingga proyek tersebut mendapatkan dukungan
penuh dari pemerintah pusat. Sementara itu Bandara Kertajati Jawa Barat tidak
termasuk, sehingga menjadi lambat dalam pembangunannya.
"Kita telah banyak belajar dengan
Provinsi Yogyakarta terkait dengan masalah insfrastruktur. Ada beberapa program
yang sebetulnya kita mengawali terlebih dahulu untuk program bandara. Bandara
Kulon Progo belakangan memulainya, namun lebih dahulu selesai karena Bandara
Kulon Progo masuk dalam PSN tapi Bandara Kertajati tidak masuk, sehingga kurang
mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat," kata Tetep di Yogyakarta, Selasa
(8/6/2021).
Tetep menambahkan, selain masalah bandara,
ada juga masalah tentang infrastruktur ada beberapa kesamaan yaitu refoccusing
anggaran karena pandemi Covid-19. Banyak juga pembangunan insfrastruktur yang
harus ditangguhkan karena memerlukan dana yang besar, termasuk masalah
kemantapan jalan yang turun juga.
"Kemudian ada hal - hal lain terkait
dengan infrastruktur memang ada beberapa masalah kesamaan sih, karena beberapa
refocussing anggaran tentang covid ini, maka sedikit banyak terkena refocussing,
salah satunya adalah pembangunan infrastruktur yang karena dananya besar maka
ditangguhkan sementara," ujarnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Jabar
Daddy Rohanady menambahkan, “Kita banyak bertanya tentang pekerjaan - pekerjaan
di bidang infrastruktur khususnya masalah Bandara Kulon Progo yang baru mulai
di tahun 2017 - 2018 dan kini sudah selesai. Sedangkan Bandara Kertajati mulai
dari tahun 2002 dan hingga tahun 2021 belum juga selesai, karena DI Yogyakarta
mempunyai bargaining position yang
cukup bagus dengan pusat.”
"Komisi IV bertanya beberapa pekerjaan
terkait dengan insfrastruktur dan yang paling menonjol mengenai masalah Bandara
Kulon Progo yang startnya 2017 - 2018 tapi mereka finish lebih dahulu,
dibandingkan dengan Jawa Barat yang startnya tahun 2002 sampai dengan tahun
2021 enggak finish – finish. Dan ini akan menjadi PR yang lain untuk Jawa Barat
yaitu masalah Tol Cisumdawu serta aksesibilitas," tambah Daddy.
Menurutnya, yang pertama bagi Jawa Barat
adalah bagaimana memberikan dorongan akselerasi percepatan penyelesaian
pembangunan Tol Cisumdawu. Karena bila Tol Cisumdawu selesai, maka akan terjadi
akselerasi penyelesaian dan fungsi - fungsi Bandara Kertajati. Selain itu
diperlukan komunikasi khusus antara daerah dan pusat untuk percepatan
pembangunan.
"Jadi yang pertama bagi kita di Jawa
Barat adalah bagaimana dilakukan akselerasi untuk percepatan penyelesaian Tol Cisumdawu,
karena dengan Tol Cisumdawu selesai maka pasti terjadi juga akselerasi
penyelesaian dan fungsi - fungsi Bandara Kertajati, itu yang pertama. Dan yang
kedua ini berkaitan dengan lobi - lobi daerah dengan pemerintah pusat,"
tutup Daddy Rohanady.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer