Penulis: IthinK/Editor: Mbayak Ginting
5 Tahun lalu, Dibaca : 1132 kali
BANDUNG, Medikomonline.com - Pelatihan, pendidikan, dan pembinaan berperan penting dalam pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM), terutama di lingkungan pemerintahan. Namun, ada satu
hal yang sering dilewatkan dalam pembinaan dan pelatihan, yakni pendidikan
karakter.
Menurut Plh. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Daud Achmad,
pembentukan karakter menjadi penting sebagai dasar integritas dan
profesionalisme sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Hal itu, sesuai dengan
amanat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terkait tiga modal utama ASN.
"Kompetensi sangat dibutuhkan, namun ada satu hal yang terlupakan,
yaitu pendidikan karakter. Bagi saya ini hal utama," kata Daud saat
menghadiri acara Bimbingan Teknis Penyusunan Rencana Pengembangan Sumber Daya
Manusia/Human Capital Development Plan (HCDP) di Hotel Sheraton, Kota Bandung,
Kamis (14/8/2019).
"Pak Gubernur sering mengatakan, modal utama untuk jadi ASN ada 3
yaitu integritas, profesionalisme, dan melayani sepenuh hati. Itu semua
dasarnya dari karakter kita," tambahnya.
Selain ketiga modal utama itu, Daud menjelaskan terkait empat syarat baru
di 2019 untuk mengajukan permohonan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) bagi ASN
yakni: (1) pengajuan dari badan kepegawaian setempat; (2) surat pernyataan
pengangkatan alumni Diklat perencanaan dalam enam bulan setelah Diklat; (3)
kelengkapan dokumen HCDP; (4) dan kelengkapan dokumen formasi.
Menurut Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Jabatan Fungsional
Perencana Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan Perencanaan
(Pusbindiklatren) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rita
Miranda, kurangnya kelengkapan dari empat syarat baru tersebut akan berimbas
pada tidak akan dipanggilnya ASN tersebut untuk mengikuti Diklat.
"Kami hanya akan memproses usulan yang diusulkan dari kepegawaian atau
BPSDM dan ditandatangani oleh pejabat Pratamanya," ujar Rita. Terkait
syarat kedua, Rita mengatakan hal itu berdasarkan data bahwa sejak 2006 hingga
2018, hanya 18,51 persen alumni diklat yang diangkat sebagai pejabat fungsional
perencana.
"Lebih dari 5.300 ASN yang sudah ikut Diklat perencanaan, tapi kurang
dari 2.000 yang diangkat sebagai pejabat fungsional perencana. Yang 3.000
kemana?" ucap Rita.
Kegiatan Bimbingan Teknis Penyusunan Rencana Pengembangan Sumber Daya
Manusia yang bertema 'Mengoptimalkan Kinerja Pemerintah untuk Mencapai Sasaran
Pembangunan Melalui Pengembangan SDM ASN Pembangunan' ini dihadiri oleh Kepala
Bidang Pengembangan Program Teknis dan Sosial Kultural LAN Muzani, Kepala
BKPSDM Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman, dan peserta dari Bappeda, BKD, BPSDM
serta biro/organisasi se-Jawa Barat.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer