Penulis: Yonif - Editor: Dadan Supardan
4 Tahun lalu, Dibaca : 1393 kali
INDRAMAYU, Medikomonline.com – Dinas
Ketahanan Pangan kabupaten Indramayu lewat sentuhan dana APBD kabupaten tahun
2020 telah menyalurkan bansos tahap satu dan dua masing-masing 24.919 KPM yang
diperuntukkan bagi masyarakat yang terdampak Covid-19 yang tersebar di 31
kecamatan atau 317 desa dan kelurahan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan kabupaten Indramayu Erpin
Marpinda, S.Sos, S.H., M.H. melalui Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan setempat
Dra Hj Tati Rahmawati M.Pd mengatakan bantuan sosial tahap kesatu dan dua bagi
warga masyarakat yang terdampak Covid-19 memang sudah tersalurkan sebanyak
49,828 KPM.
Hanya saja menurut Hj Tati Rahmawati pada saat bantuan tahap
satu masih ada yang tertahan sebanyak 2.949. Kondisi itu menurutnya akibat
adanya data ganda, di mana mereka menerima bantuan lain serta alamat yang tidak
ditemukan dan meninggal dunia. "Memang masih ditemukan adanya nama ganda (human
error) namun perbandingannya sangat kecil dengan data murni KPM," ujarnya.
Dikatakan Tati, untuk bansos tahap ke-2 telah disalurkan
pada tanggal 17 Juni 2020. Namun untuk tahap ke-2 ini ada tambahan angka dari
sebelumnya, yakni dari sisa yang tertahan sebanyak 2.949. "Alhamdulillah
untuk tahap kedua, sesuai dengan data yang ada, bantuan sudah kami salurkan dan
terdapat tambahan bansos sebanyak 2.949. Mudah-mudahan kali ini tidak lagi
ditemukan nama- ganda," tandas Tati.
Dalam perkembangan yang sama Hj Tati Rahmawati mengungkapkan,
bila kita lihat memang jumlah uang untuk bantuan sosial dari APBD kabupaten
cukup besar, yakni Rp 25.141.000.000 dengan rincian Rp350.000 untuk bantuan
pangan (sembako), sedangkan Rp150.000 bantuan tunai.
”Jadi jumlah seluruhnya untuk Keluarga Penerima Manfaat
(KPM) sebesar Rp500.000 dan saat ini sudah memasuki tahap kedua, saya berharap
mudah-mudahan tidak terjadi lagi adanya daftar ganda," tandas Hj Tati
Rahmawati kepada medikomonline.com di ruang kerjanya baru-baru ini.
Dijelaskan, Bansos ini seharusnya dikerjakan oleh Dinas
Sosial, hanya saja karena komponen bantuan sosial sudah terlalu banyak, makanya
Dinas Ketahanan Pangan ditunjuk sebagai satuan kerja (Satker) agar tidak ada
tumpang tindih dalam hal penjaringan data nama penerima.
”Dinas Ketahanan Pangan tetap masih bekerja sama dengan
Dinas Sosial,” terangnya.
Disinggung siapa yang ditunjuk sebagai penyedia barang, Hj
Tati menjelaskan, pihaknya menunjuk langsung Perusahaan Daerah PD BWI. ”PD BWI
kami tunjuk langsung karena mereka kami anggap mampu menyediakan bantuan
pangan, dan faktanya sudah didistribusikan dengan baik,” jelasnya seraya menegaskan
untuk bansos ini baru dianggarkan dua bulan, namun Plt bupati menginginkan agar
bantuan sosial itu bisa dilakukan selama tiga bulan.
Di akhir perbincangannya dengan medikomonline.com Hj
Tati Rahmawati berharap agar bantuan pemerintah ini dapat dimanfaatkan dengan
sebaik mungkin. Sehingga bisa untuk menutupi kebutuhan sehari-hari di tengah
kondisi Covid-19. ***
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer