Penulis: IthinK
3 Tahun lalu, Dibaca : 898 kali
SUBANG,
Medikomonline.com -
Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat meninjau Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di
Desa Cisaat, Kabupaten Subang, Kamis (20/5/2021). Dalam kesempatan tersebut,
Komisi I mendorong optimalisasi pengelolaan potensi-potensi yang dimiliki, yakni
manajemen desa wisata dan pengolahan arang yang selama ini menjadi potensi
andalan BUMDes Cisaat.
Anggota Komisi I DPRD Jawa Barat Sidkon
Djampi menyebutkan, BUMDes harus menjadi satu gerakan nasional yang dapat
berdiri dan berkembang. Oleh karena itu, pihaknya meminta Pemerintah Provinsi
Jawa Barat melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPM-Desa) Jabar
dapat memberikan andil besar dalam mengembangkan potensi-potensi desa.
"Kami berharap komisi bisa menjadi
pembina walaupun itu tugas dari DPM Desa, kami akan support dari sisi regulasi.
Untuk itu kami menjaring aspirasi dan informasi secara langsung, bagaimana
rumusan pengembangan BUMDes harus hidup berkembang dan memberikan masukan bagi
PADdes," ujar Sidkon.
Sidkon menjelaskan, kawasan Ciater sudah
menjadi ikon Kabupaten Subang yang terkenal dengan wisata air panas sehingga
peran BUMDes sangat dibutuhkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Meskipun desa wisata menjadi fokus dari DPM
Desa karena terdapatnya alokasi khusus dari dana desa sehingga menjadi sumber
PADdes yang harus dikembangkan disamping pengelolaan potensi arang pun harus
tetap diprioritaskan.
"Apalagi, desa ini kan sudah ada perdanya
juga. Salah satu potensi air panas yang sudah ada. Selain hotel juga harus ada
konsep hunian homstay yang dikelola Bumdes," katanya.
"Wisata alamnya juga menarik, bisa
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk foto session prewedd misalnya,"
imbuhnya.
Pengelolaan
Potensi Arang
Sementara itu Anggota Komisi I DPRD Provinsi
Jawa Barat Arief Rahman Hamid menyarankan, pengelolaan dan pemanfaatan arang
dapat dikembangkan dengan memperkaya jenis produk sesuai dengan kegunaannya.
Arief mencontohkan, kegunaan arang dapat
dimanfaatkan untuk kesehatan, kecantikan, kuliner dan sebagainya. Sehingga segi
pasar, segmentasinya tidak hanya berkembang secara lokal saja.
"Cisaat ini memiliki kemampuan
memproduksi besar dan potensi targetnya untuk pasar internasional," ucap
Arief.
Lebih lanjut Arief berharap, geliat produksi
arang Cisaat dapat lebih ditingkatkan untuk mendukung produksi arang Jawa
Barat. Karena secara umum produksi arang yang beradal dari daerah-daerah di
Jawa Barat jumlahnya masih tertinggal jika dibandingkan dengan daerah
Kalimantan, Jambi, Lampung, Blora dan Banyuwangi. Sementara ini kebutuhan arang
di Jawa Barat disuplai dari Jambi.
"Kenapa kita melihatnya ekspor? Karena
jika ke market Indonesia bisnis akan tersendat karena tidak dimanfaatkan untuk
sehari-hari. Berbeda dengan di Timur Tengah atau pun China yang memanfaatkan
arang sebagai kebutuhan utama, sehingga cashflow-nya
jelas," tutupnya.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer