Loading

FORMAS JABAR OPTIMIS PELAKSANAAN PPDB DI JABAR BERJALAN KONDUSIF


Penulis: Dadan Supardan
4 Tahun lalu, Dibaca : 1310 kali


Aef Alamsyah

BANDUNG, Medikomonline – Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Jawa Barat tahun 2020 telah mengalami peningkatan secara kualitas dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut terlihat dari keberaturan penerimaan siswa yang sangat minim dari gejolak. Forum Ormas Jabar mencatat semenjak dibukanya pendaftaran PPDB serentak di seluruh Jabar secara online nyaris berjalan lancar.

Hal tersebut memberikan gambaran bahwa kinerja seluruh stakeholder pendidikan dari unsur dinas hingga sekolah bekerja secara sinergi. Kesiapan aturan, sistem serta sumber daya manusia dalam proses persiapan dan pendaftaran PPDB diakui menjadi kunci bahwa PPDB di Jabar tahun 2020 mampu dan bisa berjalan dengan sukses.

“Forum Ormas Jabar dari awal sangat khawatir bahwa pelaksaan PPDB tahun 2020 sama seperti halnya terjadi tahun sebelumnya, tetapi Forum Ormas Jabar kini merasa optimis bahwa pelaksaaan PPDB tahun 2020 bisa berjalan sukses tanpa ada polemik yang berarti,” demikian disampaikan Aef Alamsyah Sekretaris Forum Ormas Jabar di sela-sela pelantikan Kadisdik Jabar yang baru.

Disampaikan Aef, bahwa ke depan mengingat daya tampung sekolah-sekolah negeri di Jabar sangat terbatas dan belum meratanya keberadaan sekolah di tiap daerah, sementara pertumbuhan jumlah siswa dari tahun-tahun semakin meningkat, harus segera dibangun sekolah-sekolah baru.

Tapi menurut laporan, jelasnya, tiap tahun animo orang tua untuk menyekolahkan anak di sekolah negeri sangat tinggi, sehingga menyebabkan beberpa sekolah negeri menjadi ‘bulan-bulanan’ masyarakat dengan memaksakan anaknya masuk di sekolah tersebut. Tentu saja fenomena ini harus segera diakhiri karena dampak negatif yang ditimbulkan bisa mempengaruhi keberlangsungan pendidikan itu sendiri.

“Sementara di sisi lain banyak sekolah swasta justru kekurangan murid. Ini yang kemudian menjadi persoalan serius. Karena mengingat daya tampung sekolah negeri terbatas diperkirakan siswa yang tidak masuk sekolah negeri jangan sampai menjadi korban, karena menurut catatan banyak anak yang tidak melanjutkan sekolah hanya karena mereka tidak mendapatkan kesempatan bersekolah di sekolah negeri. Hal itu terjadi terutama di daerah-daerah,” tutur Aef.

Aef juga menegaskan, Forum Ormas Jabar mengingatkan semua pihak bahwa pencapaian IPM di bidang pendidikan berkorelasi dengan seberapa tingginya anak-anak mengenyam pendidikan.

“Setidaknya proyeksi ke depan pendidikan rata-rata masyarakat di Jawa Barat adalah menengah atas sementara dari laporan BPS bahwa rata-rata lama sekolah di Jabar masih di angka 8,37, inilah realita,” pungkasnya. *** 

Tag : No Tag

Berita Terkait