Penulis: Dadan Supardan
4 Tahun lalu, Dibaca : 1429 kali
BANDUNG, medikomonline.com – Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah (Cadisdikwil) 7 Endang Susilastuti menegaskan tidak ada pemotongan atas TPP Pengawas di lingkup Kantor Cadisdikwil 7.
Ia juga mengaku kaget dengan adanya rumor pemotongan atas TPP Pengawas
tersebut. “Engga. Jadi itu tidak benar,” ujar Endang kepada medikomonline.com,
Jumat (21/8/2020).
Endang dengan penuh keramahan menjelaskan, yang benar karena ada migrasi
data. Yang biasanya pembayaran gaji dan TPP para pengawas melalui sekolah,
sekarang dialihkan ke disdik. Tujuannya supaya langsung masuk ke rekening yang
bersangkutan.
Kalau melalui sekolah, tambah Endang, mereka harus datang, harus tanda
tangan. Kalau ini nanti sama dengan pegawai yang di disdik langsung masuk ke
rekening. Maka dimigrasilah data tersebut. Nah pada saat proses migrasi itu
kemudian diperlakukan sama.
“Kalau kita TPP itu kan berdarsarkan kinerja. Nah begitu dimasukkan,
dimigrasi seolah disamakan dengan kita, dengan pegawai disdik itu. Jadilah
kemudian keluar angkanya ada peyesuaian dengan kinerja. Padahal bagi pengawas
belum memperhitungkan kinerja,” ungkap Endang.
Dijelaskan, karena SP2D sudah ditandatangani, maka sudah langsung
diantisipasi dengan kekuranganya akan dibayarkan secepatnya dan sudah diajukan
lagi.
“Jadi sebenarnya ngga ada (pemotongan). Jadi akan tetap dibayarkan 100
persen. InsyaAllah paling selisih dua tiga hari aja,” ungkapnya.
Terakhir, ia pun meminta untuk dijelaskan tanpa harus ada yang tersudutkan.
Jangan sampai juga kemudian menimbulkan fitnah seolah-olah ada pemotongan.
“Pokoknya harus mengedukasi. Karena, sebenarnya hanya miskomunikasi,” pungkasnya.
Sebelumnya Ketua
MKPS Jawa Barat Juli Wahyu Pari Dunda menegarai sebagian besar TPP pengawas
dipotong karena pengawas sebagian besar tidak mengisi TRK. Padahal instrumen
dalam TRK tidak ada yang berkaitan dengan Kinerja Pengawas. Kalau mau
diberlakukan, harusnya instrumen TRK-nya dibuatkan dulu sesuai dengan kinerja
pengawas.
Dalam artikelnya, di
medikomonline.com dan beritadisdik.com berjudul HEBOH TPP
PENGAWAS DIPOTONG DI KCD VII, Juli menyebutkan postingan TPP melalui Pdf pada
pengawas di KCD VII membuat heboh para pengawas SMA dan SMK. Karena, pdf
tentang TPP dikaitkan dengan TRK, yang berbasis kinerja. Sehingga sebagian besar TPP pengawas dipotong karena pengawas
sebagian besar tidak mengisi TRK. Padahal instrumen dalam TRK tidak ada yang
berkaitan dengan Kinerja Pengawas. Kalau mau diberlakukan harusnya instrumen
TRK-nya dibuatkan dulu sesuai dengan kinerja pengawas.
Setelah
dikonfirmasi, tulis Juli, TPP pengawas di KCD lainnya tidak ada yang dipotong,
hanya di KCD VII. Padahal dalam rapim di dinas pendidikan pernah disampaikan
oleh Sekdis bahwa pengawas hanya mengisi Kmob dan prereview karena instrumen
TRK untuk pengawas belum ada.
Juli juga mendesak
agar TPP pengawas SMA dan SMK di KCD VII dikembalikan sesuai yang diterima
setiap bulannya. Dan meminta keadilan kesetaraan Pengawas SMA dan SMK, dari
pengawas SLB yang TPP-nya lebih besar.
“Kami berharap Pak
Kadis untuk meninjau kebijakan TPP pada pengawas SMA, SMK, dan SLB disamakan.
Karena, semua adalah Pengawas Sekolah dan ASN Provinsi Jawa Barat bertugas di
Dinas Pendidikan Jawa Barat yang harus diperlakukan sama,” ungkapnya. ***
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer