Loading

Kolaborasi Bareng Pemkab Indramayu Dibidang Pendidikan, PHE ONWJ Beri Perhatian Serius ke PKBM Family Eretan Kulon


Reporter: Yonif - Editor: Yonif
19 Hari lalu, Dibaca : 218 kali


Penanggung jawab program TJSL PHE ONWJ, Hanafi didampingi Nasrudin selaku pelaksana program PKBM Famili, tengah memberikan penjelasan kepada awak media terkait soal kolaborasi Pemkab Indramayu dengan

Kolaborasi Bareng Pemkab Indramayu Dibidang Pendidikan, PHE ONWJ Beri Perhatian Serius ke PKBM Family Eretan Kulon

PHE ONWJ Punya Andil Besar Mengantarkan Masyarakat Eretan Kulon Melek Hurup

Senin 1 September 2024 Pkl 09.15 Wib. 

INDRAMAYU, MEDIKOMONLINE.COM-

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat atau yang kita kenal dengan sebutan PKBM, adalah lembaga pendidikan nonformal yang dibentuk dari, oleh, dan untuk masyarakat. 

Lembaga tersebut berorientasi pada pemberdayaan potensi setempat untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap masyarakat dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan.

Berangkat dari kondisi tersebut, Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) bareng Pemkab Indramayu terpanggil untuk terus menghidupkan PKBM diwilayah Kandanghaur sebagai wilayah binaannya, dengan memberikan suntikan setiap tahunnya kepada sedikitnya 20 warga belajar pada PKBM Family Desa Eretan Kulon kecamatan Kandanghaur.

"Alhamdulillah sampai saat ini, kita masih berkolaborasi dengan Pemerintah kabupaten Indramayu untuk mensupport kegiatan belajar mengajar kepada PKBM Family," kata Hanafi selaku Penanggungjawab Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PHE ONWJ didampingi Atikah, selaku penanggungjawab program media di komplek Yayasan Hasanudin Eretan Kulon Kandanghaur, Kamis (22/8/2024).

Dijelaskan, keberadaan PKBM diwilayah binaan PHE ONWJ yang berada di kecamatan Kandanghaur Indramayu ini, terfokus pada bidang pendidikan. Karenanya kata Hanafi, bantuan yang kita berikan untuk PKBM Family ini, berharap dapat memberikan manfaat bagi kemaslahatan ummat, khususnya bagi kelangsungan belajar masyarakat sekitar. 

"Terus terang, kami dari PHE ONWJ merasa bersyukur bisa memberikan perhatian bagi keberlangsungan siswa yang belajar di PKBM Family, berharap ini akan menjadi kebanggaan bagi masyarakat luas," tandas Hanafi kepada medikomonline.com didampingi ketua Yayasan Hasanudin, H Royani dan Pengelolola PKBM Famili  Nasrudin.

Ditempat yang sama, Penanggungjawab Program di Indramayu, Sintia Wahyu kepada awak media mengatakan. CSR ONWJ itu memiliki 4 pilar, salah satunya adalah pendidikan. Hal itu tentu saja sejalan dengan keberadaan PKBM Family yang mengusung pendidikan. 

Menurut Sintia, dari program pendidikan ini diharapkan bisa mengentaskan angka buta huruf dan angka putus sekolah. Sehingga bisa meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, yang pada gilirannya bisa membuka peluang kerja bagi masyarakat desa setempat.  

"Kita bersyukur kolaborasi PHE ONWJ dengan Pemerintah Kabupaten Indramayu (jaket) punya misi yang sama, yakni mengentaskan buta huruf," ujarnya, Kamis (22/8/2024).

Ditanya berapa jumlah warga belajar yang ada dicatatan ONWJ sejak tahun 2011, menurutnya itu berpariasi karena setiap saat mengalami perubahan, namun setiap tahunnya ada 50 siswa yang lulus kejar paket. 

Angka itu terangnya, dari kejar paket A- B- dan C, tetapi paling banyak kejar paket C rata-rata 20 siswa," Saya berharap agar pihak PKBM tetap berkolaborasi dengan Pemerintah kabupaten Indramayu serta pihak lainnya, sehingga keberlangsungan PKBM menjadi lebih maksimal," ujar Sintia Wahyu. Seraya ditegaskan, ia akan terus mendorong PKBM binaannya itu untuk melakukan kolaborasi dengan pihak-pihak lain.

Dalam perkembangan yang sama, Pelaksana Pengelola PKBM Family Eretan Kulon Kandanghaur, Nasrudin mengungkapkan. Keberadaan PKBM Family ini berangkat dari sebuah keprihatinan karena banyaknya anak di desanya yang putus sekolah. Kondisi itu menurutnya, karena mereka lebih memilih sebagai nelayan dari pada meneruskan sekolah, alasannya karena sebagai nelayan bisa mencari uang sendiri dan menghasilkan rejeki, katanya. 

Nasrudin menjelaskan, melihat kondisi itu, akhirnya pada tahun 2005 ia tergerak untuk mendirikan PKBM yang kemudian diberi nama PKBM Family. 

Dalam perjalanannya menurut dia, dirinya terpaksa harus turun kelaut bersama para nelayan. Iapun mengajar diatas kapal, dua hingga tiga kali pertemuan setiap bulannya, kadang pembelajaran dilakukan melalui daring dan luring.

Kemudian dari situ menurutnya, PKBM Family pada tahun 2008 diikutsertakan mengikuti lomba nasional, yang diikuti seluruh provinsi di Indonesia. Dan Alhamdulillah hasilnya sangat membanggakan, PKBM Famili sebagai juara 1 nasional mengalahkan Provinsi-Provinsi lainnya. 

Menurutnya, PKBM Family oleh tim penguji dinilainya sangat luar biasa dalam memberikan pengajaran. Yakni pembelajaran keaksaraan fungsional, mengatasi buta aksara yang dilaksanakan diatas 23 kapal ditengah laut, yang diikuti 305 orang peserta selama empat bulan, terangnya.

Dijelaskan, bukan hanya itu, tim penguji juga mengaku tersanjung dengan keberadaan kapal nelayan yang digunakan untuk belajar ternyata dilengkapi Global Positioning System (GPS). Karena menurutnya, dengan adanya GPS, maka mereka tahu keberadaan ikan, sehingga penghasilan mereka menjadi bertambah. Tandas Nasrudin didampingi ketua Yayasan Hasanudin H Royani, dan Penanggungjawab Program TJSL PHE ONWJ Hanafi, di komplek Yayasan Hasanudin Eretan Kulon Kandanghaur, Kamis (22/8/2024).

Sementara itu alumni kejar paket C PKBM Family, Abd.Rokhim (45) mengaku dirinya telah lulus mengikuti pembelajaran kejar paket B dan C pada PKBM Family.

Dijelaskan, sebelumnya saya mengikuti kejar paket B. Setelah lulus kemudian mengikuti kejar paket C," Terus terang saya merasa bersyukur bisa selesai mengikuti belajar kejar paket B dan C dengan pengajar yang begitu ulet dan sabar," katanya.

Abd. Rokhim menambahkan, alasan dirinya mengikuti kejar paket C, karena untuk persyaratan dirinya sebagai pamong desa yang mengharuskan berijazah SMA. 

"Setelah lulus kejar paket B, Saya langsung mengikuti kejar paket C, dan saat ini saya juga sedang kuliah semester V di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al -Amin, Kemped Kandanghaur, dengan berbekal ijazah kejar paket C," tandasnya.

Selain Abd. Rokhim, ada nama lainnya yang juga telah lulus kejar paket C, yakni H Okman (54). Ia telah lulus kejar paket C pada tahun 2023. Motivasi dirinya mengikuti kejar paket C sebagai syarat untuk bekerja sebagai pamong.

Kemudian ada Budi Utomo (30). Warga Eretan Wetan itu, saat ini tengah mengikuti kejar paket C. Budi mengaku, setiap bulannya mengikuti empat kali pertemuan dengan tutor yang berbeda. 

Menurutnya, pelajaran yang diberikan diantaranya Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, dan Komputer," Terus terang, saya sangat senang bisa mengikuti belajar paket C pada PKBM Famili ini," katanya.

Peran PHE ONWJ Mengantarkan Masyarakat Eretan Kulon Melek Hurup

Lalu bagaimana peran PHE ONWJ dalam mengantarkan warga belajar yang bernaung pada PKBM Family.

Menurut Pelaksana Pengelola PKBM Famili Nasrudin, sejak tahun 2011 hingga sekarang, PHE ONWJ memiliki andil besar terhadap keberlangsungan PKBM Famili Eretan Kulon. 

Diakuinya, perhatian PHE ONWJ kepada PKBM Famili ini sangat luar biasa. Fakta itu dibuktikan sejak tahun 2011 hingga sekarang, PHE ONWJ punya andil besar dalam mengentaskan buta aksara bagi masyarakat Eretan Kulon dan sekitarnya, ujarnya.

"Konsistensi PHE ONWJ dalam mendukung kegiatan belajar mengajar pada PKBM Famili, dibuktikan secara nyata melalui pemberian bantuan operasional pendidikan, honor tutor, hingga fasilitas lainnya yang dibutuhkan," tandasnya.

Menurut Nasrudin, Program pendidikan ini yang terus didorong oleh PHE ONWJ guna meminimalisir angka buta aksara. Dan faktanya menurut dia, berkat kolaborasi Pemkab Indramayu bareng PHE ONWJ tersebut, bisa menyumbangkan angka melek huruf bagi masyarakat Eretan Kulon lebih dari 50%, pungkasnya.

"Terus terang kami merasa bersyukur, karena tidak sedikit masyarakat Eretan Kulon yang terbantukan dengan kolaborasi Pemkab Indramayu dan PHE ONWJ dalam mengentaskan buta aksara di desa Eretan Kulon ini," tandasnya.

Pada sisi lain, PHE ONWJ juga tidak sedikit menggelontorkan anggaran untuk bidang ekonomi, kesehatan, dan lingkungan.

Dibidang ekonomi, yakni melakukan pengolahan ikan atau produksi dari ikan, yang diolah menjadi makanan. Contohnya, kripik, kripsi ikan dan kerupuk udang. Sedangkan Live skill berupa percetakan sablon/kaos dan komputer.

Kemudian dalam bidang kesehatan, PHE ONWJ memberikan perhatian khusus dengan memberikan makanan tambahan untuk bayi, dan ibu menyusui, sehingga menjadikan ibu dan bayinya sehat.

Lalu pada sektor lingkungan, PHE ONWJ juga memberikan perhatian dengan membangun Sanitasi atau bak sampah, serta penghijauan dan penanaman mangrove. Langkah positif itu menurutnya, dilakukan PHE ONWJ sejak tahun 2011 hingga sekarang.

"Jujur saja, memang anggaran dari PHE ONWJ sempat terhenti karena Covid-19, namun setelah dinyatakan aman, bantuan untuk PKBM Family kembali berjalan hingga saat ini," katanya.

Pada bagian lain Nasrudin mengungkapkan, jumlah angka kelulusan sejak tahun 2011 hingga sekarang yakni, paket KF sebanyak 900 orang, kemudian paket A sebanyak 225, paket B sebanyak 325, dan paket C sebanyak 380. 

Dari angka kelulusan itu, tidak sedikit dari mereka yang sudah bekerja diberbagai perusahaan, bahkan ada yang melanjutkan kuliah, dan ada pula yang sekedar buat pegangan, sehingga bila suatu saat dibutuhkan, mereka sudah siap, pungkasnya.***

Editor : Yonif

Tag : No Tag

Berita Terkait