Penulis: Dudung Nurullah Koswara
4 Tahun lalu, Dibaca : 1484 kali
Oleh Dudung Nurullah Koswara
(Guru SMA dan Ketua PB PGRI)
Kepala DPM-Desa Jawa Barat Dedi Supandi
kini menjadi Kadisdik Jawa Barat. Menarik sebelumnya sosok Dedi Supandi banyak
membuat jembatan gantung. Di sejumlah kabupaten dan kota Ia membuat jembatan
gantung. Di antara fungsi utamanya adalah untuk akses anak sekolah.
Ahaa, kalau Saya boleh berkelakar karena
jasanya terhadap anak didik untuk aksesibilitas dan kelancaran pendidikan maka
Ia kini menjadi “Mendikbud” Jawa Barat. Selamat datang di dunia pendidikan yang
sangat dinamis dan kompleks Bapak Dedi Supandi. Semoga setiap pergantian
Kadisdik di Jawa Barat semakin memberi kebaikan bagi prestasi pendidikan.
Selain mengucapkan selamat, Ijinkan Saya
menyampaikan aspirasi sebagai guru dan pengurus organisasi profesi guru. Ada
sejumlah harapan yang harus dijadikan prioritas oleh Dedi Supandi, selain visi
besar Jabar Juara Lahir Batin. Diantara harapan dan sejumlah persoalan yang
harus mendapatkan perhatian adalah sebagai berikut :
Pertama, saat ini sedang berjalan
hajatan tahunan bernama PPDB. PPDB adalah salah satu bentuk layanan publik
bidang pendidikan yang sangat-sangat rawan kritik. Sejumlah kepentingan jelimet
di PPDB. Bahkan dahulu kala, sebelum alih kelola, PPDB dijadikan ajang “balas
budi politik” para oknum kepala daerah dan timsesnya. Sejumlah surat sakti
berseliwearan. Semoga PPDB tahun 2020 sekarang ini lebih baik lagi.
Kedua, nasib guru GTT atau guru honorer.
Semoga dengan hadirnya Kadisdik baru ada semangat baru menaikan derajat dan
finansial para guru GTT dan guru honorer. Sungguh sangat indah bila di Jawa
Barat, SPP gratis dibarengi dengan upaya meng_ UMR/UMK/UMP para guru honorer
atau GTT. Bila ini kejadian, maka sangat-sangat dahsyaat. Sejumlah pemerintah
provinsi sudah mulai dapat mensejahterakan para guru GTT dan honorer.
Ketiga, terkait promosi dan penghargaan
pada guru-guru terbaik. Misal guru terbaik berprestasi tingkat Jawa Barat dapat
diafirmasi menjadi para pemimpin satuan pendidikan. Para guru juara dipermudah
untuk berkarir di dunia pendidikan. Guru-guru juara, cukup menyiapkan
portofolio, kirim ke Solo untuk ikut LPPKS. Dari guru-guru juara akan lahir
Jabar Juara Lahir Batin. Bahkan dari para kepala sekolah dan pengawas
berprestasi bisa berkarir lagi di birokrasi pendidikan. Demi Jabar lebih wow!
Keempat, menguatkan ekosistem pendidikan
Jabar. Berdayakan organisasi profesi guru, Dewan Pendidikan, UPI Bandung/LPTK Jabar,
para pakar pendidikan, LSM/Ormas pendidikan, media dan forum orangtua siswa.
Ekosistem pendidikan Jawa Barat adalah sebuah entitas yang harus diberdayakan
lebih maksimal. Mengapa ekosistem pendidikan perlu “dipelihara”? Karena wilayah
kepentingan, layanana dimensi pendidikan memang lebih kompleks. Perlu penguatan
kolaborasi dan memanfaatkan potensi ekternal pendidikan.
Kelima, prioritaskan “Tri Merdeka”. Apa
Tri Merdeka? Sebuah visi dimensi pendidikan di era Merdeka belajar yakni,
merdeka kompetensi, merdeka finansial dan merdeka apresiasi. Bila di Jawa Barat
semua guru sudah cukup kompeten, semua cukup sejahtera dan guru-guru terbaik,,
guru penggerak diapresiasi, terlindungi, maka Jabar Juara Lahir Batin akan
lebih mudah diraih. Bangsa dan daerah yang maju selalu memprioritaskan layanan
pada guru. Jepang bangkit diawali dari memuliakan guru-gurunya!
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer