Penulis: IthinK/Editor: Mbayak Ginting
5 Tahun lalu, Dibaca : 1194 kali
BANDUNG, Medikomonline.com – Panitia Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB)
Jawa Barat (Jabar) 2019 menyebut pendaftaran dengan sistem online memperkecil
tingkat kecurangan dalam PPDB. Bahkan, peserta sulit untuk memanipulasi
domisili karena transparansi pendaftaran.
Menurut panitia PPDB
Jawa Barat 2019 Edy Purwanto, sistem yang dikelola Dinas Pendidikan (Disdik)
Jabar sudah dijalankan secara transparan sehingga masyarakat dapat ikut
mengawasi pelaksanaan PPDB secara real time.
"Bukti dari
transparan itu dilihat dari data yang bisa dilihat oleh masyarakat," jelas
Edy ketika ditemui, Rabu (26/6).
Salah satunya
mengenai zonasi. Menurut dia, para pendaftar bisa mendaftar mengecek dan
menghitung sendiri jarak dalam zonasi yang masuk dalam persyaratan pada laman
PPDB Jabar dengan alamat https://ppdb.disdik.jabarprov.go.id.
Kendati sudah sangat
terbuka, Edy tidak memungkiri panitia PPDB masih menerima banyak aduan dari
masyarakat. Termasuk yang melaporkan temuan alamat yang diindikasikan memiliki
kesamaan domisili.
“Ini adalah bukti
bawa kami sangat transparan dan adanya aduan-aduan ini akibat dari mereka baca
sistem," kata dia.
Edy menilai, dengan
sistem yang transparan merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya
kecurangan seperti dalam manipulasi data domisili. Praktik kecurangan domisili
itu sendiri, kata dia, muncul karena tingginya animo untuk mendaftarkan diri ke
sekolah yang dinilai favorit di Kota Bandung.
"Tidak hanya
panitia, orang tua dan peserta didik pun bisa tahu mana saja yang diduga
memanipulasi data. Tugas kami melaporkan dugaan tersebut kepada Tim Investigasi
Domisili PPDB untuk dicek lebih lanjut,” urainya.
Dia berpendapat,
sistem PPDB yang diterapkan Disdik Jabar adalah gambaran bahwa penerapan,
mekanisme, dan kontrolnya sudah berfungsi. Sehingga jika ada temuan masyarakat
dapat mengadukan langsung ke Panitia PPDB.
Berkaitan dengan
aduan masyarakat, Edy menyebut sejauh ini masih Kota Bandung yang ada aduan
karena Kota Bandung menjadi tujuan favorit untuk sekolah.
“Dugaan di daerah
lain belum muncul. Saya harap tidak ada ya. Aduan kecurangan banyak terjadi di
Kota Bandung karena tujuan favorit untuk sekolah,“ ucapnya.
Edy menambahkan,
mengenai teknis teknologi informasi dalam proses pengelolaan data sejauh ini
berjalan baik dan tidak ada kendala apapun. Sebab, pada pelaksanaannya sudah
ditangani oleh orang-orang yang memiliki kompetensi di bidangnya.
"Langkah
antisipasi sudah kami rencanakan sebelumnya jadi jika ada kendala kita sudah
siap dengan tenaga ahli di bidangnya,"pungkas Edy.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer