Penulis: Herz_Cms
2 Tahun lalu, Dibaca : 2271 kali
CIAMIS, Medikomonline.com - Pemerintah Kabupaten Ciamis, Propinsi Jawa
Barat tahun 2022 ini mendapat bantuan program TIK Teknologi, Informasi dan
Komunikasi untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) bersumber dana dari Pemerintah
Pusat melalui DAK Dana Alokasi Khusus kategori paling besar se-Indonesia dengan
jumlah kisaran sebesar Rp. 65.000.000.000 (enam puluh lima milyar rupiah).
Namun bantuan pemerintah pusat yang cukup
signifikan besar itupun dalam pengelolaan pengadaan barang dan jasa melalui e-phursing/e-Katalog
seakan rancu dalam teknis pelaksanaan dari panitia pengadaan TIK.
Mereka menilai, proses verifikasi lapangan
(perusahaan pemenang) benar sudah dilakukan apa belum, dan kapan survey atau
verifikasi itu dilakukan yakni sebelum atau sesudah penetapan pemenang lelang.
Dikatakan Endin Lidinillah, Akademisi
dan Pengamat Sosial Ciamis kepada Medikomonline.com mengatakan, Untuk
menjalankan prinsip akuntabilitas, sesuai Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 2021
Pokja Pemilihan dalam pembuktian kualifikasi sebaiknya melakukan verifikasi/klarifikasi terkait
peserta pemilihan yang memenuhi persyaratan kualifikasi menyangkut penerbit dokumen
asli, kunjungan lapangan terhadap kebenaran lokasi (kantor, pabrik, gudang,
dan/atau fasilitas lainnya), tenaga kerja, dan peralatan.
“Pada prinsipnya mengapresiasi kerja Pemda
Ciamis khususnya Dinas Pendidikan yang berhasil mendapatkan alokasi DAK
tersebut kurang kebih 65 M dan dikategorikan terbesar se-Indonesia.
Dengan tersedianya peralatan TIK tersebut
diharapkan kompetensi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dalam
pembelajaran berbasis TIK bisa meningkat selaras era 4.0.
Karenanya semua pihak yang terkait langsung
dengan proses pengadaan peralatan TIK tersebut, baik pengelola pengadaan maupun
penyedia barang harus mematuhi ketentuan-ketentuan yang ada pada regulasi
pengadaan barang/jasa pemerintah.
Apabila kontrak telah ditandatangani, maka
pengelola pengadaan harus terus memantau penyelesaian pekerjaan oleh penyedia
agar sesuai dengan waktu dan spesifikasi barang yang telah ditentukan.
Pihaknya mempertanyakan, sebenarnya Dinas
Pendidikan melalui panitia pengadaan TIK ini sebenarnya sudah melakukan verifikasi/klatifikasi
atau cek dan ricek ke perusahaan pemenang apa belum.
“Dan itu kapan waktunya?,” Tanya Endin
Lidinillah.
“Idealnya sebelum mengeklikan/menetapkan
pemenang harusnya panitia pengadaan TIK melakukan cek dan ricek/survey atau
verifikasi ke perusahaan yang akan dipilih sebagai pemenang.
Bagaimana kesiapan barang, teknis pengiriman
mau seperti apa, jika misal nanti ada kendala atau service centernya bagaimana
atau mau dimana, dan lain hal sebagainya agar jalannya bantuan TIK ini pun
selain tepat sasaran sesuai ketentuan yang berlaku juga harus benar – benar
bisa di awasi dari sisi spesifikasi teknis barang.
Dirinya mengkhawatirkan mengingat ini sudah
berjalan hampir satu bulan setengah hingga mau dua bulan usai kontrak belum
juga terlihat titik terang perusahaan mengirim barang,” ucapnya.
Dikatakan Dia, sebagaimana ketentuan peraturan
presiden (Perpres), Petunjuk Teknis (Juknis) dan Petunjuk Oprasional (Juk Op)
program bantuan TIK selain harus efektif, tepat sasaran juga menggunakan produk
lokal bukan produk luar negeri serta mengacu pada peraturan yang ada,”tegas
Endin.
Foto: Kabid SD Kepala Bidang Sekolah Dasar Kabupaten Ciamis, Uned Setiawan, S,Pd, M.Si di ruang kerjanya, Kamis, (09/6/2022). (Foto : Herz_Cms)
Ditemui Medikomonline.com Kamis (09/6/2022)
di ruang kerjanya Kepala Bidang (Kabid) SD Sekolah Dasar & Pembinaan, Uned
Setiawan sekaligus sebagai PPK Pejabat Pembuat Komitmen pada pengadaan TIK SD, Dia
mengatakan tidak mengetahui hal itu, karena yang mendatangi ke lokasi/perusahaan
pemenang itu Kasi Sarana & Prasana, Ibu Eka.
Menurutnya hal itu tidak tahu, pihaknya akan
pertanyakan (konfirmasi) ke tim teknis yang melakukan itu.
“Yang jelas, kemarin tanggal 19 April 2022
kami sudah melakukan kontrak dengan pemenang pengadaan dan pengiriman sampai
nanti 17 Agustus 2022 mendatang,” ungkapnya.
“Jadwal kami sekarang adalah menunggu pihak
pemenang E-Katalog TIK ini mentransformasikan/mendistribusikan barang langsung ke
sekolah sebagai penerima bantuan,” bebernya.
Di Ciamis sendiri, kata Dia, mendapat bantuan
TIK dari pusat/DAK sebesar Rp. 65.000.000.000 (enam puluh lima milyaran dan
akan di berikan untuk 527 (lima ratus dua puluh tujuh) Sekolah Dasar (SD).
“Dan kami menjalankan pengadaan TIK ini tentu meperhatikan
Pepres, Juknis dan Juk Oprasional TIK. Selanjutnya kami tentu memilih produk
lokal sebagaimana ketentuan peraturan yang ada,” ujarnya.
Diungkapkan Dia, jumlah Sekolah Dasar (SD)
yang ada di Pemerintah Kabupaten Ciamis sebanyak (741) Tujuh Ratus Empat Puluh
Satu SD, namun di Ciamis baru akan mendapat bantuan TIK ini sebanyak 527 SD.
Uned Setiawan menjelaskan, pihaknya tiga hari
kebelakang sudah melayangkan surat ke perusahaan yang intinya mempertanyakan
kapan hendak kirim barang dan ditekankan agar segera kirim barang.
Ditanya bagaimana pola penerimaan/pengecekan barang
sebelum dikirim dari perusahaan pemenang ke sekolah akan terpusat di gudang
atau terlebih dahulu di kumpulkan dimana, Uned mengatakan, “Tidak begitu, kami
nanti akan mengecek barang setelah barang sudah ada/di kirim ke masing – masing
sekolah penerima bantuan, baru pihaknya akan menerjunkan tim teknis untuk melakukan
pengecekan barang TIK sesuai tidaknya dengan spesifikasi teknis ke sekolah –
sekolah penerima bantuan,” katanya.
Uned berharap, setelah datang barang nanti
dari perusahaan, sekolah harus bisa mempertanggungjawabkan bantuan tersebut,
baik dari aspek penjagaan, perawatan atau aspek pengamanannya juga harus
diperhatikan. Jangan sampai hilang, dan itu harus menjadi perhatian semua pihak
di sekolah kata lain tingkat keamanan barang ditingkatkan.
“Mengingat pentingnya bantuan tersebut guna
menunjang pendidikan asesmen kompetensi maka harus digunakan sebaik mungkin,” imbuhnya.
Disinggung menyoal benar tidaknya Dinas
Pendidikan sebelum atau sesudah menetapkan pemenang pengadaan barang melalui
E-Katalog sudah melakukan cek dan ricek/croscek atau survey lokasi ke
perusahaan pemenang, Uned bersi kukuh dirinya tidak ikut ninjau ke lapangan.
Dirinya mengatakan, per tiga hari kebelakang
ini pihaknya sudah melayangkan surat ke perusahaan pemenang yakni PT. My Icon
untuk bisa segera menyalurkan/mendistribusikan barang sebagaimana yang diminta sesuai
spesifikasi kebutuhan.
“Saya meminta kepada semua pihak baik teman, aktivis/pergerakan
termasuk media mari kita jaga bersama – sama dan tetap berdoa semoga kegiatan
ini lancar tanpa ada hambatan,”pungkasnya.
Foto ; Ibu Kasi
Kepala Seksi Kelembagaan Sarana dan Prasarana SD, Eka Wati, S,Hut, MM Dinas
Pendidikan Kabupaten Ciamis, Propinsi Jawa Barat, Jum”at (10/6/2020) di ruang
kerjanya Saat di Konfirmasi Medikomonline.com
Pertanyakan Benar Tidaknya Dinas (Panitia
Pengadaan Barang TIK) Survey ke Perusahaan Pemenang.
Ditemui, Kasi Kelembagaan Sarana dan Prasana
SD Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Ibu Eka Wati, S,Hut, MM, Jumat di ruang
kerjanya kepada Medikomonline.com mengatakan, kalau dirinya bersama
empat tim lainnya sudah melakukan cek dan ricek atau survey ke lapangan
(perusahaan pemenang) pengadaan sekita bulan ramadhan lalu.
“Saya melihat komplit atau banyak barang,” jawab
Eka.
Disinggung benar tidaknya Dinas Pendidikan
dalam hal ini panitia pengadaan barang TIK melayangkan surat, Eka Wati
membenarkan hal tersebut. Bahwa dirinya sudah benar sudah melayangkan surat ke
perusahaan pemenang agar bisa sesegera mungkin bisa mengirim barang, karena itu
sudah kontrak.
Sementara saat diminta bukti satu saja baik
foto keberadaan gudang/perusahaan yang didatangi atau berita acara survey, Eka
Wati tidak bisa memberikan/menunjukan bukti itu.
“Insya Alloh kita sudah ke sana dan saya muslim,
puasa juga, kenapa harus berbohong,” tuturnya.
Diminta atau dilihat surat yang dilayangkan,
Eka Wati tidak menunjukan/memperlihatkan sebagaimana yang diminta sebagai bukti
bahwa benar panitia pengadaan TIK ke lapangan (perusahaan).
Disinggung kecemasan karena sudah berjalan satu
bulan setengah atau bahkan hampir dua bulan ini perusahaan pemenang setelah
kontrak belum juga mengirim barang, dirinya pun mengatakan, kalau dirinya pun
sama khawatir, jangankan kontrol sosial, kami pun jelas ini khawatir karena manfaat
anggaran atau bantuan ini sangat di butuhkan sekolah dan anggaran cukup besar.
“Kita berdoa saja agar dalam penyediaan barang
ini tidak menjadi masalah. Apalagi dirinya baru menjadi kasi tentu tidak ingin
yang tidak diharapankan,” tutupnya.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer