Penulis: Syah Ma’mur/Editor: Dadan Supardan
4 Tahun lalu, Dibaca : 2319 kali
Youtube: Habbats Sehat Nabawi, Sahabat Habats
IG: Habbats
Drink Official
BANDUNG, Medikomonline.com
– Pembaca
Medikom, mari kita sama-sama teruskan
dan menyimak kisah nyata part ke-2 Bisnis Hijrah dari CEO Habbats International
Haji Faisal Sardono (Mas Faisal).
Haji Faisal
menyelesaikan jenjang pendidikan S-2-nya di Monash Univercity Melbourne
Australia jurusan bisnis sistem (aplikasi). Haji Faisal
mengembangkan bisnisnya di Indonesia sebagai konsultan IT (Information
technology) bersama kawan-kawan alamamater ITB selama 2 tahun. Selain berbisnis
sebagai konsultan IT, Haji Faisal juga melakoni pekerjaan di bidang
infrastruktur sampai saat ini. Pada tahun 2010 Haji Faisal melihat perkembangan
bisnis Habbats International cukup bagus karena ia berpandangan apapun bentuk
bisnis itu ujung usaha adalah hasil. Pada 2014 Haji Faisal memutuskan untuk
pindah ke Bandung. Aalasannya, melihat bisnis Hijrah di bidang herbal khususnya
Habbatstusauda sangat bagus perkembangannya dan sangat tertarik dengan visi
misi Habbats International. Selain itu, secara spiritual ia semakin matang
serta dengan bertambahnya umur orientasi mulai berubah.
Haji Faisal yang
besar di Jakarta berpandangan di manapun tempat tinggal dalam mengembangankan
bisnis kunci utamanya berbaur dengan multi
culture, suku apapun di Indonesia. Sebagai alumni universitas luar negeri ia
sangat konsen mewanti -wanti kepada orang tua yang ingin mengirimkan anaknya ke
luar negeri untuk meneruskan pendidikan, basic agama harus diperkuat dari awal
karena tantangan pendidikan di luar negeri khususnya di negara mayoritas non
muslim adalah sangat mudah jauh dari agama.
Pembaca Medikom titik balik Haji Faisal untuk
kembali di track agama yang lurus dan berbisnis Hijrah ketika ia bertemu dengan
Haji Yusuf Effendi aka Kang Ucup, seniornya di ITB. Haji Yusuf adalah pendiri
pertama Habbats International dan CEO dari Venusa Production (Manajement RAIHAN
nasyid Indonesia). Haji Yusuf mengenalkan Haji Faisal dengan group nasyid
RAIHAN dari Malaysia.
Group nasyid RAIHAN
Di saat momentum
titik balik inilah Haji Faisal diajak Haji Yusuf untuk bergabung dengan Venusa Production
sebagai promotor Raihan nasyid di Indonesia. Haji Faisal dengan pengalaman
sebagai pekerja seni event organizer yang pernah menyelenggarakan konser-konser
band besar di Indonesia di antaranya mega konser Dewa 19 di Sabuga Bandung pada
pertengahan tahun 90-an. Bergabunglah Haji Faisal dengan Venusa Production
untuk memenej promosi Raihan nasyid di Indonesia, show dan konser Raihan Nasyid
di Indoesia.
Pembaca Medikom zaman old dan zaman now yang
sudah mengetahui dan belum mengetahui group Nasyid Raihan, saya akan mengajak
kita semua untuk flash back melihat sejarah booming-nya
Raihan Nasyid yang sangat fenomenal dan menginternational serta sangat banyak fans-nya
di Indonesia.
Raihan adalah
sebuah grup nasyid yang berasal dari Malaysia. Raihan sendiri berarti wewangian
dari surga. Raihan memulai debut dengan album Puji-pujian (co producer Haji
Mujahid Abdul Wahab & producer Haji Farihin Abdul Fattah) pada 1996 dan
booming serta sangat super laris di pasaran khususnya di Indonesia. Raihan
pernah mendapatkan double platinum dalam album Demi Masa pada tahun 2001. Road
show konser Raihan di seantero dunia, di antaranya Indonesia, Singapura, Brunei
Darusalam, Thailand, Hongkong, Kanada, Prancis, Rusia, Inggris, Australia, Amerika,
Saudi Arabia, Dubai, Kuwait, Afrika Selatan, Suriah dan masih banyak negara lainnya.
Pembaca Medikom saat konser di Inggris untuk
merayakan event negara-negara persekmamuran Inggris, Raihan diberikan
penghargaan oleh Ratu Elizabeth dan satu-satunya artis muslim dari sekian
banyak artis non muslim yang tampil di event negara-negara persemakmuran.
Raihan pernah
berkolaborasi dengan beberapa artis musik international, di antaranya Ali Satar
(featuring projek 2019 2020 beberapa lagu Raihan di album pertama Puji Pujian)
ustaz Amal (Malaysia), Yusuf Islam aka Cat Stevens, NowSeeHeart (Malaysia),
Mecca2Medina (Inggris), Muhammad al-Husayyan (Kuwait), S Jibeng (Malaysia), Awie
'Wings' (Malaysia), Man Kidal (Malaysia), Miloud Zenasni (Prancis). Total album
musik tunggal Raihan di bawah naungan Warner Musik Malaysia yaitu album
kompilasi Raihan dan album terbaik Raihan 19 Album musik.
Di closing
statment wawancara Medikom dengan
Haji Faisal, ia meyampaikan disiplin, kreativitas, percaya diri, kebebasan
berpendapat harus dididik dari semenjak usia dini agar generasi bangsa
Indonesia bisa mendobrak pola pendidikan selama ini yang selalu text book. Haji
Faisal melihat tidak sedikit alumni mahasiswa dan mahasiswi Indonesia sukses
dalam berbinis dengan poin-poin di atas. Pendapat dan pandangan Haji Faisal
dalam bisnis yang utama adalah atitude. karena atitude lebih penting daripada title.
“Kesuksesan
seorang pebisnis tidak semata-mata ditentukan dari title pendidikan tapi
atitude yang baik yang akan mewujudkan kesuksesan seseorang dalam berbisnis. Sebagai
seorang Muslim yang ingin berbisnis seperti cara Rasulullah yang utama isilah
dengan nilai-nilai spiritual dan akhlakul karimah (budi pakerti) dalam
bermuamalah di dunia bisnis Insya ALLAH akan berjaya, sukses, berkah dalam
berbisnis,” tuturnya.
Sebagai
pembuktian, Haji Faisal sudah mempraktikkan dan membuktikan semua poin-poin di atas
dengan hasil nyata ia sebagai CEO Habbats International.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer