Penulis: Yonif - Editor: Dadan Supardan
1 Tahun lalu, Dibaca : 652 kali
INDRAMAYU, medikomonline.com
– Salah
satu keistimewaan Bulan Rajab adalah terjadinya Peristiwa Isra Mi’raj Nabi
Muhammad SAW. Sebuah pertanyaan menggelitik, mengapa perjalanan Rasulullah Isra
Mi’raj itu dilakukan pada malam hari.
Imam Jalaluddin
As-Suyuthi dalam kitabnya, Al-Ayatul Kubra fi Syarhi Qisshatil Isra sebagaimana
dilansir NU Online menjawab pertanyaan tersebut:
Bahwa malam
merupakan waktu yang tepat untuk melakukan khalwah (menyepi) dan pengkhususan.
Ibnu Munir
berpendapat bahwa peristiwa Isra terjadi di malam hari karena malam merupakan
waktu yang tepat untuk menyepi serta biasanya sebagai waktu yang tepat untuk mengkhususkan
amalan.
Malam merupakan
waktu yang mulia. Hal ini disebabkan karena ada beberapa peristiwa yang terjadi
di waktu malam, khususnya kisah-kisah istimewa yang terjadi dalam kehidupan
para nabi.
Di antaranya,
kisah Nabi Ibrahim yang awalnya menganggap bintang-bintang sebagai Tuhan,
kemudian sadar bahwa bintang-bintang tersebut ternyata bukan Tuhan karena ia
menghilang.
Malam juga menjadi
waktu dikabulkannya doa Nabi Yaqub AS.
Malam adalah waktu
yang tepat untuk berkumpul dengan orang-orang yang kita cintai. Maka dari itu,
Allah memberangkatkan Rasul pada malam hari.
Dan malam
merupakan satu-satunya waktu yang dijanjikan Allah sebagai waktu yang terbaik
dari seribu bulan (lailatul qadar). Tidak ada waktu lain selain malam yang
memiliki keistimewaan seperti ini.
Malam adalah waktu
turunnya wahyu yang pertama.
Malam juga waktu
dikabulkannya doa. Berbeda dengan siang, hanya hari Jumat satu-satunya waktu
siang yang memiliki keutamaan tersebut.
Dilansir dari
Pekeling, bahwa malam adalah waktu yang tepat untuk menyegarkan pikiran, dengan
istirahat. Sedangkan pagi diciptakan Allah untuk mencari penghasilan.
Hal ini
sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Furqan ayat 47:
Dialah yang
menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat. Dia
menjadikan siang untuk bangun berusaha.
Melihat
keistimewaan waktu di malam hari tersebut, maka pantaslah jika kita dianjurkan
untuk banyak menghidupkan malam-malam kita dengan sholat, dzikir, tafakkur dan
tadabbur agar kita mendapatkan keistimewaan dan kemuliaan di hadapan Allah SWT.
@Pekeling.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer