Reporter: Syah Ma'mur
9 Bulan lalu, Dibaca : 1572 kali
Wisnu Surya
Abdillah atau lebih dikenal di Gelanggang Silat dengan Arya adalah seorang
Pendekar Silat (Warga tingkat 1) PSHT. Awal mula Arya (21 tahun) tertarik
belajar seni Adi Luhung Silat di perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate
(PSHT/SH) sewaktu berusia 10 tahun di SDN 1 Wirajaya Lampung Utara. Masa
latihan Silat Arya di Perguruan PSHT Lampung Utara selama 3 tahun.
Di Tahun ke 4 Arya
melanjutkan sekolah di MTS NU Hasyim Asy'ari di Kota Tegal Jateng dan
meneruskan latihan Silat PSHT di kota Tegal. Arya menjelaskan tingkatan sabuk
dalam Silat PSHT yaitu tingkatan 1 sabuk hitam (sabuk polos), tingkatan 2 sabuk
jambon, tingkatan 3 sabuk hijau, tingkatan 4 sabuk putih kecil. Selanjutnya
disahkan sebagai Warga Tingkat 1 PSHT (Pendekar Tingkat 1 PSHT) dengan Sabuk
Putih Besar. Arya sendiri disahkan sebagai Warga Tingkat 1 PSHT (Pendekar
Tingkat 1 PSHT) pada tahun 2022 dengan ceremony Pengesahannya di ranting
Caringin Kota Sukabumi Jabar.
Ketertarikan Arya
dengan silat PSHT dikarenakan keluarganya rata-rata sudah menjadi Warga Tingkat
1 PSHT dan ikatan persaudaraan kuat yang melebihi saudara kandung antara sesama
Warga (Pendekar) PSHT.
Arya juga bertutur
tentang sejarah awal pendiri Silat PSHT yang didirikan dan dibentuk oleh Ki
Ngabehi Ageng Soerodiwirdjo (Eyang Suro) dengan nama kecil Muhamad Masdan
yang dilahirkan di Kota Surabaya Jatim
pada 1876. Setelah menamatkan Sekolah Rakyat pada 1890, Eyang Suro kemudian
diasuh oleh pamannya bernama Wedono di wilayah Wonokromo Kota Surabaya Jatim. Beliau
sempat mengenyam pendidikan Islam di Pondok Pesantren Tebu Ireng Kota Jombang
Jatim. Di Pondok Pesantre Tebu Ireng Eyang Suro mulai belajar bela diri pencak
silat. Sebelum resmi menjadi nama perguruan Silat PSHT pada 1903 di daerah
Tambak Gringsing Kota Surabaya Jatim, Eyang Suro pertama kali mendirikan
perkumpulan silat yang diberi nama Sedulur Tunggal Kecer dan permainan pencak
silatnya diberi nama Joyo Gendelo. Resminya nama PSHT disahkan tahun 1922 yang
diresmikan langsung oleh pahlawan perintis kemerdekaan Indonesia yaitu Ki
Hadjar Hardjo Oetomo yang lahir di desa Winongo Kota Madiun Jawa Timur Tahun
1883 Masehi dan wafat pada 13 April 1952 pada usia 69 Tahun dan dimakamkan di
Desa Pilangbango Madiun Jatim.
Ki Hadjar Hardjo Oetomo adalah salah satu Pahlawan Perintis Kemerdekaan RI dari Madiun Jawa Timur. Ketika berjuang dalam perintisan kemerdekaan RI, Ki Hadjar Hardjo Oetomo bergabung dengan Organisasi Boedi Oetomo, Syarekat Islam, dan Taman Siswa. Selain begabung dengan organisasi tersebut Ki Hadjar Hardjo Oetomo juga mendirikan organisasi pencak silat SH Pemuda Sport Club (SH-PSC) yang kemudian menjelma menjadi Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Di bidang ekonomi untuk membantu masyarakat lepas penindasan 'lintah darat' Ki Hadjar Hardjo Oetomo mendirikan perkumpulan Harta Djaja semacam koperasi sekarang ini (Literarsi Lengkap Sejarahnya Pendiri PSHT dan struktur organisasi PSHT Pembaca Medikom bisa melayari di google).
Maha Guru Silat PSHT Eyang Suro & Ki Hadjar Harjo Eotomo
Arya juga seorang
altet Silat yang pernah meraih beberapa medali emas dalam kejuaran Silat SH Cup
di Kota Sukabumi Jabar dan di Kota Bogor Jabar. Sekarang ini Arya menjadi
seorang entrepreneur Nasi Goreng tenda
dengan nama Nasi Goreng Setia Hati. Alasan beliau memberikan nama Nasi
Goreng Setia Hati karena kekaguman beliau dengan Perguruan PSHT yang masih
beliau lakoni sebagai Pesilat PSHT. Satu lagi alasan beliau menekuni terjun
sebagai entrepreneur usaha nasi goreng karena penghasilannya yang sangat
lumayan. Hal ini dibuktikan dan disaksikan oleh Medikom yang sudah menjadi
pelanggan Setia Nasi Goreng Setia Hati dengan banyaknya pelanggan yang datang.
Buat pembaca
Medikom yang mau mencicipi ciri khas Nasi Goreng Setia Hati boleh datang
langsung ke lokasi tepatnya di seberang Puskesmas Caringin Jalan Raya Caringin
Kota Bandung atau sebelum masuk jalan ke jalan Makam Porib kota Bandung yang
Insya ALLAH buka setiap hari dari pukul 18.00 wib sampai pukul 04.00 wib dini
hari. Pembaca Medikom akan disambut dan dilayani dengan ramah oleh Arya yang
selalu melayani dengan Hati sesuai dengan falsafah nama Perguruannya PSHT.
Di closing
statement Arya berpesan kebaikan untuk saudara-saudara baru Warga Tingkat 1
PSHT (Pendekar Tingkat 1) jaga nama baik Silat PSHT, sambungin terus tali
silaturahmi sesama perguruan Silat yang lain dan menjaga akhlakul karimah
(adab) seperti yang sudah dicontohkan dan diajarkan oleh Maha Guru Silat PSHT
Ki Ngabei Ageng Soerodiwirdjo (nama kecil Muhamad Masdan/Eyang Syuro) dan Ki
Hadjar Hardjo Oetomo. (Link tik tok: @arya_nasigoreng22)
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer